Kecanggungan yang terjadi sebelumnya membuat Philip kini lebih memilih untuk berdiam diri di ruang kerjanya itu tanpa sepatah katapun sebelumnya pada Misca.
Lalu dimana Misca berada?
Gadis itu memilih untuk ke kamarnya dan bergegas membersihkan diri, dimana sebelumnya ia telah menghabiskan waktunya untuk berenang.
Jujur saja selama ia mandi pikirannya melalang buana kemana mana, lantaran reaksi suaminya yang menurut nya aneh.
Mengapa Philip terlihat dingin? Bukankah selama beberapa hari terakhir Philip tampak sangat hangat?
Hal hal semacam itulah yang menjadi pemikiran di kepalanya itu.
"Apa aku melakukan kesalahan?" lirih Misca yang masih tak menyadari bahwa dirinya sendiri lah yang membuat Philip seperti itu.
Tak sadarkah Misca bahwa pakaian renang minim nya mampu membangkitkan gairah suaminya sendiri?
Setelah cukup lama ia membersihkan dirinya dan mengenakan pakaian nyamannya kembali, Misca pada akhirnya memutuskan untuk bergegas menuju ruang kerja suaminya itu agar dapat menanyakan apa yang sebenarnya tengah terjadi, mengapa pemuda itu bersikap dingin meinggalkan dirinya begitu saja.
Sejujurnya jauh di dalam lubuk hatinya ia ragu dengan tindakan nya itu, hanya saja rasa penasaran yang semakin menyelimuti dirinya sendiri mampu membuat nya meyakinkan dirinya bertanya pada Philip secara langsung.
"Philip," lirih Misca sembari mengetuk ruang kerja Philip.
Tak ada jawaban yang di sahut oleh suaminya itu dari dalam ruang kerjanya. Misca dengan tenang kembali mengetuk pintu ruang kerja suaminya, sembari memanggi nama suaminya itu.
Mau tak mau Philip yang merasa tak enak dengan Misca, segera membuka pintu kamarnya.
"Ada apa?"
Hanya kalimat tanya yang terdengar dingin itu yang dapat di dengar oleh Misca.
Kecewa?
Tentu saja ada rasa kecewa yang segera menyelimuti hati Misca. Ia tak menyangka bahwa dirinya akan mendengar nada dingin dari suaminya yang di tujukkan pada dirinya.
"Apakah aku memiliki kesalahan sehingga kau berubah drastis?" tanya Misca dengan hati hati menatap ke arah suaminya itu.
Seketika Philip menyadari bahwa hal yang baru saja ia lakukan beberapa menit lalu telah menyakiti hati istri nya.
"Maaf, aku tak bermaksud seperti itu."
Misca mengerjapkan maniknya pelan, dengan tubuh yang sedikit mematung. Ia kembali kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi saat ini.
"Menurutmu pernikahan yang kita jalani adalah pernikahan sungguhan, atau hanya sebagai stastus belaka?"
Sebuah pertanyaan berat lolos begitu saja dari belah bibir Philip.
Tatapan Misca kini jatuh dengan sempurna pada Philip. Ia melihat betul betul raut wajah dari Philip yang akan bereaksi seperti apa padanya jika ia menjawab dengan jujur dengan segala pemikiran yang ada di kepalanya.
"Sungguhan, aku tak pernah main main dengan pernikahan sakral yang kita lakukan."
Philip tersenyum getir. Ia baru saja mengetahui bahwa pemikiran Misca benar benar sangat lah sederhana.
Philip mengambil nafasnya dalam dalam, dan mengusap lembut rambut dan juga pipi Misca.
"Kemarilah, aku akan memelukmu agar kau tak salah paham dengan ku," ujar Philip pada akhirnya yang berhasil berdamai pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misanthropy Vs Philanthropy [END]
RomanceBlurb : Pernahkah kalian menyadari bahwa ada segelintir orang yang menganggap bahwa manusia hanyalah pengganggu, dan penuh kemunafikan? Manusia umum nya tentu saja akan bergantung satu sama lain dengan manusia lainnya, karena bagaimanapun juga man...