Bab 77| Pulang?

45 10 0
                                    

Misca kini sudah berada di rumah sakit, atau lebih tepatnya gadis itu kini tengah di periksa oleh dokter yang ada di rumah sakit tersebut, dengan Philip yang menunggu nya di luar ruang periksa. 

Rasa gelisah tentu saja menghantui Philip. Ia berkali kali menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa Misca tentu nya. Ia tak habis fikir hanya karena ia tak dapat mengontrol nafsunya sendiri, ia mencelakai istri yang ia cintai. 

Jika dulu ia tak berperasaan dan tak memedulikan orang lain, maka tidak dengan Philip yang sekarang. 

Jujur saja Misca telah merubah dirinya. Dulu ia membenci semua manusia parasit yang berada di sekelilingnya, hanya saja sekarang ini Philip tak mencap semua orang seperti itu, walaupun tak menutup kemungkinan bahwa orang yang menurutnya tak dapat di tolerir tetap ia kategorikan sebagai manusia parasit. 

Beberapa kali Philip terlihat mengambil nafasnya dalam dalam sembari memijat keningnya pelan, berharap semuanya berjalan dengan lancar. 

'Please... kau harus baik baik saja sayang.' 

Hanya kalimat itu yang ia harapkan. Tak ada keinginan lain di dalam benak nya selain Misca dalam keadaan baik baik saja, walaupun ia tahu betul bagaimana kondisi Misca sebelum masuk ruang periksa sebelumnya. 

Di saat Philip sibuk mondar mandir, seorang dokter dengan pakaian khas rumah sakit menghampiri Philip. 

Jantungan Philip seakan berdetak cepat dan tanpa sadar ia hanya fokus menatap ke arah sang dokter yang ada di hadapannya itu. 

"Istri anda kini tengah tertidur, dia cukup lelah setelah kehilangan beberapa cc darah nya, untung nya tak sampai membahayakan janin nya, jadi saat ini Ibu dan bayinya masih harus di pantau lebih jauh, dan bisakah untuk sementara kalian tak melakukannya?" 

Butuh beberapa waktu bagi seorang Philip untuk mencerna semua kalimat yang di katakan oleh dokter itu. 

"Janin? Bayi?" 

Hanya dua kata itu yang justru terlontar dari belah bibir Philip. 

Dokter yang mengira Philip telah mengetahui nya tentu saja tampak bingung dengan respon yang di berikan oleh Philip pada nya. 

"Apakah anda tak mengetahui nya?" tanya sang dokter pada Philip. 

Bagaimana mungkin ia mengetahui nya jika selama ini saja Misca tak menunjukkan perbedaan signifikan, selain gadis itu suka sekali menciumi aroma tubuhnya yang menurut nya wangi di mata  Misca. 

Sebuah gelengan kepala Philip berikan pada sang dokter sebagai jawaban. 

"Pantas saja, kalian terlalu agresif," ujar sang dokter yang kini terlihat memberikan senyuman pada Philip. 

Philip hanya mengusap tengkuk nya yang tak gatal. Jujur saja ia tak tahu bagaimana cara memperlihatkan kebahagiaannya saat ini, pasalnya dalam hati kecil Philip cukup bingung dengan kabar itu. 

Selama ini ia tak pernah membayangkan bahwa ia akan menjadi seorang ayah, yang ia fikirkan dahulu hanyalah bahwa dirinya akan selalu di sibukkan membasmi para manusia manusia yang menurutnya tak pantas berada di bumi. 

Lalu semenjak Misca datang ke dalam hidupnya, maka di detik itu juga secara bertahap kehidupannya mulai bergeser ke arah yang jauh lebih manusiawi layaknya manusia yang memang seharusnya tinggal di bumi. 

"Apakah keadaan istriku sudah jauh lebih baik?" tanya Philip pada akhirnya. 

Sebuah anggukan kepala dokter tersebut berikan pada Philip. 

"Thank you, bolehkah saya masuk?"

Dokter tersebut tentu saja langsung mempersilahkan Philip agar dapat melihat bagaimana kondisi istrinya yang kini sudah mengenakan selang infus pada punggung tangan kanannya.

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang