Eps.94

628 10 0
                                    

" haaa... Nomor berapa tadi kamarku !! - ucap Mora dalam kesendirian menelusuri lorong yang sepi akan orang.

Mengcek kembali kertas putih yang berisikan nama dan juga nomor pintu kamar hotelnya untuk memastikan dimana ia akan tidur malam ini.

" Hmm... 139 !!! Dimana 139. - Mora.

Langkah demi langkah ditapaki oleh Mora dengan mengcek satu persatu pintu kamar hotelnya.

" 135,136,137,138, dan 139 okey ketemu !!! - Mora.

Mengambil kartus askes untuk membuka pintu kamar yang sudah menyala lampu kamar dengan Aurel diatas ranjang yang sudah terlelap tidur.

" Kau sudah tidur!! - Mora.

Aurel yang tak mengubris apa yang dikatakan Mora dan melanjutkan tidurnya kembali.

Mengguyur tubuh dengan air hangat membuat tubuh Mora kembali rileks,

" Huu.. segarnya !!! - Mora.

Memakai baju kimono Hotel berwarna putih dan mulai memakai skincare untuk wajahnya dan bodylotion untuk tubuh putihnya.

Kembali merebahkan diri diatas ranjang yang berbeda didalam satu kamar terdiri dari dua ranjang dalam ukuran yang sedang, memainkan ponselnya sebentar dan Mora kembali terpejam.

Suasana yang panas dengan udara dingin yang dibuat pendingin ruangan beserta lampu yang remang mampu membuatnya tidur lelap, hingga suara musik dari panggilan telponnya membangunkan dirinya dari mimpi indahnya.

" Hmm.. !!! - Mora.

" Kau dimana kenapa tidak ada diApartemend ?? - Sofian.

" Aku di Korsel !! Sedang melakukan perkemahan!! - Mora dengan suara seraknya.

" Kapan pulang ?? - Sofian.

" Dalam 3 hari lagi aku akan pulang !! - Mora.

" Kirimkan alamat mu akan menyusulmu !! - Sofian.

" Hmmm.. - Mora.

Begitu panggilan terputus, Mora melihat Aurel disebrang ranjangnya sudah tidak ada, namun terdengar percikan air dari dalam kamar mandi.

Tak terlalu memperdulikannya kembali Mora untuk tidur tanpa mengirimkan alamatnya untuk Sofian.

Tiingg...tinggg..

Bel yang berbunyi berulang kali membuat Aurel geram dan langsung membuka pintu kamarnya.

" Sayang !! Ada apa ?? - Aurel.

" Aku ingin tidur bersamamu !! - Daffa.

" Apa kau gila, disini ado Mora !! - Aurel.

" Aku bisa menyuruh Bara untuk pindah kamar dan ayo kekamarku !! - ajak Daffa yang menarik tangan Aurel dan langsung menutup pintu begitu saja.

" Heyy.. kenapa kau membawa kekasihmu ?? Kau sedang tidak berpikir tentang itu bukan ?? - Bara.

" Iya aku sedang memikirkan itu, kau bisa tidur dikamar Aurel kebetulan ia tidur disana sendirian !! - ucap Daffa yang berbohong.

" Baiklah, aku juga tidak ingin tidur bersama denganmu selamat menikmati malam yang panjang!! - Bara.

" Ini kunci askesnya !! - Aurel.

" Terimakasih - Bara.

Melangkah dengan pasti tanpa pikir panjang Bara yang tidak mengetahui akan ada Mora yang sekamar dengan Aurel.

Dengan langkah yang lebar baru memasuki kamar begitu saja. Berbaring dan langsung tertidur tanpa melihat ranjang yang satunya.

Menutup mata yang sudah tertutup membuka sedikit dan melihat ranjang yang bergerak menbuat bulu kuduk Bara berdiri.

" Sialan, dasar kekasih yang gila, - Bara.

Dengan memberanikan diri Bara menghampiri ranjang dengan seseorang dibalik selimut yang menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

Hendak Bara membuat selimut, tiba-tiba Mora bergerak membukakan selimut sampai ke pinggangnya.

Dengan tidak sengaja Bara melihat kondisi Mora yang menggunakan baju kimono sedikit terbuka hingga memperlihatkan daging buah dada yang menimbul dengan posisi miring. Menelan ludah akibat pemandang yang baru saja ia lihat dengan adik kecil yang sudah mengibarkan kembali bendera kemenangan meminta dipuaskan.

“ heeyyy… apa yang sedang kau pikirkan Bara, kembalilah kealam sadarmu !!! – Bara.
“ uhmmm…  !! – Mora.

Mora yang sedikit terganggu dengan ricawaan halus Bara sedikit mengeluarkan reguhan yang menurut Bara sedang menggodanya.

“ dasar gila, sedang tidur pun masih sempat-sempatnya mendesah !!! – Bara.

Tanpa disadari tangan Bara bergerak menuju gundukan kembar Mora dan dengan gesitnya kembali Bara tarik hingga membuat diri Mora sedikit bergerak menjadi terlentang. Membuat kedua gunung kembar itu terlepas dari kimono yang Mora gunakan.

“ ohhh.. shiitttt…. “ -  tanpa disadari membuat Bara mendesah dengan lepas.

Kembali Bara mencoba untuk meraba gunung kembar milik Mora, dan kembali tidak mendapat respon dari Mora hingga membuat Bara kembali mengulangi aktivitas dan sedikit menekan hingga menimbulkan becak merah, dan kembali tak mendapatkan respon dari Mora.

Dengan cepat Bara mengambil handphone dan merekam Mora yang sedang tertidur sambil menikmati pijatan dari tangan bara, setelah dikira cukup kembali Bara melepaskan tangannya dan meninggalkan Mora yang sudah bertelanjang dada.




***

✨Secret room x.

Semoga suka ya !❤️

Spam next yang banyak biar semangat buat ceritanya🤗

📌 Ingin double update ??? Yook spam dikolom comment disetiap paragraf yaa 🥰

Jangan lupa follow dan  tinggalkan jejak dengan cara vote,comment disetiap paragraf !!!

Secret room X [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang