Eps.10

14.8K 97 6
                                    

Hari yang dilanda sibuk dengan kegiatan kampus Bara terpaksa menemani Kakpar Bara berbelanja keperluan bayi, atas permintaan dari Oskar karna masih ada rapat yang belum selesai Bara terpaksa menerima permohonan Oskar.

*

Apa tidak terlalu banyak berbelanja kak?? Tanya Bara yang sibuk membawa baju ke meja kasir.

Tidak..bahkan ini masih kurang menurut ku hehhe.. Jawab Amel.

Gila.. emang yaa wanita kalau sudah shoping tidak tahu aturan semua yang disukai langsung dibeli tanpa harus memilih mana yang lebih cocok dan lebih diperlukan, Jawab Bara geleng-geleng kepala melihat semua belanjaan dengan dua troli.

Hehhe.. makannya kau buruan nikah biar bisa merasakan nikmatnya pernikahan, hahha.. gelak Amel.

Ah..kalo masalah itu belum ada kepikiran lagian juga semesteranku masih panjang kak, Aku belum mampu menghidupi keluarga ku nanti haha..secara perempuan terlalu banyak keinginan hahah.. Ejek Bara yang ditatap sini Amel.

Ya terserah kau saja, Jawab Amel kesal.

***

Amel yang baru selesai membayar meminta bantuan Bara membawa belanjaan keMobil yang akan mengantar mereka pulang.

*

Ayo.. aku sudah selesai bayar kau bisakan membawanya?? Atau kau perlu bantuan satpam?? Tanya Amel yang kurang yakin akan kemampuan Bara.

Emm..aku bisa Kakak duluan saja dan ini kunci mobilnya. Jawab Bara sambil memegang belanjaan kakaknya.

Baiklah.. aku akan tunggu dimobil dan kau cepatlah aku sudah lelah. Jawab Amel meninggalkan Bara yang sibuk memikirkan bagaimana ia membawa semua belanjaan itu.

***

Dengan pemikiraan cerdasnya Bara menyusun belanjaan mengunakan troli yang baru saja ia pinjam agar memudahkan ia membawanya nanti, dengan izin yang sudah ia dapat Bara berjalan dengan sedikit berlari agar ia cepat sampai diparkiran dan tanpa sengaja ia menabrak seorang wanita yang tak lain adalah Mora.

tertegun melihat kecantikan dan body menggiurkan itu membuat Bara sedikit memikirkan bagaimana caranya agar Bara bisa dekat wanita yang sesuai karakteristiknya itu.

Sempat membuka mulut ingin memperkenalkan diri, Amel meneriaki Bara agar cepat.

Niat Bara pun gagal dengan cepat ia kembali kemobil dan tak lupa meminta maaf.

***

Kak..kak aku melihat wanita cantik hahah..Semua gara-gara kakak aku tadi ingin menanyakan nomor hp nya dan gagal semua gara-gara kakak. Jawab kesal Bara yang ditanggapi senyuman Amel.

Hahah...apa perlu aku yang turun tangan?? Aku akan turun dan menanyakan nomor hp nya agar kau tidak kesal kepadaku. Hahhaha... Jawab Amel yang nampak puas menggerjai Keponakanya itu.

Tidak usah dan tidak perlu aku tidak membutuhkan bantuan kakak aku bisa sendiri, karna aku sudah tampan dan itu membuatku mudah mendapatkan wanita yang aku inginkan hahhaha... Gelak tawa Bara yang menyombongkan dirinya sendiri.

***

Dalam perjalanan menuju pulang Bara sedikit gelisah sebab adik kecilnya meronta-ronta meminta dimainkan, Dengan adanya kakak iparnya membuat Bara tidak leluasa menutupi adik kecilnya agar tidak nampak jelas.

Dengan mengalihkan pandangan Bara memulai percakapan dengan Amel, mulai dari nama anaknya nanti, akan melahirkan dimana, dan bagaimana keadaan janinnya saat ini.

Amel yang menyadari kelakukan Bara yang sejak tadi gelisah membuat Amel penasaran apa yang terjadi denganya. Melihat Bara yang sibuk menarik ujung baju membuat Amel melihat ke area terlarang itu. dan Amel menyadari apa yang membuat Bara tidak nyaman semobil dengannya.

Tak ingin membuat Bara malu Amel menanggapi pertanyaan yang dilontarkan Bara.

Percakapan panjang membuat keduanya tak menyadari bahwa mereka akan segera tiba melajukan kendaraan dengan parkir yang tergesa-gesa membuat Amel menahan tawanya.

***

Hey..santai kita sedang tidak diincar orang kan Bara Keponakanku tersayang, hahha?? Tanya Amel.

Aku kebelet BAB kak, makanya aku ingin cepat-cepat sampai aku sudah tidak tahan lagi, Jawab Bara yang menutupi keadaan daruratnya saat ini.

Ayo kak.. ajak Bara yang mendahului Amel.

***

Saat diLif Bara sengaja mengambil jarak jauh Amel yang didepan terpaksa menahan tawanya sedari tadi membuatnya sakit perut.

Bara yang menyadari Bahwa Amel menahan tawa itu pun melihat kakaknya yang sedang mengelus perut buncitnya itu. Alhasil menambah hasrat yang ditahan semaksimal mungkin.

***

Tiing..

Menandakan Lif sudah tiba ditempat tujuan.

Dengan sedikit belari Bara membawa belanjaan menuju Apartemen kakaknya, dan membuat pintu dengan sangat cepat, meletakan barang belanjaan diruang tamu Apartemen itu.

Bara yang hendak keluar dicegah Amel yang baru saja memasuki pintu rumahnya.

*

Mau kemana?? ayo makan dulu. Tanya Amel yang hendak menghentikan aksi Bara saat tiba di Apartemen.

Aku sudah tidak tahan kak, aku ingin BAB, makannya lain kali saja aku sedang tidak berselera makan untuk saat ini, titip salam ku pada Oskar aku sudah menemani kak belanja, Bye kak aku ingin pulanh, jawab Bara yang sudah tak tahan lagi.

***

Setibanya di Apartemen Bara langsung membuka Celana yang menutupi akses pribadi miliknya membuat Sang adik berdiri tegak layaknya bendera yang sudah berkibar meminta dimainkan.

Secret room X [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang