Eps.72

1.3K 15 0
                                    

Sudah 1 hari penuh Bara tak mendapatkan kabar dari Mora, awalnya Bara ingin menjemput Mora untuk kekampus bersama sebelum berangkat Bara sengaja menghubungi Pira untuk menanyakan kabar kekasihnya itu.

**

Bara.
Kau dimana ??

Pira.
Apartemendku !!

Bara.
Apa kau bersama Mora ?? Aku tak mendapatkan kabarnya dari kemarin, apa dia baik-baik saja ??

Pira.
Haa.. dia pulang ke Indonesia melihat orangtuanya dia baik-baik saja, mungkin ia tak sempat bermain ponsel kau tunggu saja kabar darinya !!

Bara.
Kenapa ia pergi tanpa memberitahuku ?? Apa kau yakin dia baik-baik saja ??

Pira.
Kau tenang saja, ya sudah yaa aku sedang buru-buru berangkat kekampus !!

***

Panggilan yang diakhir oleh Pira tanpa aba-aba membuat Bara mau tidak mau harus berangkat kekampus sendirian,

Ari yang mendengar percakapan kekasihnya dengan Bara itu, hanya menyimak apa yang dikatakan Pira.

**

Sayang, kenapa kau berbohong ?? Tanya Ari yang mulai melajukan kendaraanya.

Mora tak ingin Bara mengetahui keadaanya, orangtua Mora bahkan tidak mengetahui bahwa anak kesayanganya itu sedang berada dirumah sakit !! Jawab Pira yang mulai menyeduh kopi buatkan Ari.

***

Pagi hari dirutinitas berangkat kekampus untuk mengejar pendidikan akan masa depan, hanya dilalui Pira dengan rasa yang hampa tanpa sahabatnya Mora yang sedang dirumah sakit akibat ulahnya sendiri.

Sesampainya dikampus, Pira dan Ari langsung menuju kelas dimana mereka akan mendapatkan tambahan ilmu, ingin mempercepat pelajaran Pira dan Ari harus mencerna setiap kata yang diberikan dosen mereka masing-masing, untuk hari ini pelajaran Ari lebih sedikit dari Pira.

Ari selesai mata kuliah tepat jam 3 sore, dan untuk Pira setengah 5 baru selesai,

**

Aku akan membesuk Mora, apa kau ingin ikut ?? Tanya Pira yang duduk dikursi depan tepat disamping Ari yang mengambil alih kemudi.

Aku akan ikut denganmu, kita mampir ketoko buah dan membeli beberapa cemilan untuk Mora !! Ucap Ari yang melajukan kendaraan dengan santai.

***

Pira yang hanya mendengarkan perkataan dan mengikuti apa yang Ari sarankan, berdiam diri tanpa melakukan apapun Pira menyibukkan diri dengan bermain ponsel pintar miliknya, sedangkan Ari  hanya fokus memperhatikan jalanan dan mencari toko buah.

Memarkirkan mobil dipinggir jalan untuk membeli beberapa buah-buahan untuk diberikan kepada Mora,

**

Ayo turun, !! Ucap Ari membuka sabuk pengaman dirinya dan juga Pira.

Apa tidak bisa jika kau yang turun sendirian ?? Tanya Pira yang menatap mata netral milik Ari.

Tidak sayang, ayo cepat keluar cantikan kesayangan Ari !! Ucap Ari yang mengelus puncak kepala Pira dengan lembut.

***

Menuruni mobil dengan menggandeng tangan Pira membuat Ari semangat untuk berjalan kaki menyebrang jalanan untuk sampai ditoko buah langganan Bara.

Memilih buah Pir, Apel, dan juga Anggur dan dibentuk dalam parsel yang rapi menggunakan ucapan " semoga lekas sembuh kesayangan Pira " . Buah tangan yang sudah dibayar oleh Ari mereka melangkah pergi meninggalkan toko buah.

**

Sayang, apa kau tidak malu jika aku menciummu disini ?? Tanya Ari yang terhenti dilampu merah menunjukkan mereka harus berhenti terlebih dahulu.

Haaa.. ????. Jawab Pira yang bengong dengan apa yang diucapkan Ari.

***

Tanpa mendengarkan jawaban dari kekasih Ari langsung  mencium lembut bibir ranum milik Pira, orang-orang yang berada disekitar merekapun hanya bisa tersenyum dan sedikit tertawa dengan secara tidak langsung mengatakan mereka juga menginginkanya.

Pipi yang sudah merah akibat ulah Ari, membuat Pira harus menyembunyikan dirinya didekapan Ari.




***

✨Secret room x.

Semoga suka ya !❤️

Spam next yang banyak biar semangat buat ceritanya🤗

📌 Ingin double update ??? Yook spam dikolom comment disetiap paragraf yaa 🥰

Jangan lupa follow dan  tinggalkan jejak dengan cara vote,comment disetiap paragraf !!!

Secret room X [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang