Bab 42| Lelang

64 33 0
                                    

"Selamat datang Mrs. Misca," lirih Leo pada Misca yang baru saja hendak masuk ke ruang kerjanya.

Misca tersenyum, sembari menganggukan kepalanya menyapa Leo yang sebelumnya menyapanya.

"Sepertinya hari ini kau tampak lebih ceria?" lirih Leo pada Misca, yang mendapat anggukan kepala dari Misca, karena memang ia sadar bahwa hari ini ia jauh merasa senang lantaran suaminya itu yang membuat hidupnya lebih berwarna.

Oh ayolah, selama ini ia hanya mendapatkan kebahagiaan dari sang ayah, serta sang kakak laki laki, tetapi kali ini ada seorang lagi yang membuat nya jauh lebih bahagia, layaknya sebuah kebahagiaan yang sempurna telah ia dapatkan!

"Woah, aku tak menyangka demikian," lirih Leo pada Misca.

Hanya sebuah cengiran yang Misca berikan pada Leo, dengan enggan memberitahu lebih detail.

Oh ayolah, apa yang di lakukan Philip untuk membuat nya bahagia adalah sebuah hal yang privasi bukan?

Untuk itu, ia memilih untuk tak mengatakannya pada suaminya itu.

"Sejauh ini, bagaimana mengenai perkembangan list data mengenai lelang yang akan kita adakan bulan depan? Apakah ada yang kembali menginformasi bahwa ia akan ikut lelang?" Tanya Misca pada Leo.

Dengan cepat Leo memberikan sebuah anggukan kepala, dan mengatakan bahwa banyak dari perusahaan yang sebelumnya hendak membatalkan kehadirannya, kini justru perusahaan tersebut kembali menghubungi nya bahwa mereka akan hadir.

"Really?" tanya Misca cukup excited, pasalnya ia tak menyangka bahwa dewi fortuna akan berada di pihaknya.

Ia fikir tahun ini adalah kesialannya lantaran banyak perusahaan yang akan tak datang di acara lelang nanti, tetapi yang terjadi justru sebaliknya!

Satu persatu perusahaan tersebut mencoba menghubungi dirinya.

Misca mengangguk -anggukan kepalanya pelan.

'Haruskah aku katakan pada Mrs. Misca bahwa ada hal yang sedikit janggal dari kembali nya mereka mengikuti lelang?' Lirih Leo dalam benak nya, belum berani mengutarakan pada Misca.

"Ada apa? Sepertinya ada yang ingin kau bicarakan padaku?" tanya Misca yang menyadari kekikukan Leo.

Seketika Leo terdiam, dan pandangan nya tak putus dari Misca yang memang sedari tadi menunggunya memberikan sebuah jawaban.

"A..-apakah calon suami mu kali ini turun tangan?"

Misca spontan mengerutkan keningnya berusaha menelaah kalimat dari Leo.

"Calon suami? Ah, maksudmu suamiku? Ada apa dengannya? Apakah dia membuat kesalahan?"

'Suami? Ah, wajar saja jika ia membantu Mrs. Misca,' lirih Leo yang hanya bergumul membicarakan Misca dalam pikirannya itu.

"Ti...-tidak, ku kira Mr. Philip belum menjadi suami anda," ujar Leo terus terang.

Seulas senyum Misca berikan pada Leo, dengan bangga Misca mengatakan pada Leo bahwa ia telah menikah beberapa waktu lalu, dan salah satu alasan ia tak masuk bekerja, lantaran ia mengambil waktunya untuk menikah.

Leo hanya menganggukan kepalanya. Ia tak dapat mengutarakan hal lebih pada sang atasan, yang menurutnya terasa privasi untuk Misca dan Philip.

"Kalau begitu, apakah kau sudah membuat rekapan data yang baru?" Tanya Misca pada Leo, yang langsung di tanggapi oleh Leo bahwa ia telah merapihkannya seperti biasanya.

Misca hanya mengacungi jempol pada Leo, karena selalu mengerjakan tugasnya dengan baik.

"Sepertinya lelang kali ini akan berlangsung sukses, terlebih suami anda juga ikut bergabung dalam lelang tahun ini."

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang