Eps.44

3.3K 40 3
                                    

Pagi yang terik, menampilkan cahaya matahari yang mulai masuk melalui jendela kamar Apartemend milik Bara,

Sinar yang menyilaukan, membuat tidur pulas Bara terusik.

**

Uhhhm..

Menggeliat diatas ranjang memaksakan Bara untuk beranjak dari ranjang,

Mencari letak ponsel yang sedari malam ia charger diatas kasur samping Bara, mengirim pesan singkat untuk kekasihnya.

***

Bara.
Selamat pagi cantiknya Bara !!

**

Melihat pesan yang sudah terkirim, Bara bangkit dari kasur menuju kamar mandi, mencuci muka serta menggosok gigi.

Awal pagi yang cerah, hari yang ditunggu-tunggu Bara, ia hari dimana ia akan merebahkan rasa lelah diatas kasur sendirian.

Dua hari libur terlepas dari jadwal kampus dan juga aktivitas keseharianya membuatnya cukup senang, berhubunga Bara sekarang mempunyai kekasih, terniat dipikiran Bara untuk shoping bersama Mora.

Melihat ponsel yang sedari tadi sunyi tanpa bunyi, membuat Bara kembali mengirim pesan untuk Mora.

***

Apa ia belum bangun ?? Ucap Bara yang kembali meletakan ponsel dimeja makan.

**

Tak ingin menunda laparnya, Bara hanya membuat kopi kesukaanya latte, dan roti tawar panggang dengan selai nanas kesukaanya.

Cukup menunggu roti dan juga kopi jadi, Bara kembali memeriksa ponsel miliknya, barangkali Mora sudah memberinya kabar.

***

Ini sudah jam 08.20 apa benar ia belum bangun ?? Apa dia sakit ?? Kenapa tak kunjung membalas pesanku ??

**

Bara yang gelisah, menelpon Pira untuk menanyakan keadaan Mora.

Bara yang sempat meminta nomor Pira disaat acara kampus, akhirnya berguna juga.

***

Halo ?? Apa ini Pira ??. Tanya Bara yang mengaduk kopi yang sudah jadi.

Hmm.. siapa ini ?? Ucap Pira yang tidurnya terusik akibat telpon yang berbunyi.

Ini Bara, apa kau bersama Mora ?? Tanya kembali Bara yang sedang mengoles selai diatas roti.

Mungkin ia masih tertidur, tidak biasanya dia akan bangun pagi kalau tidak ada kegiatan. Jawab Pira yang kembali menutup tubuh polosnya mendekati Ari.

Hmm..baiklah lanjutkan tidurmu. Ucap Bara yang mengakhirnya pembicaranya.

***

Tak ingin ambil pusing, Bara kembali melahap makanan yang sudah jadi, dengan menonton film kesukaanya yang bergendre romansa.

Selesai makan, Bara berniat mengunjungi Mora dengan membilas tubuh dan memakai pakaian santai.

Bara menuju ke Apartemen Mora yang sudah menginjak jam 10.00 tepat.

Sebelum menuju Apartemend kekasihnya, Bara mampir kesebuah toko kue, yang menyediakan dessert coklat dan tak lupa Bara membeli susu coklat yang entah akan disukai Mora atau tidak pasalnya Bara belum terlalu mengenal Mora terlalu lama.

Pesanan yang sudah selesai, Bara langsung berangkat menuju Apartemend Mora.

Tak sabar ingin melihat wajah kekasihnya, Bara menginjak gas dengan kecepatan yang tidak biasanya.

Menerobos jalanan yang belum ramai akan kendaraan memudahkan Bara mengemudi dengan jarak tempuh hanya 15 menit.

**

Aaahh.. aku sudah sangat merindukanya, padahal baru satu malam aku berpisah denganya. Ucap Bara yang sudah memasuki parkiran mobil.

***

Membuka pintu mobil, Bara membawa makanan dan minuman yang sempat ia beli.

Memasuki pekarangan Apartemend Bara memasuki Lif yang sudah tiga orang didalamnya.

Hendak menekan angka yang akan Bara tuju, ternyata sudah ada yang menekannya terlebih dulu,

Ting...

Lif yang sudah berhenti ditempat tujuan membuat Bara melangkahkan kaki menuju keluar lif dan berjalan santai menuju Apartemend milik Mora.

Bara yang sudah mengetahui nomor Apartemend milik Mora, memudahkan Bara mengunjungi Mora tanpa harus menelponya terlebih dahulu.

Saat sampai dipintu depan Apartemend, Bara melupakan sandi yang ia gunakan untuk memasuki Apartemend.

Menelpon Mora yang tak kunjung ia angkat, membuat Bara sedikit kesal pasalnya ia harus menunggu tuan rumah membua pintu untuk dirinya.

Bara yang sudah menunggu 5 menit, bosan dengan berdiam diri disamping pintu Apartemend, kembali dikejutkan dengan Pira yang keluar dari Apartemend milik Ari.

Ari yang mengecup singkat bibir ranum milik Pira, dipergoki oleh Bara yang heran kenapa Pira keluar dengan menggunakan baju tidur yang cukup membuat kaum adam terpanah akibat celana yang cukup tinggi dari lutut.

**

Apa sudah puas melihatnya ?? Tanya Pira yang menghadap Bara tanpa berkedip melihatnya.

Apa kau membuat janji dengannya ?? Ucap Ari yang menggandeng tangan Pira dan menunjuk Bara.

Tidak. Ada apa kau kemari ?? Tanya kembali Pira dimana Bara belum memberikan jawaban.

Aah.. aku ?? Aku ingin mengunjungi Mora, aku sudah menelponya namun tak kunjung diangkat !! Jawab Bara yang menunjuk pintu Apartemend milik Mora.

Ohhh.. sepertinya ia masih tertidur, biar aku bantu kau membukanya !!! Ucap Pira yang menawarkan bantuan.

Hmm...baiklah terimakasih !! Jawab Bara yang mendapatkan pertolongan.

Kau masuklah, setelah aku membukaan pintu, aku akan pulang. Ucap Pira untuk membuat Ari memasuki Apartemendnya.

***

Dengan menekan angka-angka yang dibutuhkan untuk memasuki Apartemed, Pira berhasil membuka pintu untuk Bara.

**

Masuklah, sepertinya ia berada dikamar, dan aku akan pulang, titipkan salamku untuk Mora. Ucap Pira yang meninggalkan Bara tanpa menunggu jawaban dari Bara.


***

✨Secret room x.

Semoga suka ya !❤️

Spam next yang banyak biar semangat buat ceritanya🤗

📌 Ingin double update ??? Yook spam dikolom comment disetiap paragraf yaa 🥰

Jangan lupa follow dan  tinggalkan jejak dengan cara vote,comment disetiap paragraf !!!

Secret room X [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang