Ewan melangkah masuk ke dalam kantornya, bibirnya tersenyum. Ia tidak bisa menghitung berapa menit yang telah dihabiskannya hanya untuk tersenyum. Dan senyumnya luntur ketika ia mendengar suara Eugene di ruangannya tepat setelah ia menutup pintu. "Dua puluh menit, Ewan? Kau terlambat!"
"Ada apa, Gene?" Ewan mengangkat kedua alisnya, mengabaikan gerutuan Eugene dan duduk di sofa tamu. "Aku sedang berlibur, aku sudah menyuruh Albert menjelaskan jadwalku padamu bukan?"
"Oh iya! pesan yang bagus sekali. Kau menyuruh Albert untuk melampirkan Sticky note yang sangat indah di depan kaca mobilku dengan ucapan 'jangan cari aku selama tiga hari kedepan'" Eugene berkacak pinggang, lalu mengacak rambutnya kesal. "Kita sedang menghadapi Jake Prescott dan ini yang bisa kau lakukan untuk membantuku?!"
"Kau butuh dibantu?"
"Tidak!" teriak Eugene. "Tapi bukan itu maksudku, Ewan!"
Ewan mengibaskan sebelah tangannya diudara, merebahkan kepalanya sambil menatap Eugene yang mengacak rambutnya dengan frustasi. "Kau mengeluh dan berkata seakan-akan membutuhkan bantuanku, kemudian ketika aku bertanya apakah kau membutuhkan bantuanku, kau bilang tidak."
"Iya, aku memang bilang begitu, tapi—"
"Sebenarnya apa mau-mu Eugene?" Ewan mengangkat alisnya, dan tersenyum mengejek Eugene. "Jangan seperti wanita yang plin-plan Gene."
"Aku membutuhkan keberadaanmu, Ewan dan aku tidak seperti wanita, sialan!" teriak Eugene. Kali ini Eugene menghempaskan tubuhnya disamping Ewan, menghela nafas panjang dan menoleh kearah atasannya yang menghilang selama dua hari. "Jake Prescott sepertinya mengira kalau kau memegang seluruh asset perusahaan Wellington."
"Aku tidak memegangnya. Itu perusahaan ayahku, bukan perusahaanku."
Eugene mengangguk. "Iya. Tapi sepertinya dia tidak mengetahui hal itu, Ewan. Dan ada kabar yang lebih buruk lagi." Ketika Eugene melihat Ewan mengangkat alisnya, ia menghela nafas sekali lagi. "Jake sudah mengambil dua puluh lima persen saham perusahaan Wellington milik Robert yang ada di Perancis. Dan dia sekarang berencana untuk membeli saham tersebut lebih banyak lagi. Jake merencanakan penggelapan uang yang mampu membuat perusahaan Trading milik Robert Wellington di Perancis bangkrut, Ewan."
"Biarkan saja dia mengambil saham tersebut lebih banyak lagi." Ewan tersenyum. "Membeli saham itu hanya akan mengurangi nominal uang di bank-nya, Gene."
"Iya, tapi ini berbahaya. Kalau dia menguasai perusahaan Trading milik Robert di Perancis, itu artinya cepat atau lambat dia bisa mengetahui perusahaan apa saja yang kau miliki, dan besar kemungkinan dia akan mendapatkan—"
Sebelum Eugene selesai mengutarakan pendapatnya, Ewan mengibas sebelah tangannya seraya bangkit dari sofa. Ia tersenyum lebar namun mata hijaunya berkilat yang tentu saja diketahui Eugene bahwa atasannya tengah merencanakan hal yang buruk atau licik. "Kau... merencanakan sesuatu Ewan?"
"Biarkan saja Jake mengambil alih setengah dari saham yang dimiliki oleh Robert, Gene. Kau tidak perlu memikirkannya, membeli saham tersebut akan membuat seluruh nominal uang di bank-nya terkuras, sehingga ia pasti akan melakukan peminjaman di bank." Ewan memasukkan kedua tangan disaku, memiringkan kepalanya dan tersenyum lebar. "Menunggu juga merupakan salah satu cara untuk memenangkan permainan ini, Gene."
"Tapi kalau dia memiliki setengah saham tersebut—"
"Kau sudah menghubungi Thomas dan Simon?"
Eugene mengangguk. "Thomas sedang berada di ruang komputer yang ada dibawah tanah, sedangkan Simon sedang melakukan aktivitas sampingannya seperti biasa. Dia sedang mencoba untuk menyusup ke jaringan satelit yang dimiliki oleh intel pemerintah."

KAMU SEDANG MEMBACA
His Temptress
Roman d'amour#4 in romance 130817 #1 in Love 100518 "Your heart, Skin, Breath, Blood, even your tears is mine. Don't ever think to give to somebody else." Ewan Marshall Wellington. Bagi Ewan kebodohan dan kesalahan hanya dilakukan sekali, karena itu saat l...