Bab 30| Kekhawatiran Philip

83 40 0
                                    

"Dimana istriku?" tanya Philip tanpa basa basi bertanya pada seorang pemuda yang ia tahu adalah pemilik dari An's Lounge and Bar yang sebelumnya sempat ia hubungi melalui telefon.

"Ruangan 103 sir," ujar Andrew cepat sembari mengarahkan Philip menuju ruangan yang ia maksud.

Wajah Philip telah jelas sekali terlihat marah. Baik nada bicara, dan juga raut wajah nya telah tergambar jelas bahwa saat ini ia tak dapat mengendalikan emosi nya sama sekali.

Jika saja Andrew tak memahami duduk perkara nya, sudah dapat di pastikan Andrew memilih kabur dan tak berhadapan langsung dengan Philip yang terlihat menyeramkan.

"Ruangan ini Mr. Philip."

Kalimat itu yang di katakan oleh Andrew pada Philip.

Tanpa berlama - lama Philip segera mendobrak pintu tersebut. Sungguh ia sudah merasa gelisah dan khawatir bercampur menjadi satu.

"Phi..-Philip?" lirih Misca dengan maniknya yang berkaca kaca menatap ke arah Philip.

Dengan cepat Philip berjalan mendekat ke arah istri nya itu.

Tubuh yang sedikit gemetar dengan cairan bening yang kapan saja dapat jatuh begitu saja dari kedua maniknya yang pertama kali Philip lihat akan Misca.

Gerakan cepat Philip segera merengkuh Misca masuk ke dalam pelukannya.

"Apakah mereka menyentuhmu?" tanya Philip setengah berbisik pada Misca.

"Salah satu dari mereka tadi memegangi wajahku, aku tak suka," cicit Misca jujur.

Manik Philip berkilat tajam marah mendengar hal itu. Sungguh ia tak menyukai orang orang yang menyentuh istrinya itu.

Baginya istrinya adalah miliknya seorang, jadi tak ada satupun orang yang boleh menyentuh istrinya sama sekali.

"Apakah kau yang menyentuh istriku dengan tangan kotormu?" tanya Philip pada salah satu pria yang ada di hadapannya itu.

Kedua pemuda yang ada di hadapannya tampak saling menatap satu sama lain, seakan tengahb berbicara menanyakan siapa pria yang ada di hadapan mereka saat ini.

Tak ada jawaban dari kedua pemuda itu atas pertanyaan yang sebelumnya ia tanyakan.

Beberapa kali terdengar suara ringisan dalam pelukan Philip.

"Kau sakit?"

"Kepalaku sakit," lirih Misca yang mampu membuyarkan kemarahannya pada dua pemuda yang ada di hadapannya.

Tak ingin berlama lama disana, Philip mengambil handphone nya dan menyambungkan telefonnya pada anak buah nya yang sesekali memang ia hubungi. Tentu nya orang orang itu juga lah yang selama ini memback up dari misi Philip yang selama ini ia lakukan tanpa sepengetahuan orang lain.

"Kalian selesaikan orang orang yang hari ini membuat ulah pada istriku, An's Lounge and Bar."

Sebuah kalimat perintah tersebut mampu membuat Adelaide dan dua pemuda lainnya menciut.

"Andrew, tahan orang orang ini disini, dan jangan sampai mereka keluar dari sini sebelum orang ku datang," ujar Philip sebelum membawa Misca keluar dari sana.

Andrew tentu saja mengiyakan perkataan Philip tanpa bantahan sama sekali.

"Sepertinya kalian salah sasaran, aku tak dapat menjamin keselamatan kalian jika pria tadi telah memberi perintah," ejek Andrew ketika hendak menutup pintu ruangan itu.

"Siapa pria itu?" tanya salah satu pemuda yang penasaran dengan apa yang baru saja terjadi."

"Orang yang cukup berpengaruh dan pemilik kuasa, dan gadis itu adalah istrinya."

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang