Eps.97

746 19 0
                                    

Dipagi hari yang cerah yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi, Mora dan Bara masih terlelap diatas ranjang dengan tubuh polosnya akibat pergulatannya semalam.

Alarm yang sengaja distel Mora, kini berbunyi mengharuskan Mora untuk bangkit dari tidurnya, tanpa ia sadar dibagian perutnya seperti ada yang mengganjal dan berat pada saat dilihat ternyata tangan Bara yang masih menempel ditubuh polosnya,.

Dengan cepat Mora bangkit dari kasurnya dan berlari menuju kamar mandi, sedangkan Bara hanya tersenyum menahan tawa akibat tingkah mantan kekasihnya itu.

Bara masih mencintai Mora, namun Mora sepertinya sudah tidak ada rasa akibat kedatangan Sofian pengawalnya dulu.

Mora yang bersiap-siap untuk menyantap sarapannya, saat keluar dari kamar mandi sudah tidak mendapati Bara dikamar hotelnya.

" Gila, bagaimana bisa aku terhanyut dalam permainan Bara " Mora yang mengingatkan kejadian tadi malam membuatnya bersalah terhadap tunanganya Sofian.

Mengambil ponsel yang tersimpan didalam laci, bergegas Mora menelpon kekasihnya itu.

Trttt....tttrr...

Sofian.

Haloo?? Sayang ??? Kamu kemana saja??dimana kamu??kenapa tembok nya sudah berubah warna???.

Banyak pertanyaan yang Sofian lontarkan membuat Mora tersenyum manis seketika, ya.. itulah Sofian yang membuat hatinya hangat karna keperduliannya terhadap dirinya.

Mora.

Tidak bisakah kau bertanya satu-persatu??? Aku sedang berada di Korsel untuk mengikuti camp disini, hari ini aku akan camp dilapangan, saat ini aku sedang dihotel sayang!!

Sofian.

Apa kau memintaku kesana??

Mora.

Kau mau ??

Sofian.

Aku akan melakukan apapun untukmu walau harus kutempu lautan heheh !!!

Mora.

Aku akan mengirimi alamatnya untukmu !!!

Panggilan yang berakhir, Mora segera keluar untuk menuju breakfast hotel, yang sudah ada Bara dimeja no 3. Mora sengaja menjauh dengan Bara ia mendekati pira dan ari yang sibuk mengunyah makanan yang sudah diambilnya.

" Heyy.. apa sakitmu sudah baikan??" tanya Pira yang menyentuh dahi Mora menggunakan tanganya.

" Aku sudah membaik " jawab singkat mora yang memakan makananya yang sudah ia ambil.

" Kau izin saja jika masih sakit, aku akan membantumu menyampaikan kepada Bara " ucap Ari yang sedari tadi hanya menyimak percakapan Pira dan Mora.

" Tidak perlu, kalau aku hanya rebahan dihotel, itu akan membuat tubuhku semakin sakit " jawab Mora yang menatap lawan jenis dari teman kekasihnya itu.

"Terserah kau saja" jawab Ari yang kembali fokus dengan makananya.

Bara yang selesai akan sarapanya, kini berdiri didepan meja dan melantangkan ucapanya saat melihat mahasiswa/i banyak yang selesai akan sarapanya.

"Teman-teman sesuai dengan kesepakatan kita hari ini kita akan meninggalkan hotel, kita akan berkunjung ke lokasi camp, disana sudah ada dosen yang mengawasi kita, mohon kerjasamanya untuk tertib, aku akan menunggu bawah, pukul 8.30 kita sudah berkumpul dan jangan telat, terimakasih sekian dari saya selaku ketua BEM" ucap Bara yang meninggalkan kerumunan mahasiswa/i untuk menuju kekamarnya.

Mahasiswa/i yang mendengarkan apa yang dikatakan ketua BEM itu yang selesai dengan sarapan kini bergegas menuju kamar hotel untuk cek out kamar karna jam sudah menunjukkan pukul 08.00 tepat.

Secret room X [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang