Eps.18

9.1K 85 5
                                    

Mora yang didampingi  Bara  menuju toilet, menjadi pusat perhatian saat tiba ditoilet, pasalnya Bara Tepat menjaga Mora didepan pintu toilet wanita.

Niat Mora yang ingin menuntaskan hasratnya dengan bersolo diri menggunakan tekanan air shower toilet, diurungkan sebab Bara yang berdiri depan pintu takut membuat suara Mora keluar dan terdengar Bara.

Mora tak bisa menahannya lagi, dengan sedikit memainkan shower toilet sambil menutup mulut menggunakan tangan, Mora mampu mengatasi keresahan yang terjadi secara mendadak.

Tak ingin membuat Bara menunggu lama, dengan cepat Mora menuntaskan Hasratnya.

***

Sudah selesai?? Tanya Bara yang menoleh ke Mora dan memasukan kembali ponsel kesaku belakangnya.

Sudah, ayo pulang jika kau tak punya tempat tujuan lagi. Ajak Mora yang sedikit lesu.

Aku ingin mengajakmu ketoko perhiasan, jika kau tak keberatan !! Ajak Bara yang menggiring Mora meninggalkan toilet.

Apa ?? Aku tidak ingin membeli perhiasan !! Mora yang terkejut dengan ajak Bara.

Aku tidak membeli untukmu Mora sayang..Hhahaha...
ayo bantu aku memilih kalung untuk Mamaku yang akan berulang tahun rabu nanti, aku juga ingin mengajakmu, kalau kau mau.hehhe...timbal Bara mencairkan suasana yang sempat menegang.

Hahah..benarkan !! Dengan senang hati aku akan membantumu hehe.. sipu Mora yang menahan malu.

***

Bara dan Mora meninggalkan restoran dan beralih ketoko perhiasan yang sudah menjadi langanan keluarga taslim itu.

Setibanya ditoko, Bara meminta bantuan pelayan toko untuk menunjukan beberapa desain kalung yang terkenal.

Jatuh pada kalung yang berbentuk bulan sabit dan matahari membuat Mora bingung ingin memilih yang mana.

*

Bara aku menyukai kedua ini, tapi aku tidak bisa memutuskan harus pilih yang mana.

Mmm... menurutku untuk ibumu pilih yang matahari saja sepertinya akan lebih cocok kalau ia memakai desain ini. Jelas Mora.

Baiklah.. Aku beli keduanya..
tolong dibungkus terpisah. Ucap Bara kepelayan.

Haa.. kenapa pilih dua?? Sebaikanya kita beli yang matahari saja. Tanya Mora yang kebingungan.

Tidak apa-apa, kau boleh memiliki yang Bulan, sepertinya akan terlihat indah jika kau yang pakai Mora. Sambung Bara.

Aku tidak perlu Kalung itu. Jawab Mora yang mencoba mengcancel pesanannya itu.

Heey... Anggap saja itu kado pertamaku karna kau mau makan malam bersamaku.

Kalimat Bara lagi-lagi membuat hati Mora berdebar hebat.

Aku jadi tidak enak hati kepadamu, pasalnya aku selalu merepotkanmu. Jelas Mora yang tertunduk.

Manisnya Bara, jangan seperti itu tidak apa-apa aku lebih senang jika kau menerimanya daripada menolaknya.
ya..itu membuatku berpikir kau menjaga jarak denganku. Jelas Bara yang mencoba menyakinkan Mora.

Eeh.. bukan begitu aku.. hanya saja tidak ingin membebanimu. Timbal Mora yang merasa bersalah.

Aku lebih terbebani kalau kau menolaknya. Jawab Bara yang menyodorkan kalung,

Besok waktu berangkat ke kampus, dipakai yaa.. aku ingin melihat kau memakainya.. ucap Bara kembali.

***

Tak ingin membuat sakit hati Bara akhirnya Mora menerima hadiah yang diberikan Bara.

*

Ayo kita pulang.. besok kau akan mengalami masa-masa yang sulit dikampus nanti. Ajak Bara meninggalkan toko perhiasan.

Mm.. baiklah sekali lagi terimakasih untuk hadiah dan juga makan malamnya aku akan membalasnya. Timbal Mora.

Kau tidak perlu membalasnya Mora, namun jika kau bersungguh-sungguh  membalasnya aku tak menginginkan hadiah ataupun makanan. Seru Bara yang sudah tiba dimobil.

Lagi-lagi Bara membantu membukakan pintu mobil Mora.

Kalau bukan itu, lalu apa yang harus aku lakukan untukmu?? Tanya Mora yang sudah duduk dikursi mobil.

Dengan memutari mobil Bara masuk langsung mengatakan.

Cukup kau balas Perasaanku saja Mora !!!..

***

Mora yang tertegun kembali mencerna kalimat demi kalimat yang Bara lontarkan.

Saat sepasang mata itu bertemu, tiba-tiba Mora mengelus pipi Bara dengan lembut, membuat tangan Bara kembali menimpa tangan Mora yang menyentuh pipi Bara.

*

Ada apa?? Tanya Bara yang dibuat keheranan dengan sikap Mora.

Kau begitu baik, bagaimana bisa aku bertemu denganmu, sepertinya aku amat sangat bersyukur bisa bertemu denganmu dan kuharap kau tidak main-main dengan ucapanmu Bara. Jelas Mora.

Mm..aku berjanji hanya kau yang bisa membuat ku menetap Mora. Jawab Bara dengan sungguh-sungguh.

Ayo jalan. Ajak Mora yang melepaskan Tanganya.

Baiklah.. tuan putrinya Bara..heheh
Ehhm.. itu jika kau ditindas atau digoda pria yang ada dikampus kau boleh menyebutkan namaku heheh..

Hahah.. mungkin mereka yang aku tindas hahah.. jawab Mora yang tertawa mendengar kalimat Bara.

Aku tidak suka kau dekat dengan pria lain kecuali diriku Mora.. timbal Bara yang mengalihkan pandangan menuju wajah Mora yang sejuk jika Bara melihatnya dan itu mampu membuat damai tentram hati Bara.

Aku tak begitu suka berdekatan dengan laki-laki, aku tak menyukai mereka jika aku tidak suka. Ucap Mora.

Berarti kau suka padaku?? Tanya Bara yang menghentikan laju mobil saat mendengar ucapan Mora.

Mm.. tapi aku belum sepenuhnya menyukaimu ..haha. Jawab Mora yang tersenyum malu.

Tidak apa-apa yang terpenting kau juga menyukaiku. Jawab Bara yang melajukan kembali Mobil yang sempat terhenti.

Secret room X [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang