Hi, Happy Chinese New Year semua! Ini part untuk intermezzo saja, karena sepertinya part berikutnya adalah part terakhir dari His Temptress (Mungkin)hehe Happy reading semua, dan don't forget to leave Vomment.
Thank you semua!
*
"Mommy is my mommy. Daddy couldn't take mommy from me!"
—Lucas Wellington.
Yang diharapkan Lidya ketika bangun adalah melihat Ewan didepannya, dan apa yang diharapkan oleh Ewan adalah memeluk Lidya ketika ia bangun. Tapi kenyataannya, mereka berdua bangun dengan Lucas berada di tengah-tengah mereka. Tidak buruk memang, malah membahagiakan namun tidak sesuai dengan harapan mereka.
"Lucas?" ucap mereka bersamaan.
Lidya berusaha duduk dan melihat Ewan melakukan hal yang sama. Untuk sesaat mereka berdua hanya menatap satu sama lain tanpa berusaha membuka pembicaraan. Jantung Lidya berdetak cepat, begitupun dengan Ewan. Ia tahu, mereka tahu, bahwa ini adalah perjalanan akhir mereka untuk bersama.
Perlahan, Ewan mengulurkan tangan dan membelai pipi Lidya yang sewarna tembaga, begitu takut membelai namun juga takut untuk melepas. Ewan harus mengatakan berulang kali kepada dirinya sendiri bahwa ini bukanlah mimpi dan wanita di hadapannya tidak akan menghilang seperti di dalam mimpinya.
"Dee..." bisik Ewan pelan seolah berbisik.
Lidya tahu ia harus mengucapkan sesuatu, tapi ia merasa kerongkongannya kering.
Lidya tahu bahwa sudah seharusnya ia menjawab panggilan Ewan tapi Lidya juga ingin menangis karena panggilan dan bisikan lembut itu. Lidya begitu merindukan pria itu. Ia menempelkan pipinya seraya merasakan hangatnya telapak tangan Ewan sembari menutup matanya.
Lalu tanpa disangka mereka, air mata Lidya tumpah. Cairan tersebut mengenai telapak tangan Ewan dan pria itu malah tersenyum. "cry baby..."
"Aku pulang..." bisik Lidya.
"Selamat datang kembali..." balas Ewan.
Tidak ada kata-kata lainnya yang mampu mereka katakan selain mereka sudah pulang. Bagi Ewan dan Lidya, rumah bukanlah kediaman Ewan yang mewah atau apartemen mini di mana Lidya tinggal sebelumnya. Rumah bagi mereka adalah dimana mereka berdua tinggal.
Bagi Ewan, Lidya pulang adalah cukup baginya.
Dan ketika mereka masih terlarut dalam suasana yang menghipnotis mereka, baik Ewan maupun Lidya tidak menyadari bahwa sedari tadi Lucas sudah terbangun dan kedua orang tuanya seakan tidak memperdulikannya dan untuk itu Lucas menangis.
Ewan dan Lidya terkejut bukan main.
Pasalnya, Ewan tidak pernah melihat Lucas menangis sebelumya. Anak itu bahkan tidak menangis ketika Ewan terlampaui sibuk. Lucas bahkan tidak merengek ketika Ewan tidak bisa membagi waktu tapi kali ini ia melihat Lucas menangis. Dan untuk pertama kalinya Ewan tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
Dan Lidya langsung melepaskan tangan Ewan, memeluk Lucas dan membawa anak itu duduk kepangkuannya. Ia menganyun-anyunkan tubuh Lucas dan mengelus punggung belakangnya hingga Lucas berhenti menangis.
Lidya tidak punya kemampuan sebagai seorang ibu, bagaimana ia bisa punya kemampuan tersebut sementara ia menganggap kalau anaknya telah tiada sejak bertahun-tahun yang lalu dan ia mendapatkan keajaibannya kembali. Hadiah yang tak akan pernah ia tukar dengan apapun dan Lidya tahu ia akan belajar bagaimana menjadi ibu yang bisa di andalkan oleh puteranya
KAMU SEDANG MEMBACA
His Temptress
Romance#4 in romance 130817 #1 in Love 100518 "Your heart, Skin, Breath, Blood, even your tears is mine. Don't ever think to give to somebody else." Ewan Marshall Wellington. Bagi Ewan kebodohan dan kesalahan hanya dilakukan sekali, karena itu saat l...