Eps.5

29.4K 139 5
                                    

Hari cepat berlalu dimana hari yang ditunggu Mora dan Pira pun tiba yaa.. keberangkatannya ke Amerika untuk mengejar pendidikan S2.

Tangis dua keluarga pun pecah melepaskan anak tercinta mereka mengejar cita-cita, awalnya kedua orangtua mereka ingin ikut mengantarkan mereka sampai tujuan, namun Mora dan Pira kekeh bahwa mereka bisa dan mereka ingin mandiri tanpa didampingin kedua orangtua mereka.

Dengan jarak tempuh yang lumayan lama, akhirnya mereka sampai di Amerika dengan selamat, Mora yang kelelahan akibat perjalanan panjang mendaratkan tubuhnya diatas kasur, dan disusul dengan Pira hingga akhirnya mereka terlelap dengan pulas.

*

Driing..driing.. (suara telpon).

Hallo? Iyah aku sudah sampai dengan selamat, hmm..sekarang? sekarang jam 8 malam disini, kenapa?? Iya nanti aku akan makan, Mm..byebye !! Perbincangan Pira dan ibunya.

Mora..Mora.., senggol Pira

Hmm..ada apa? tanya Mora yang masih mengantuk.

Aku lapar, ayo keluar kita cari makan sekalian cari udara segar !! timbal Pira.

Mm... Kau siap siap duluan nanti aku nyusul, Jawab Mora lesu.

Baiklah, kau cepat bangun !! Jawab Pira sambil meninggalkan Mora yang masih setengah sadar.

Drrtt..drttt.. (getar ponsel Mora menandakan ada pesan masuk).

***

Menjangkau mencari-cari sumber yang bergetar Mora membuka mata mencari ponsel yang terletak dibawah bantal Mora.

Ternyata itu dari orangtuanya yang begitu cemas karena nomor telp Mora tidak dapat dihubungi, Mora membalas dengan singkat pesan dari mamanya dan beranjak bangun untuk bersiap-siap.

Pira yang sudah selesai bersiap-siap dengan segala keperluannya.

Sekarang giliran Mora yang mempersiapkan diri untuk pergi keluar.

*

Mora, apa kau sudah siap?? tanya Pira sambil memasang sepatu.

Sebentar lagi aku sedang memilih baju, bagus aku kenakan yang mana untuk malam ini. Jawab Mora tergesa-gesa.

Pira yang sedikit tidak sabaran menemui Mora membantu memilih baju yang senada dengan bajunya.

Mmm.. pakai yang itu saja lagian warnanya sama denganku. Sodor Pira melangka keluar kamar.

Baiklah tuan putri, jawab canda Mora.

Aku akan memakai sepatu warna putih saja, tanya Mora ke diri sendiri.

Ayo, kita mau makan apa?? timbal Mora kembali.

Kita makan yang dipinggir jalan saja, sepertinya enak sambil melihat orang lalu lalang. jawab Pira sambil menggandeng tangan Mora.

Kita makan disana saja, Mora menarik tangan Pira menuju tempat makan.

***

Mencari tempat duduk yang kosong Pira membantu Mora memilih makanan yang mungkin akan disukai Mora karna Mora bukan orang yang suka pilih-pilih makanan, baginya jika itu sehat Mora akan memakananya selagi aman untuk lambungnya.

Setelah puas melihat-lihat menu Pira memutuskan untuk memesan Ayam Krispi dengan penyegar teh botol.

Mereka sengaja memilih tempat makan untuk orang muslim selagi mereka beradaptasi dilingkungannya mereka akan pelan-pelan mencoba makanan yang menurutnya asing dilidah masing-masing.

*

Besok aku tidak mau tau kau harus pindah ke Apartemen milik mu sendiri, aku tidak ingin privasi ku terganggu, Mora yang memulai percakapan.

Hmm.. baiklah aku tau apa niat mu merencanakan ini dari awal, agar kau bisa menonton 18+ tanpa adanya ganguankan?? ejek Pira.

Kalau sudah tau kenapa harus ditunda-tunda pindahnya? Lagian apa yang membuatmu susah kan apartemen kita bersebelahan !! kesal Mora.

Heheh.. anggap saja ini malam terakhir kita tidur bersama besti !! Jawab Pira yang kegirangan.

***

Permisi.. Ini pesananya, timbal waiters

Terimakasih, jawab serentak Mora dan Pira.

*

Ayo makan, keburu dingin makanannya, setelah ini kita langsung pulang saja besok kita harus bangun pagi kitakan belum selesai membeli perlengkapan kampus !!.

Hmm..baiklah ucap pira.

Secret room X [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang