Kantuk yang belum menyerang mata milik Pira, memfokuskan dengan drama yang ia tonton dengan Ari yang sudah terlelap disampinganya dengan mendekap Pira menggunakan tangan kekarnya.
Drama yang membuat denyutan dibagian area sensitifnya, akibat melihat adegan kiss dengan adegan ranjang membuat Pira harus menahan hasratnya sesaat.
Merasa sakit dibagian sensitifnya akibat tak diberi apa yang diinginkan, mengharuskan Pira berbalik badan yang semulanya membelakangi Ari.
Membalik badan dan mengecup singkat bibir milik Ari, melihat sejak wajah yang membuatnya damai seketika.
**
Kenapa belum tidur ?? Ini sudah malam sayang !! Ucap Ari yang terganggu akibat serangan dadakan dari Pira.
Ini baru jam 11 sayang !! Masih terlalu dini untuk terlelap !! Jawab Pira yang kembali menghujani Ari dengan ciuman diseluruh wajahnya.
Sayang, stop kau bisa mengganggu tidur adik kecil dibawah sana !! Ucap Ari yang sudah menahan hasratnya sedarinya melihat lingering yang dikenakan Pira.
Itu yang ku mau !! Jawab Pira yang kembali menghujani Ari dengan banyak kecupan diseluruh jengkal wajahnya.
***
Ari yang sudah tak tahan, mengimbangi Pira memperlakukan dengan lembut tanpa harus menyakiti adik kecilnya yang sudah mulai bergerak menegakkan kepala kecilnya.
**
Sayang !! Ia sudah berdiri, kau harus tanggung jawab !! Ucap Ari yang mengulurkan tangannya memegang tangan milik Pira dan menuntun kearah adik kecil dimana ia sudab mengibarkan bendera meminta sesuatu.
**
Hahahha.. kau mudah sekali bergerak sayang !! Jawab Pira yang menggesek telapak tangan diarea selangkangan milik Ari.
***
Ari yang kembali merasakan, dibuat merontah saat Pira memegangnya dengan sedikit ganas.
Tak ingin menyakiti adik kecilnya, tangan semula yang berada diselangkangan terpaksa Ari tarik dan meletakanya didada bidang miliknya.
Pira yang hendak mencumbu tubuh Ari kembali menurun badan yang sudah berbentuk kotak-kotak menambah kesan yang disukai Pira.
Ari yang tak ingin dilayani, menarik dagu Pira dengan lembut dan mengecup bibir ranum yang sudah tak memilik warna lipstik akibat ulahnya sendiri.
Berbagi slavina dan mulai menggerakan lidah didalam mulut menari-menari seolah sedang mengikuti irama musik yang hanya diketahui Ari dan Pira.
Tak ingin diam tak melakukan aktivitas, Ari menggerakan tangan kiri yang menekan tekuk leher Pira agar memperkuat lumatan yang mereka lakukan, sedangkan tangan kiri yang beetugas memilin puting yang sudah menampakan kepala dibalik lingering transparan berwarna cream itu.
Pira yang merasakan nikmat disekujur tubuhnya, hanya bisa menggerakan kakinya, sambil menikmati lumatan yang masih setia mereka lakukan.
Ari yang duluan mengakhiri lumatan, sedangkan Pira berkesempatan mengambil nafas yang hampir habis akibat berbagi dengan Ari,
Turun menelusuri setiap jengkal tubuh milik Pira, memilin puting dan mengemut gunung kembar satunya, membuat Pira hanya menarik dan menekan kepala Ari.
Tak ingin melakukan apa-apa Pira menggerakan tangan kanan yang ikut memilin puting milik Ari, sedangkan yang satunya sibuk menarik rambut dan menekan kepala yang tepat berada digunung kembarnya.
Ari Menghentikan aktivitas sesaat membuat Pira mendonggakkan kepala melihat apa yang dilakukan Ari hinggan menjeda aktivitasnya.
**
Aku tak ingin menghentikannya, jika kau tak sanggup cukup sampai disini aku tidak akan memaksamu sayang !! Ucap Ari yang menatap netra Pira yang sudah berkabut.
***
Tak merespon apa yang dikatakan Ari,
Pira hanya menarik tekuk leher milik Pira dan mencium memberikan kissmark dileher mulus milik Ari,
Kembali Ari mendapatkan lampu hijau dari kekasihnya, bergerak melakukan apa yang harusnya Pira dapatkan.
Lingering dengan model ikatan, memudahkan Ari melakukan aktivitasnya dengan lancar, tanpa harus membuka pakaian seperti yang Ari lakukan saat berada diApartemend Mora.
Tangan yang sudah mendarat diarea selangkangan dan sedikit menekan dipucuk vag*na milik Pira, sedangkan pemilik tangan kembali memberikan kissmark ditekuk leher milik Pira seperti Pira memberikan tanda kepemiliknya ditubuh Ari.
Pira yang tak diberi kesempatan untuk membalas, hanya bisa menggerang dan mendesah mengeluarkan suara-suara kecil yang sudah ditahannya.
Tangan yang ingin memasuki pekarangan area terlarang, perlahan menelusuri jengkal jalan menuju lembam dimana Pira sudah mengeluarkan cairan yang akan memudahkan Ari menggesek klitoris yang sudah membengkak.
Hmmm... Mmmmm...
Desahan yang terdengar ditelinga Ari dan menggema disetiap ruangan menamba hasrat Ari untuk terus melakukanya tanpa henti.
Tak memberi jeda untuk Pira mengambil alih permainan, Ari yang mulai menggesek dan menaik turunkan tanganya diklitoris kekasih disambut hangat oleh Pira membantu Ari dengan melebarkan kedua kakinya.
Tak ingin kedua gunung kembarnya didiamkan, membuat tangan Pira menuntun tangan Ari untuk kembali memilin serta menggemut gunung yang sudah menyembuh keluar dari sangkarnya dari tadi, namun tak sempat Ari melepasnya.
***
✨Secret room x.
Semoga suka ya !❤️
Spam next yang banyak biar semangat buat ceritanya🤗
📌 Ingin double update ??? Yook spam dikolom comment disetiap paragraf yaa 🥰
Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak dengan cara vote,comment disetiap paragraf !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret room X [ Tamat ]
Lãng mạn[Konten dewasa 21+] Bijak-lah dalam memilih Saat jari jemari menelusuri setiap jengkal area sensitif itu membuat Mora bergetar hebat, mendarat tepat diatas Lubang yang baru saja mengeluarkan cairan bening nan kental memasukan jari tengah perlahan...