Bab 54| Selidik

49 30 0
                                    

"Mengapa kau masih di sini? Bukankah kau sibuk?" lirih Misca yang menyadari bahwa suaminya tak bergerak sama sekali dari posisi nya setelah menutup telefon dari Veer.

"Apakah tak apa? Jika aku sudah memulai pekerjaan ku, maka bisa dibilang aku tak akan kenal waktu, apakah kau baik baik saja dengan hal itu?" tanya Philip yang baru kali ini ia dapat memikirkan perasaan orang lain.

Oh ayolah, sepanjang sejarah orang terdekat Philip mengenal pemuda itu, maka mereka pastinya akan mengatakan bahwa Philip orang yang tak memiliki perasaan sama sekali, dan hanya menggunakan logikanya saja, lalu bagaimana dengan situasi sekarang?

Bukankah hal yang baru saja di lakukan oleh Philip dapat di kategorikan luar biasa?

Misca terkekeh saat mendengar pertanyaan dari Philip. Jujur saja perutnya seketika menggelitik ketika mendengar hal yang tak biasa dari pemuda yang belakangan ini selalu ada di dekatnya itu.

"Aku bukan anak kecil yang harus di jaga 24 jam oleh mu, jadi tentu saja aku akan baik baik saja, lagi pula aku juga sudah terbiasa sendiri disini saat kau tinggal bekerja saat aku sakit dan tak boleh bekerja olehmu."

Philip mengatupkan bibirnya rapat. Bukankah Misca baru saja menyindir dirinya secara halus?

"Aku baru tahu jika kau merasa demikian."

Kali ini suara Philip terdengar rendah seakan pemuda itu merasa bersalah pada Misca.

"Hey, mengapa nada bicara mu aneh? Aku benar benar baik baik saja Philip, lagi pula negara ini sedang membutuhkan mu jadi kau harus menyelesaikan pekerjaanmu, sehingga kau dapat memiliki waktu lagi bersama ku."

Misca sebisa mungkin berusaha mengatasi keadaan dimana suaminya itu mulai menyalahkan dirinya sendiri berdasarkan sudut pandang Misca tentunya.

"Kau benar, sebaiknya aku menyelesaikannya dengan cepat agar aku tak meninggalkan dirimu terlalu lama."

Sungguh Philip merasa bahwa Misca memang harus selalu di pantau olehnya.

"Sudah sana, ah ... apakah aku boleh berenang?" tanya Misca tiba tiba.

Spontan Philip yang hendak melangkahkan kaki nya menuju ruang kerja khusus nya menghentikan langkah kaki nya dan menatap manik Misca dengan lekat.

"Kau hanya boleh berenang saat ada aku di sampingmu, bagaimana jika ada orang lain yang datang saat kau berenang?"

Jika Philip sudah mengatakan demikian, maka sudah dipastikan ia tak boleh berenang sesuka hatinya itu.

'Mengapa suamiku sangat posesif sekali.'

"Apakah kau mendengar kalimatku?" tanya Philip kembali di saat Misca yang tak kunjung memberikan tanggapan padanya.

Misca memutarkan maniknya malas, dan tak lama menganggukan kepalanya. Ada perasaan sedikit kesal pada suaminya yang semakin lama semakin mengatur dirinya. Bukankah semakin lama Philip semakin mirip dengan Brady?

Hal itu yang terbesit di kepala Misca, bahkan dalam benak Misca ia membanding - bandingkan antara Philip dan Brady.

'Mengapa aku di kelilingi pria posesif? Seharusnya waktu Paman Veer memberitahu mengenai Philip, aku bertanya dulu mengenai sifatnya yang ini.' Monolog Misca dalam hati.

Setelah mendengar persetujuan dari Misca, maka Philip kembali melanjutkan langkah kaki nya menuju ruang kerja pribadi miliknya, dimana layar layar yang selalu menemaninya akan menjadi saksi bisu nya dalam menghadapi hacker.

Jari jemari Philip sudah terasa gatal tak sabar melumpuhkan lawannya kali ini.

Haruskah ia perlihatkan identitas asli nya sebagai hacker?

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang