Bab 32| Kehadiran Brady

74 41 0
                                    

Semalaman Philip telah berada di ruang rawat inap Misca. Pemuda itu seakan tak beranjak sedetik pun dari ruang kamar rawat inap gadis itu.

Entahlah ada perasaan khawatir yang besar menyelimuti dirinya, oleh karena itulah Philip berakhir tertidur pada sofa yang ada di ruang rawat inap Misca berada.

Misca yang pertama kali membuka kedua maniknya lebih dahulu di bandingkan Philip, ini mulai merasa tak enak dengan suaminya itu.

Perasaan bersalah yang sebelumnya tak ia rasakan sepenuh nya, kini justru semakin lama ia mulai merasakannya. Sungguh ia tak berniat sedikit pun merepotkan Philip hanya saja keadaannya yang seperti sekarang ini tentu nya tak pernah ia prediski sebelumnya.

Tanpa berfikir panjang gadis itu turun dari ranjang nya di sertai dengan tangannya yang masih terpasang infusan berjalan mendekati Philip.

Di lihat nya dengan lekat wajah kelelahan Philip yang masih setia memejamkan maniknya.

'Pasti kau lelah,' lirih Misca dalam benak mengambil selimutnya dan menyelimuti suaminya itu agar lebih nyaman di bandingkan sebelumnya.

Rasanya ingin sekali ia mengusap lembut pipi suaminya itu, hanya saja jauh di dalam pemikirannya ia ragu jika ia melakukan hal tersebut. Ia takut jika seandainya suaminya menganggap dirinya adalah gadis yang tidak tidak, walaupun ia sadar bahwa apa yang ia lakukan adalah hal yang wajar sebagai suami istri.

Lagi pula mereka memang benar benar telah sah menjadi pasangan suami istri bukan?

Setelah cukup lama menghabiskan waktunya dengan menatap wajah suaminya itu, barulah Misca berjalan dengan pelan menuju ranjang nya kembali.

Jujur saja ia ingin pulang, ia tak beta berada di rumah sakit.

'Haruskah ku tanyakan padanya apakah nanti aku boleh pulang hari ini?' Monolog Misca dalam benak yang sudah mulai tak nyaman berlama lama di rumah sakit.

Ia tak menyukai hal hal yang berlebihan seperti sekarang ini, walaupun apa yang di lakukan saat ini tak berlebihan, melainkan sesuai dengan anjuran yang ada.

Baru saja Misca duduk kembali di ranjang nya, Philip sedikit menggeliatkan tubuhnya dan tak lama mengerjapkan kedua maniknya secara perlahan.

Philip yang baru saja terbangun, tampak bingung dengan selimut yang telah menyelimuti dirinya.

Pandangan Philip jatuh pada ranjang Misca yang dimana gadis itu kini tengah menatap ke arah nya dengan seksama.

"Apakah tidur mu nyenyak?" tanya Misca dengan sebuah senyuman yang terlihat jelas di wajahnya.

Philip dengan kikuk menganggukan kepala nya sebagai jawaban pada Misca.

"Apakah kau yang memberikan selimut ini padaku?" tanya Philip berusaha menyelidikinya.

Anggukan kepala akhirnya Misca berikan, lagi pula tak mungkin ia berbohong pada suaminya bukan?

Ia tahu bahwa dirinya belum lama mengenal Philip, hanya saja ia juga sadar bahwa ia telah menjadi istri dari Philip, untuk itu sebisa mungkin ia menempatkan posisi nya sebagaimana mestinya.

"Kau turun dari ranjang mu?"

Lagi lagi sebuah anggukan kepala yang di berikan oleh Misca.

Oh ayolah tak bisakah Misca hanya diam di ranjang nya tanpa melakukan hal hal di luar hal seharusnya?

Hal itu yang kini terbesit di kepala Philip.

Philip menghela nafasnya pelan, dan tak lama beranjak dari posisi nya mendekat ke arah Misca.

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang