Bab 27| Rencana Terselubung

81 43 0
                                    

Sebagaimana yang di katakan oleh Philip sebelumnya, maka kini Misca dan juga Philip telah berada di rumah Philip, lebih tepat nya Philip telah membawa gadis itu ke kamar nya membiarkan Misca beristirahat di sana.

"Apakah aku perlu memanggil dokter ke sini untuk memeriksa keadaan mu?" tanya Philip pada Misca.

Sebuah gelengan kepala yang justru Misca berikan pada Misca.

"Sejak kapan kau mengetahui kelemahanku? Seingat ku aku tak pernah memberitahu padamu akan hal ini," ujar Misca yang kini terdengar serius.

Philip mengendikkan bahunya pelan, seakan enggan memberitahu pada Misca kapan ia menemukan semuanya, termasuk kelemahan Misca dan mengakibatkan gadis itu sakit atas ulahnya yang sebelumnya di luar kendali.

"Aku ingin tahu, tak banyak orang yang tahu akan hal itu."

Philip mengambil nafasnya dalam dalam dan menghela nya secara perlahan.

"Brady menghubungi ku saat kau jatuh sakit, walaupun ia tak memberitahu padaku bahwa kau sakit, aku menyadari ada yang tak beres denganmu, Ia dengan jelas memberikan peringatan pada ku, dan setelahnya aku mencari tahu. Sesuai dugaanku kau jatuh sakit. Aku telah berjanji pada diriku sendiri jika kau benar benar menikah denganku maka aku akan menjagamu."

Misca menegukkan salivanya kasar, dan jangan lupakan jika degupan jantung Misca yang kini mulai berpacu cepat mendengar kalimat Philip yang menggentarkan hatinya itu.

"Apakah kau baik baik saja?" tanya Philip pada Misca ketika melihat keterdiaman Misca saat ia selesai mengatakan nya pada gadis itu.

Hanya sebuah anggukan kepala kecil yang Philip akhirnya berikan pada Misca.

Misca tak dapat berkata apa apa. Entahlah semakin lama ia menatap pemuda di hadapannya semakin lama pula ia merasa ada yang tak beres dengan hatinya.

Mungkinkah ia telah benar benar jatuh cinta pada suaminya sendiri? Bukankah tujuan awal ia menikah dengan Philip hanya untuk mendekatkan hubungan ayah dan anak yang selama ini tampak renggang?

'Calm down Misca!' Monolog Misca dalam hati yang berusaha menstabilkan emosi nya itu.

"Terimakasih kau mau menceritakan semuanya padaku, ku fikir kau tak akan sadar akan hal itu."

Philip menganggukan kepalanya pelan mendengar penuturan Misca.

"Sebaiknya kau beristirahat, aku akan keluar," ujar Philip sebelum beranjak dari sana.

Dengan gerakan refleks Misca menahan tangan Philip.

"Kau tak ikut beristirahat disini?" tanya Misca dengan malu malu.

Oh ayolah di ingatan Misca sudah jelas bahwa keduanya kini sepasang suami istri jadi tak ada salah nya bukan jika Misca berkata demikian?

"Belum waktunya, aku harus menyelesaikan pekerjaan ku terlebih dahulu, jadi kau bisa beristirahat dengan tenang disini," ujar Philip yang terlihat santai.

Mau tak mau Misca hanya menganggukan kepala nya tak ingin berdebat panjang dengan Philip yang mungkin akan menimbulkan kesalahpahaman berkelanjutan.

Philip melangkahkan kaki nya keluar dari kamar miliknya.

'Lucu sekali.'

***

Beberapa kali seorang wanita tampak berdecak, dan mengusak rambut nya kasar.

Pikiran nya sudah jauh kesana kemari sedikit terhimpit dengan situasi yang ia miliki.

Jujur saja ia seperti tak memiliki pilihan untuk apa yang sedang ia hadapi tersebut.

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang