Dengan terpaan angin sepoi-sepoi, Pira dan Ari melewati malam dengan tidur dibawah satu selimut yang sama.
Namun berbeda dengan Mora dan Bara yang tidur dengan berpisah tempat, hal itu membuat Mora amat sangat kesulitan untuk tidur hingga menjelang fajar tiba.
*
04.20
Bara yang susah untuk memejamkan mata terlalu kepikiran akan Mora kekasihnya yang tertidur meringkuk akibat dinginnya udara malam.
Membuat Bara menyelinap ketenda Mora, disaat semua orang tertidur pulas.
Bara sengaja mendirikan tenda kembali hanya untuk Mora agar bisa tidur sendiri dengan leluasa tanpa harus berbagi tempat tidur dengan teman satu tendanya.
***
Saat sudah didepan pintu tenda.
Bara mencoba membuka resleting tanpa menimbulkan suara,
Srreeetttt....
*
Sayang?? Sepertinya kau tidur nyenyak?? Aku kesulitan tidur karna dirimu. Ucap Bara yang sudah memasuki tenda.
***
Bara yang mencoba untuk tidak menganggu tidur pulas Mora.
Menyampingkan rambut halus milik Mora, dan menyelinapkannya disela-sela telinga milik Mora.
Mora yang terusik akan tidurnya yang baru saja terlelap, bangun akibat aktivitas tangan yang membuatnya geli.
*
Eehmm..sayang, apa yang kau lakukan disini. Tanya Mora menghentikan laju tangan Bara.
Aku kesulitan untuk tidur sayang !! ,Apa aku harus membawamu keruanganku?? Disana ada Aurel dan Dafa sayang, kita tidak akan berduaan, dan aku janji tidak akan melakukan apa yang tidak kau sukai ?? Ucap Bara panjang lebar dengan suara serak miliknya.
***
Mora yang dilanda mengantuk hanya bisa mengalungkan kedua tangan miliknya ketekuk leher milik Bara.
Mengetahui lambu hijau dari Mora.
Tanpa basa-basi Bara membopong Mora, ala Bridal Style yang tidak akan membuat Mora lebih nyaman disaat kantuknya mulai menguasai dirinya kembali.
Membuka pintu dengan hati-hati, Bara meletakan Mora yang sudah tertidur pulas diatas ranjang yang selama ini menjadi tempat peristirahatan Bara dan Dafa disaat mereka tak ingin pulang kerumah.
Dengan membaringkan disisi kiri Bara.
Mora langsung mendekap Bara dengan satu tangan dan mengatakan.
*
Aku baru saja tertidur sekitar jam 4 subuh. Ucap Mora yang mencoba mencari kenyamanan saat tidur.
Hmm..maafkan aku, tidurlah aku akan membangunkanmu. Ucap Bara yang memeluk Mora dan mencium singkat kening milik Mora.
***
Mora yang mengetahui itu tersenyum tipis, namun masih nampak dimata Bara.
Bara yang tak ingin berlarut-larut menunda jam tidurnya.
Mencoba untuk tidur dengan mendekap kekasih tercintanya.
***
Dafa yang berpura-pura tertidur, mengintip dari sela ujung matanya melihat kelakuan temannya yang baru saja memulai hubungan asramanya.
Dafa tau betul bagaimana Bara depresi akibat ditinggal mantan pacarnya, hingga membuatnya trauma dan tak ingin berhubungan lagi dengan wanita dibawah umur Bara.
Hingga membuat Bara hanya ingin berlama-lama diclub dengan ditemani tante-tante yang sudah ahli dalam bidangnya.
Tak ingin mengganggu kenyamanan Bara, Dafa juga mencoba kembali terlelap dengan meringkul Aurel dan sekilas mencium punggung belakang milik Aurel.
***
Disaat Fajar yang hampir usai.
Ari dan Pira bangun dari tidur hangatnya dan pergi menuju tenda masing-masing.
Masih terngiang dibenak Pira bagaimana Ari memperlakukanya agar ia dapat tidur nyenyak.
*
Sayang, aku akan mengantarmu sampai tenda milikmu, dan aku ingin melihatmu masuk. Ucap Ari yang mengandeng tangan Pira menuju lokasi aula.
Hmm.. ucap singkat Pira yang masih mengantuk.
Cuup..
Kecupan singkat ditangan Pira, dan dibalas dengan rangkulan tangan Pira yang bergelayut dilengan milik Ari.
***
Ari yang tidak ingin terlalu lama berpisah dengan Pira.
Tiba-tiba Ari menyarankan.
*
Ari.
Sayang ??Pira.
Hmm..ada apa??Ari.
Aku sudah terlalu nyaman tidur denganmu !!Pira.
Lalu??Ari.
Bagaimana jika kau pindah ke Apartemenku??Pira.
Itu akan sulit mendapatkan izin dari Mora.Ari.
Aku akan membujuk Mora.Pira.
Baguslah jika kau berhasil.Ari.
Aku berjanji tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak jika kau tidak menyukainya.Pira.
Hmm..aku percaya padamu.***
Saat sudah tiba ditenda milik Pira, tanpa basa-basi Pira langsung masuk dan mengucapkan.
*
Sampai bertemu nanti. ucap Pira yang masuk tanpa melihat lawan jenis.
Hmm..lopyu sayang. Ucap Ari yang melihat dari luar tenda.
Lopyu to sayang, jawab Pira yang ingin melanjutkan kantuknya yang belum reda.
✨Secret room x.
Semoga suka ya !
Ingin double update?? Comment disetiap paragraf❤️
Spam next yang banyak biar semangat buat ceritanya🤗
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote,comment disetiap paragraf !
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret room X [ Tamat ]
Romance[Konten dewasa 21+] Bijak-lah dalam memilih Saat jari jemari menelusuri setiap jengkal area sensitif itu membuat Mora bergetar hebat, mendarat tepat diatas Lubang yang baru saja mengeluarkan cairan bening nan kental memasukan jari tengah perlahan...