Eps.14

9.9K 72 4
                                    

Saat Bara hendak patroli melihat-lihat keadaan yang sekarang ini dipenuh mahasiswa/i yang baru,
Bara terkejut saat matanya bertemu dengan sosok gadis yang tak sengaja ia tabrak.

Bara yang awalnya ragu ingin menyapa, Karna menyadari ada pria disampingnya, Bara mengira pria yang saat ini bersama gadisnya itu kekasihnya.

Seketik, teman Bara yang tak lain Dafa mengagetkan datang tiba-tiba.

Dafa, yang menyadari perubahan sikap Bara, mencari sumber kecerahan wajah Bara yang terlihat jelas.

Bara yang tertuju kepada satu gadis, Membuat Dafa menarik tangan Bara menuju gadis tersebut.

Dafa benepuk Bahu Gadis yang bernama Mora, dan langsung menempelkan tangan Bara meletakan Kebahu Mora.

Dengan gelagapan Bara mengucapkan kata Haii...

Semua berjalan lancar, dari Bara mengetahui nama serta nomor ponsel gadis pujaanya itu.

Satu yang membuat Bara penasaran siapa Pria disamping Mora?? Namun Bara tak mampu mengucapkan kalimat itu.

***

Apa ia cantik?? Tanya Bara ke Dafa.

Pilihanmu tak pernah salah teman !!! Hahha..Ejek Dafa.

Kau memuji atau menghina, tidak ada pujian seperti itu. Kesal Bara.

Kau menemukannya dimana ?? Tanya Dafa yang penasarnya, karnanya Bara tak pernah tertarik dengan gadis yang usianya dibawah Bara, karna yang Dafa tau Bara lebih menyukai wanita dewasa.

Oh..itu aku tak sengaja menabraknya saat menemani Kakak iparku, waktu aku melihatnya ada rasa yang tak bisa dijelaskan. Jawab Bara.

***

Hari yang melelahkan bagi semua orang telah berlalu, dimana semua anak kampus telah pulang kerumah masing-masing.

Berbeda dengan Mora, Pira dan diikuti oleh Ari.

Pira merengek meminta Mora untuk mampir ke kedai kopi, dengan mengajak Ari niat Pira ingin lebih dekat dengan Ari.

Mora yang keberatan awalnya menolak, hingga Pira merengek menangis sesegukan karna keinginanya tidak terpenuhi.

jika Pira menginginkan sesuatu bagaimana pun caranya ia harus mendapatkannya.

Mau tidak mau Mora harus meng-Iyakan ajakan Pira.

**

Saat tiba dikedai kopi..

Pira : Aku pesan mocca saja dan V60 untuk Mora.

Ari : Aku Mocca saja.

Mora : tolong 2 paket kentang ya kak, terimakasih.

Setelah memesan apa yang ingin dimakan..

Pira membuka percakapan dengan Ari yang hanya dikupingi oleh Mora.

Pira : kenapa kau tidak membalas pesanku??

Ari : aah..itu dari mu?? Aku kira orang iseng makanya aku tidak membalasnya, aku sering mendapatkan pesan spam seperti itu !!, Maafkan akuu !!

Pira : sungguh?? Apa kau juga sering diancam?? Aku akan membantu mu jika kau sering mendapatkan pesan yang seperti itu??

Ari : tidak ancaman, hanya saja seperti dirimu hanya mengucapkan selamat malam, bahkan ada yang ingin mengajak ku tidur bersama.

***

Pira yang mendengar itu membuat ia kesal dengan Ari yang dengan mudahnya mengucapkan kalimat sepeti itu dihadapan gadis yang menyukainya.

Mora yang menyadari perubahan Mood Pira, mengalihkan pembicaran..

*

Mora : Apa kau besok berangkat dengan ku?? Atau ingin pergi bersama Ari?

Ari : kau boleh pergi dengan ku jika kau mau !!!

Pira : apa aku boleh berangkat denganya? ( Tanya Pira ke Mora yang mengharap angukan )

Mora : boleh asal kau menginginkanya.

Pira : jam berapa kau berangkat ?

Ari : Aku biasanya berangkat jam 8 pagi, tapi aku bisa menunggu sampai selesai !!

Pira : aku putuskan akan berangkat bersama Ari.

Secret room X [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang