Bab 38| Bukan Mimpi

92 34 0
                                    

Manik Misca telah terpejam, dengan balutan selimut yang kini menutupi tubuh mulus Misca. Beberapa kali Philip yang berada di sebelah Misca tampak tersenyum dan mengusap rambut gadis itu dengan lembut.

Sungguh Philip yang berfikir sebelumnya bahwa ia tak akan menemukan sosok yang akan mendapatkan cintanya, justru kini telah hadir dan berada di sampingnya.

Apakah ia sedang bermimpi?

Hal hal semacam itu yang beberapa kali cukup mengganggu nya, hanya saja ketika ia kembali melihat wajah Misca tentu saja membuatnya kembali menyadari dirinya bahwa yang tengah terjadi bukanlah sebuah mimpi belaka.

Philip hanya dapat tersenyum getir ketika mengingat ingat apa yang terjadi padanya hari ini.

Banyak hal yang semula ia fikir mustahil nyatanya benar benar terjadi.

Di saat Philip sibuk mengingat ingat apa yang tengah terjadi hari ini, di bandingkan kenyataan yang sebelumnya ia harapkan, maka kini Philip berusaha menyadarkan dirinya agar tetap sadar bahwa semuanya adalah hal yang nyata!

Philip mulai beranjak dari sana, dan kembali mengenakan pakaiannya yang berserakan di lantai.

Tak lama ia mengecupi kening Misca sejenak, sebelum akhirnya ia berjalan meninggalkan istrinya yang terlelap sendiri, dan melangkah kan kaki nya menuju ruang kerjanya.

Philip kembali melanjutkan aktifitas yang sebelumnya sempat tertunda akibat mengikuti hawa nafsu yang sebelumnya bergairah padanya.

.

.

"Garnet, apakah kau sudah menyelidiki siapa saja yang benar benar pantas mendapatkan hukuman atas apa yang mereka lakukan pada istriku?"

{Sudah Bos, berikut daftar list nya.}

Deretan nama nama perusahaan kini terpampang di hadapannya. Sebelah ujung bibir pada wajah Philip tampak tertarik ke atas.

Sebuah bayangan atas hukuman mereka sudah tergambar jelas di kepalanya. Dengan santai Philip membuat sebuah link dimana nantinya mereka yang akan mendapatkan llink tersebut satu persatu akan memulai hukuman mereka.

Jika sebelumnya mereka mungkin bisa memanfaatkan Misca dengan mudah nya, maka tidak dengan sekarang!

Philip telah bertekad, bahwa siapapun yang memanfaatkan apalagi menyakiti istrinya, maka dengan senang hati Philip akan memberikan pelajaran sebagaimana selama ini ia menggunakan identitas tersembunyi sebagai hacker untuk membersihkan setiap manusia yang pantas di hukum dengan caranya sendiri.

Tak ada pengampunan apalagi kata maaf jika ia sudah dalam mode menghukum.

Ayolah Philip bukanlah orang baik seperti Misca yang dengan senantiasa memaafkan seseorang jika menurut nya telah meminta maaf dengannya, melainkan Philip adalah orang yang bertolak belakang dengan Misca.

"It's show time!" lirih Philip sembari mengklik tautan untuk dikirimkan pada semua daftar list yang di berikan Garnet sebelumnya padanya.

Dalam hitungan waktu yang terus berjalan tentu saja ia akan mendapatkan sebuah hasil yang terbaik.

***

"Dimana Philip? Mengapa aku tak melihatnya setelah rapat tadi?" tanya Veer saat datang ke ruangan Philip yang kosong melompong meninggalkan Josh yang berada disana.

"Mr. Philip buru buru pulang, ketika saya menjelaskan bahwa Nyonya sempat menanyakan keberadaannya, seperti nya Mr. Philip khawatir dengan keadaan Nyonya."

Veer mengangguk anggukan kepalanya pelan. Seulas senyuman kini tercetak jelas di wajah Veer yang dengan yakin bahwa putranya mulai merasakan hal yang baru dalam hidupnya.

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang