Eps.27

5.7K 62 6
                                    

[ part ini mengandung 21+ ]
[ Bijaklah dalam membaca ]

Setibanya didepan pintu ruangan BEM tepatnya tempat ternyaman dan teraman bagi Bara dan Dafa yang hanya bisa dimasuki Ketua dan wakil BEM, karna ruangan BEM terbagi menjadi dua ruangan, dan satunya ruangan untuk semua anggota BEM jika ingin membahas sesuatu yang penting.

Saat berada diambang pintu yang masih tertutup rapat, terdengar dari dalam ada suara yang mendesah dengan nikmat.

Bara yang sudah mengetahui apa yang terjadi didalam sana membuat Bara melihat kembali sisi Mora yang sedang menahan hasrat akibat mendengar suara sensitif dari balik pintu.

*

Tok...tookk.. ( suara pintu )
Kreekk.. (suara pintu yang dibuka )

***

Mendengar situasi darurat Dafa langsung menginstruksikan Aurel untuk ke kamar mandi membenahi pakaian yang sudah rusuh ulah tangan Dafa yang sudah menjalar keseluruh penjuru badan Aurel.

Saat memasuki ruangan Mora hanya melihat Dafa yang asik melihat ponsel dan memakan hidangan yang sudah tertata rapi dimeja.

Selang beberapa menit Aurel sudah tiba dengan pakaian yang sudah rapi, namun dengan ketajaman mata Mora. Mampu melihat bercak merah yang ada dileher putih nan mulus milik Aurel.

***

Ting.. ( pesan masuk )

Pesan masuk yang terdengar diponsel Dafa, melihat notif-bar yang tertera bahwa Bara mengetahuinya.

Bara.
Apa kau melakukanya disini lagi??

Dafa.
Heheh..aku tidak tahan melihat kekasihku jika sudah bermanja, maafkan aku teman.

Bara.
Apa kau gila ? Kami mendengarkannya bodoh, ruangan ini tidak kedap suara !!!

Dafa.
Maafkan temanmu ini yang mulia ??

Bara.
Dasar mesum.

Dafa.
heey.. kau lebih mesum dariku !!

***

Mora yang melihat Bara sibuk membalas pesan tampak berdehem menandakan untuk Bara berhenti melakukanya.

Awalnya Mora mampu menahan hasrat yang hampir saja bergejolak, namun bisa ia tahan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan lagi.

Saat acara makan berlangsung suasana kembali mencair, Dafa yang pandai mencairkan suasana tak membuat kesulitan Mora untuk beradaptasi dengan mereka.

Sedang asik-asiknya Dafa berbagi cerita tiba-tiba Bara menyenggol sendok yang diletakan disamping piring Mora sampai terjatuh.

Namun saat Bara ingin mengambilnya, Mora dengan gesitnya langsung menunduk dan menjangkau sendok, alhasil tidak ditemukan sehingga mengharuskan mata Mora mencari keberadaan sendok.

Dan kembali melihat adegan yang tidak diinginkanya, Mora yang melihat Dafa yang sedang asiknya meraba pah* mulus Aurel dengan sangat lembut, tanpa menimbulkan suara.

Mora yang mengetahuinya kembali berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Hingga akhirnya ponsel Dafa yang sangat dekat dengan Mora, berbunyi dan menampilkan walpaper Aurel dan Dafa yang sedang berada disatu ruangan yang bercium*n dengan mesranya.

Membuat Mora kembali menelan dahaga yang terasa kering ditenggorakan.

***

Apa kau baik-baik saja?? Tanya Bara yang menyadarkan Mora.

Hmm..aku baik-baik saja !! Jawab Mora yang mengalihkan pandangan dengan meminum jus.

Apa kau serius?? Kau terlihat pucat sayang?? Tanya Bara yang panik saat melihat Mora seperti orang yang dikejar-kejar maling akibat peluh didahinya.

Aku baik-baik saja !! Ucap kembali Mora yang tak ingin bersentuhan dengan Bara.

Ayo ikut aku, Disini ada kamar untuk beristirahat. Ajak Bara yang menyentuh tangan dan pundak Mora.

***

Mora yang sudah diujung rasa berdenyut yang hampir reda, kembali merasakan sakit dibagian bawah sana.

Dengan sontak saat Bara menyentuh badannya, Mora langsung mengeluarkan suara dan tak sengaja tangan kanan Mora menyentuh adik kecil Bara dan seketika itu pula adik yang masih tertidur pulas sedikit memberontak memperlihatkan tonjolan yang amat sangat nampak dibalik celana dasar yang Bara gunakan.

Dafa yang mengetahui batang pusaka milik Bara sudah beraksi membuat Dafa menarik Aurel keluar dengan alasan melihat kondisi mahasiswa/i yang sudah dijaga anggota lainnya.

Tanpa perlawanan Aurel mengikuti Dafa yang tergesa-gesa meninggalkan ruangan.

***

Apa yang terjadi?? Tidak biasanya kau memperlakukan aku seperti ini Hany?? Tanya Aurel yang heran dengan sikap Dafa.

Apa kau tidak melihat?? Sepertinya mereka akan emah-emahan disana, hahahha aku melihat pusaka Bara yang sudah mengibarkan benderanya, hahah.. tawa Dafa yang sudah mendekati Aula tempat para mahasiswa/i yang masih menyantap makan malamnya.

Wooahh...ini jarang terjadi hany, sebaiknya kita tidak meninggalkan ruangan itu, aku penasaran dengan Mora yang mampu menaklukkan Bara hanya dengan beberapa minggu saja. Jawab Aurel.

Hehhehe...jika sudah bertemu pawangnya siapapun akan tunduk hany, Ucap Dafa yang duduk ditenda milik Bara dan Dafa yang akan dijadikan tempat tidur namun terletak berjauhan dengan tenda mahasiswa/i.

***

Bantu Follow semuanya, dukungan kalian amatlah berharga bagi mimin🤗

Apa kalian suka dengan cerita??? Jika suka jangan lupa tinggalkan vote untuk setiap cerita yaa🥰

Kalian bisa berkomentar jika kalian memiliki usulan, Atau kalian mengiinginkan adegan yang kalian sukai :)

Terimakasih semuanya ❤️

Secret room X [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang