Bab 62| Acara Lelang (5)

40 19 0
                                    

"Aku tak menyangka bahwa kau benar benar perhatian padaku," ujar Philip pada istrinya itu.

Misca memutarkan maniknya malas. Bagaimana mungkin ia sebagai istri dari Philip tak perhatian pada suaminya sendiri? Terlebih benih benih cinta kini secara perlahan mulai ia rasakan pada suaminya sendiri.

"Kau suamiku, jadi kurasa itu adalah hal yang wajar untuk ku lakukan," ujar Misca berusaha bijak mendapati pertanyaan Philip yang jujur saja ia tak suka dengan pertanyaan pertannyaan semacam itu.

"Oke, baiklah aku akan jujur padamu, dan tak bertele tele seperti keinginanmu."

Misca menganggukan kepala nya menyetujui kalimat yang baru saja di katakan tersebut. Gadis itu tampak menunggu dengan tenang akan penjelasan dari Philip tersebut.

"Sejujur nya aku tak dapat berlama lama berbaur dengan manusia lain, jika hal itu terjadi, maka kau dapat melihat sendiri apa yang terjadi padaku."

Misca terdiam, untuk beberapa saat ia mencerna kalimat yang baru saja di katakan oleh Philip padanya.

"Astaga, seharusnya kau katakan padaku, apakah kau baik baik saja?" tanya Misca yang kali ini segera mengecek kondisi Philip memastikan pria itu dalam keadaan baik baik saja.

"I'm okay, jangan seperti ini, jika kau memperlakukan ku seperti ini itu sama saja kau tak ingin aku mencoba melawan diriku sendiri menjadi lebih baik."

Misca terdiam, sembari mencerna jawaban dari Philip tersebut.

Kali ini Misca tak dapat berkata apa apa lagi. Sungguh ia tak mengerti jalan pikiran suaminya itu.

Banyak pertanyaan yang masih belum ia dapatkan jawaban nya dari suaminya itu.

"Kau yakin?" tanya Misca sedikit ragu.

Philip tersenyum tulus sembari mengulurkan tangannya untuk mengusap rambut istrinya berusaha menenangkan Misca yang terlihat jelas khawatir padanya.

"Aku sangat yakin, lagi pula kau berada di pihakku jadi tak ada hal yang perlu dikhawatirkan," ujar Philip dengan tenang.

Tanpa aba aba Misca justru memilih untuk memeluk suaminya.

Entahlah ia merasa bahwa ia perlu memberikan pelukan itu pada Philip.

"Thank you," ujar Philip pada Misca, yang di balas dengan sebuah anggukan kepala.

Philip merasa beruntung mendapati gadis yang mengerti keadaannya bahkan gadis itu tak merendahkan dirinya ketika mengetahui keadaan dirinya yang sebenarnya.

Philip semakin mengeratkan pelukannya pada Misca ketika menyadari bahwa gadis yang ada di pelukannya adalah sosok yang memang ia butuhkan.

"Kau tahu ... baru kali ini aku tak membutuhkan obat obatku saat menghadapi hal seperti tadi, kau adalah obat terbaru untukku."

Misca tersenyum mendengar kalimat jujur dari suaminya itu. Ia merasa bahwa keberadaan dirinya di dekat Philip adalah hal yang benar, terlebih ia dapat membantu suaminya tersebut.

"Kalau begitu jika kau harus menghadapi hal seperti situasi hari ini kau dapat mengatakan nya padaku agar aku dapat berada di sebelahmu memastikan kau baik baik saja."

Hanya anggukan kepala yang dapat Philip berikan pada istrinya.

Ia tak menyangka bahwa gadis polos nan naif akan cocok dengan dirinya yang ia fikir ia mungkin saja tak memiliki pasangan karena ia meyakini bahwa ia tak membutuhkan seorang pendamping hidup, tetapi nyatanya justru sebaliknya!

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang