Apa kau sudah siap ?? Tanya Pira yang sudah berada diApartemend Mora.
Apa kau terlihat cantik dan menawan ?? Tanya Mora yang sudah selesai akan penampilannya.
Kau amat sangat cantik teman !! Jawab Pira yang merangkul bahu sahabatnya itu dan bergerak keluar menuju club yang akan ia datangi malam ini.
***
Ari yang selalu memantau apa yang dilakukan kedua gadia itu, membuat Ari tak ingin merasakan alkohol,
Mora yang memesan alkohol dengan kadar yang tinggi, membuat Mora langsung dibuat kehilangan kesadaran, dengan bergerak menari dan berpesta pora mengikuti dentuman musik yang terdengar ditelinga Mora dan juga Pira.
Melihat kelakuan Pira dan Mora yang sudah tak wajar lagi, membuat Ari kebingungan bagaimana membawa Mora dan Pira jika benar-benar tak sadarkan diri.
Dengan cepat hanya Sofian yang terlintas dipikirannya, menghubungi pria yang dekat dengan Mora dan langsung memberitahu keadaan dan tempat dimana mereka berada.
Sedangkan orang dicemaskan sedang asiknya menari dengan lincahnya tanpa memperdulikan dampak dan akibatnya nanti.
Sudah 5 jam mereka berada diclub, Mora yang sudah menghabiskan 2 botol Devil Springs Vodka dengan kadar 80%, Pira yang sudah terlelap diatas meja dengan Ari disampingnya untuk menjaganya dari para pria yang ingin melahapnya.
Berbeda dengan Mora yang terus menerus meminum coktail dengan bahan dasar dari Devil springs vodka itu hanya racauwan dan terdengar jelas hanya Sofian yang terus menerus ia lontarkan.
Setelah menunggu 2 jam lamanya, akhirnya Sofian tiba diclub dimana Mora dan sahabatnya berada dengan cepat ia menumukan Ari saat Sofian melihat Ari melambaikan tangan kepadanya.
Melihat Mora yang masih saja meracau tak jelas, dengan sigap Sofian langsung membopongnya keluar dan meninggalkan club menuju mobil yang sudah ia parkiran didepan pintu masuk club dan disusul Ari yang membawa mobilnya sendiri.
Didalam mobil Mora hanya melontarkan kata-kata " Sofian kau jahat " berulang kali ia terus melontarkan kalimat yang sama hingga memukul bahu milik Sofian.
Tak memperdulikan apa yang dikatakan Mora, berfokus akan kendaraan menjelajahi jalanan yang sepi akan lalu lalang mobil.
Dengan kecepatan tinggi Sofian akhirnya tiba diApartemend Mora, dan langsung merebahkan Mora diatas kasur.
***
Aahhh.. panas sekali. Ucap Mora yang menggosok-gosok tubunnya menggunakan tangan dan jari dengan kuku yang panjang membuat tubuhnya tergores mengeluarkan darah akibat goresan kukunya sendiri.
Sofian yang baru saja melepaskan jasnya, seketika melihat tangan dan leher milik Mora memiliki darah yang mengalir dengan cepat Sofian menghentikan aktivitas yang dilakukan Mora.
Mencekal kedua tangan Mora dan diletakan keatas kepala milik Mora, Sofian yang sibuk melihat seberapa dalamnya luka yang ditancapkan kuku Mora.
Tanpa mengatakan apapun, Sofian dikagetkan dengan tendangan kaki dari Mora tepat berada diselangkangannya.
Sofian yang terduduk dilantai dan meringis kesakitan akibat ulah Mora, melihat Mora tiba-tiba berjalan menuju kamar mandi membuka helai demi helai pakaiannya dan mengganti pakaiannya dengan handuk kimono tanpa menggunakan CD dan BH, hingga memberikan tonjolan yang tercetak jelas dari handuk kimononya.
Hal itu membuat Sofian langsung mendirikan kejantanannya saat melihat Mora yang bergerak mendekatkan diri kepadanya.
**
Apa yang ingin kau lakukan ?? Tanya Sofian yang bergerak mundur melihat tatapan mengerikan dari Mora.
Aku panas, tolong aku !! Jawab Mora yang memeluk paksa Sofian.
Hey.. hentikan tunggu lepaskan tanganmu !! Jawab Sofian yang panik tak ingin terjadi apa-apa.
***
✨Secret room x.
Semoga suka ya !❤️
Spam next yang banyak biar semangat buat ceritanya🤗
📌 Ingin double update ??? Yook spam dikolom comment disetiap paragraf yaa 🥰
Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak dengan cara vote,comment disetiap paragraf !!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret room X [ Tamat ]
Romance[Konten dewasa 21+] Bijak-lah dalam memilih Saat jari jemari menelusuri setiap jengkal area sensitif itu membuat Mora bergetar hebat, mendarat tepat diatas Lubang yang baru saja mengeluarkan cairan bening nan kental memasukan jari tengah perlahan...