Bebas. Mungkin bukan kata yang tepat yang mampu menggambarkan Ewan Marshall Wellington. Pria yang sangat suka bersenang-senang, tidak suka terikat ataupun peduli dengan statusnya sebagai salah satu pengusaha terkaya di Perancis, tidak... mungkin Ewan adalah pemilik NightClub terbesar di Perancis, memiliki ratusan tempat Clubbing hampir di seluruh dunia, tapi Ewan tidak peduli.
Kalau ada yang bertanya mengapa Ewan sangat suka mengoleksi Nightclub padahal ia tidak terlalu membutuhkannya, maka jawaban Ewan akan sama seperti lima tahun yang lalu. Jawabannya mudah... Ewan suka bersenang-senang, dengan memiliki ratusan Club yang tersebar diseluruh dunia maka ia memiliki waktu bagi dirinya sendiri untuk berkeliling dunia, terlebih lagi ketiga sahabatnya berada di belahan dunia yang berbeda.
Jadi bukankah sangat masuk akal bagi Ewan untuk mengunjungi ketiga sahabatnya itu kalau ia memiliki bisnis di seluruh dunia?
Tentu saja keberadaannya tidak di harapkan oleh ketiga sahabatnya. Dimulai dari Aram, Gabe hingga Max, mereka terlalu waras untuk menyukai keberadaan Ewan di sekitarnya-seperti sekarang.
Hari yang cerah ini, Max pasti memiliki schedule yang padat, pria kaku itu pasti akan bertemu dengan client-nya, makan siang dan berusaha memenangkan tender yang menghasilkan ratusan miliar dollar.
"Ayolah, Maxie, kau bisa meluangkan hari ini untukku. Aku sedang berada di Las Vegas, apa kau bahkan tidak bisa meluangkan waktumu untukku?"
Ewan dapat mendengar Max berkata dengan tak acuh, "Aku sibuk untuk bermain denganmu Ewan."
"Menemaniku bukan bermain. Satu jam, Max. Kalau kau tidak mau meluangkan satu jam saja untukku-"
"I'm too busy to babysit you, Ewan."
Lalu Max mematikan sambungan ponselnya sebelum Ewan dapat berkata, "Aku akan membuatmu meluangkan waktu untukku secara paksa, Max." Ewan tersenyum licik dan ia tahu kalau Max tidak memberikannya pilihan, sahabatnya yang satu ini memang selalu menginginkan dirinya turun tangan. Ditolak oleh Max tidaklah menyakitkan karena pria itu memang selalu menolaknya, tapi pada akhirnya mereka semua akan menyerah terhadapnya.
Ewan menekan nomor di ponselnya hingga menyambung ke tempat lain lalu berkata dengan cepat, "Alfredo, aku mau kau memundurkan waktu meeting Maximillian hari ini. Sepertinya dia punya janji meeting di siang hari."
"Kau menyuruhku melawan Maximillian Russell?!"
"Aku hanya menyuruhmu memundurkan waktu meeting, Maxie, bukannya melawannya dengan menggunakan tangan kosong, jelas kau tidak akan mampu, Al. Jangan bodoh."
"Kau yang bersikap bodoh disini, Ewan! Kalau sampai Max tahu aku yang melakukannya, maka aku akan-"
"Dia tidak akan tahu."
"Oh yeah, dia tidak akan tahu kalau kau baru saja menugaskanku untuk masuk ke dalam system operasi perusahaanya, mengganti jadwalnya pada computer sekretarisnya, mengubah jadwal temu dengan perusahaan Client, kau benar-benar berpikir kalau Max tidak akan tahu, iya kan?"
Ewan bersiul sambil duduk di kursi yang terdapat pada hotel yang ditempatinya,"Jangan sarkastik begitu, itu hanya pekerjaan kecil."
"Kecil bagimu dan kepalaku taruhannya."
"Aku pastikan kepalamu masih menempel, Al. Jangan takut begitu, aku merekrutmu dari tempat militer Inggris bukan karena ingin melihat sisi lembekmu itu. Pokoknya lakukan saja yang kusuruh." Setelah mengatakan hal itu, Ewan langsung memutuskan sambungan teleponnya dan tertawa girang.
Max akan marah, dan Ewan selalu mampu lari dari amarah sahabatnya itu. Ia akan mengajak Max pergi ke casino milik Max di Las Vegas, bermain keberuntungan di sana dan mungkin saja mereka dapat membawa pulang salah satu wanita tercantik di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
His Temptress
Romance#4 in romance 130817 #1 in Love 100518 "Your heart, Skin, Breath, Blood, even your tears is mine. Don't ever think to give to somebody else." Ewan Marshall Wellington. Bagi Ewan kebodohan dan kesalahan hanya dilakukan sekali, karena itu saat l...