"Jadi, semenjak kapan kau memiliki kekasih? Mengapa kau tak mengatakan apapun padaku? Bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa kau akan tetap memberitahu kabarmu? Haruskah aku mengecek mu dari jarak jauh seperti terakhir lima tahun yang lalu sebelum kita membuat perjanjian?"
Pertanyaan bertubi tubi keluar begitu saja dari belah bibir Brady.
Misca terdiam, belum berani menjawab satu persatu pertanyaan yang di kemukakan oleh Brady. Gadis itu melupakan bahwa selain sang ayah, masih ada kakak laki laki posesif nya yang selalu memantau nya, dan perlu mendapatkan perhatian darinya.
"Misca, apakah kau mendengar pertanyaanku?" tanya Brady kembali mencoba bertanya pada sang adik yang enggan menjawab pertanyaan pertanyaan yang terlontar begitu saja dari belah bibirnya.
Gadis itu menatap sang kakak lekat, dan menganggukan kepalanya pelan. Rasa bersalah tentu saja ia rasakan cukup mendalam pada dirinya, hanya saja ia tahu betul jika ia beritahu sang kakak hal yang sebenarnya, sudah dapat di pastikan sang kakak menentangnya.
Brady sangat hafal adiknya yang terlalu baik pada orang lain, seringkali di tipu, dan hanya memanfaatkan kebaikan nya saja, untuk itu semenjak Brady masuk pada keluarga Parvez, maka secara otomatis Brady lah yang menjadi seakan akan tameng bagi Misca.
Kemana gadis itu pergi maka secara tak Misca sadari Brady selalu menjaga nya dari jarak jauh, hingga saat Misca menginjak 17 tahun, gadis itu menyadari semuanya, dan membuat perjanjian dengan pemuda yang merupakan kakak nya itu.
Brady adalah salah satu hacker dari usia belia, sehingga ia akan dengan mudah memantau semuanya dari jarak jauh, dan karena itu pula lah Identitas Brady akan sulit di temukan, terlebih setelah ia hendak menginjak bangku sekolah menengah atas, atau lebih tepat nya di saat kedua orang tua Brady meninggal dan pemuda itu di rawat oleh Parvez, ia secara khusus mengatakan pada Parvez untuk sementara hingga waktu yang tak di tentukan identitas nya di sembunyikan, agar tak banyak orang yang tahu bahwa Brady masih hidup dan masuk ke dalam keluarga Parvez.
Mengapa demikian?
Pemuda itu mengaku bahwa ia memiliki trauma tersendiri semenjak kehilangan kedua orang tuanya dalam satu waktu.
Parvez yang bijak, dan berpikiran terbuka akhirnya menyetujui kesepakatan dengan bocah yang baru saja lulus pendidikan sekolah menengah pertamanya kala itu.
"Maaf."
Satu kata itu yang lolos dari bibir Misca setelah lama tak bersuara.
Brady menghela nafasnya panjang. Jujur saja rasa kecewa pada adiknya sangat besar kali ini. Ia tak menyangka bahwa akan mendapatkan sebuah informasi mengejutkan malam ini. Ia fikir hanya masalah masalah lain yang mungkin saja di beritahu kan oleh Parvez sebagai diskusi malam ini.
Namun ternyata ...
... Dugaan nya salah besar!
Ia tak terima dengan berita itu. Bagaimana mungkin ia dapat menerima adik nya lebih dahulu menikah di saat usianya masih 22 tahun? Brady saja yang kini menginjak usia 28 tahun belum menikah.
"Tak bisakah kau pikirkan kembali keputusan mu?" tanya Brady yang kali ini melunak pada sang adik berusaha membujuk gadis itu.
Misca menggigiti kecil bibirnya, dan tanpa di duga gadis itu beranjak dari bangku nya dan langsung memeluki Brady yang sedari tadi duduk di bangku yang ada di hadapannya itu.
"Brother, bisakah kau kali ini percayakan padaku bahwa aku akan baik baik saja walaupun aku memilih menikah dengannya?" tanya Misca dengan suara rendah masih memeluk kakaknya itu.
Brady terdiam, dengan pikirannya yang berkelana saat mendengar kalimat yang baru saja di katakan oleh Misca--Adik kesayangannya itu.
'Kau masih terlalu kecil Misca, bagaimana jika suami mu nantinya hanya akan memanfaatkan mu, bagaimana jika ia tak benar benar sayang padamu, seperti aku dan Daddy menyayangimu?' Monolog Brady putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misanthropy Vs Philanthropy [END]
RomanceBlurb : Pernahkah kalian menyadari bahwa ada segelintir orang yang menganggap bahwa manusia hanyalah pengganggu, dan penuh kemunafikan? Manusia umum nya tentu saja akan bergantung satu sama lain dengan manusia lainnya, karena bagaimanapun juga man...