Malam yang panas sudah dilalui sepasang kekasih itu.
Kembali terusik tidur yang nyenyak akibat panggilan telpon yang tak kunjung meredah itu.
Mora yang berusaha menahan kadar sadarnya, membuatnya beranjak dari tempat tidur mengambil ponsel yang terletak diatas nakas nak mengangkat panggilan telpon yang tidak diketahui siapa yang menelponya dipagi buta mengganggu jam tidurnya.
Dengan suara khas bangun tidur Mora menjawab tanpa melihat nama yang tertera dilayar ponsel pintar itu.
**
Halo ?? Tanya Mora dengan menutup matanya.
Bukankah ini ponsel Sofian ?? Kenapa kau yang jawab ?? Tanya seorang pria melalu sambung telpon itu.
***
Mendengar suara yang sangat dikenali Mora, membuatnya bangun dan melihat siapa yang menelponnya itu.
Betapa terkejutnya saat Mora melihat ponsel yang saat ini dipegangnya adalah ponsel milik Sofian.
Karna panik membuat Mora langsung mengakhiri panggilan dari ayahnya itu.
Membangunkan Sofian dengan tak sabarnya memberitahu keadaan yang barusan dialaminya.
Sofian yang masih mengantuk akibat pergulatannya dengan Mora membuat Sofian hanya berdehem atas ucapan dari Mora.
**
Hey.. bangun apa kau mendengarkan apa yang ku katakan ?? Tanya Mora yang sudah panik apa yang akan dijelaskanya nanti dengan ayahnya.
***
Mora mengulangi perkataan membuat Sofian kaget dan langsung terduduk di atas kasur dengan wajah ketakutan.
**
Apa kau serius ?? Kenapa kau menjawab telpon tanpa melihat siapa yang menelpon haa?? Ucap Sofian yang mengambil ponselnya dari tangan Mora.
Aku masih mengantuk jadi ku angkat dan aku kira itu ponselku !! Jawab Mora dengan mata yang memerah.
Tenanglah, kita bisa jelaskan apa yang terjadi dan kau jangan menangis jika kau menangis akan membuatku lebih stres lagi !! Jawab Sofian yang menatap mata senduh milik Mora.
Maafkan aku, aku tak ingin ayah menyakitimu !! Jawab Mora yang memeluk tiba tubuh kekar milik Sofian yang sudah tidak memakai pakaian lagi.
Tidak apa-apa ini juga kesalahanku, aku harus mengambil resiko jika berdekatan denganmu !! Jawab Sofian yang mengelus puncak kepala milik Mora dan mencium hangat diatas kepala Mora.
Tunggu, kenapa kau tidak memakai baju ?? Bukankah kau tidak berada diAmerika?? Dan kenapa aku ada disini ?? Bagaimana caranya aku pulang ?? Tanya Mora yang tersadar setelah kejadian yang membuatnya kaget dipagi hari.
Apa kau lupa dengan kejadian semalam ?? Tanya Sofian dengan tangan yang melipat didada.
Haa ?? Apa yang sudah kita lakukan ?? Jawab polos Mora yang tidak mengingat kejadian yang dialaminya semalaman.
***
Dengan sadar Mora melihat keadaan tubuhnya yang memakai kimono tanpa memakai pakaian dalam, sedangkan Sofian yang bergerak meninggalkan dengan tubuh yang hanya memakai celana dalamnya saja.
Betapa terkejutnya saat Mora bergerak ingin memukul Sofian dan terasa sakit diarea sensitifnya.
Merasakan sakit disekujur tubuhnya membuat Mora berteriak dengan keras membuat Sofian berlari melihat keadaan Mora.
**
Hey... Ada apa ?? Kenapa berteriak ?? Tanya Sofian yang memegang kedua bahu milik Mora.
Kau.. apa kau memperkosaku?? Jawab Mora dengan wajah polosnya.
Dasar gila, kau memperkosaku bodoh, kau sangat agresif tadi malam membuatku kewalahan akibat ulahmu !! Jawab Sofian dengan tenang dan meninggalkan Mora yang masih terpaku dengan penjelasan yang dilontarkan Sofian terhadapnya.
Haa ?? Aku memperkosanya ?? Ucap Mora yang bertanya kepada dirinya sendiri.
***
Tersadar dari lamunan yang berusaha mengingat kejadian semalam, terganggu akibat ponsel yang berdering dengan layar nama yang tertera " ayah Mora ".
**
Halo ayah ?? Ohmm.. soal tadi aku bisa jelaskan, kau tak perlu membuat Sofian menemui !!! Ini semua salahku kau boleh menghukumku, karna ini 100% kesalahanku ayah !! Ku mohon, mmm.. baiklah aku akan menjelaskan dengan jelas, tapi bisakan aku berbicara kepada ibu terlebih dahulu?? Tanya Mora yang mencoba meminta bantuan terhadap ibunya itu.
Halo ibu ??? Jangan aktif speakernya aku ingin berbicara dengan serius, Sebenarnya aku dengan Sofian sedang berpacaran dan kami sudah menjalin hubungan kurang lebih 1 minggu yang lalu, oohh.. Bara iya aku masih berpacaran dengan Bara dan Sofian menjadi yang kedua. Tidak.. tidak.. ibu aku sangat mencintai Sofian dan aku akan memutuskan segera hubunganku dengan Bara, ku harap kalian bisa mengerti dan tolong aku ibu tolong jelaskan kepada ayah agar tidak menghukum Sofian karna aku tak ingin ayah menyakitinya !! Ucap Mora melalui panggilan telpon dengan seksama.
Aku senang jika kau juga menyukai Sofian, tak salah ibu dan ayah mengirim Sofian untuk menjagamu disana, sebenarnya Sofian bukan pengawal pribadimu melainkan tunanganmu yang kami jodohkan secara diam-diam, dan untuk perjodohan itu ku harap kau juga mengingikanya, untuk selebihnya kau bisa bertanya terhadap Sofian !! Jawab Ibu Mora dengan penjelasan yang panjang.
***
✨Secret room x.
Semoga suka ya !❤️
Spam next yang banyak biar semangat buat ceritanya🤗
📌 Ingin double update ??? Yook spam dikolom comment disetiap paragraf yaa 🥰
Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak dengan cara vote,comment disetiap paragraf !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret room X [ Tamat ]
Romantizm[Konten dewasa 21+] Bijak-lah dalam memilih Saat jari jemari menelusuri setiap jengkal area sensitif itu membuat Mora bergetar hebat, mendarat tepat diatas Lubang yang baru saja mengeluarkan cairan bening nan kental memasukan jari tengah perlahan...