"Ah, sudah ku duga akan seperti ini," ujar Misca penuh dengan percaya diri mengatakan demikian saat mendapati akhir cerita yang sesuai dengan analisis nya sebelumnya.
Beberapa kali Misca tampak memperlihatkan senyuman penuh bangga dan percaya diri, hanya saja gadis itu sedikit melupakan keberadaan Brady yang tak kunjung kembali dari toilet setelah meminta izin dari nya kurang lebih satu jam yang lalu.
Buktinya saja Misca telah menyelesaikan tontonan film yang sempat ia tonton tersebut.
"Ka Bra--"
Misca menghentikan kalimat nya sesaat menyadari bahwa tak ada sosok Brady di dekat nya. Gadis itu refleks menepuk keningnya pelan, ia menyadari bahwa seharusnya ia memerhatikan keberadaan sang kakak yang ia ajak nonton sebelumnya.
'Dimana Ka Brady?' lirih Misca sesaat tak mendapati sosok yang ia harapkan berada di sekitarnya itu.
Mau tak mau Misca beranjak dari posisi nya dan berniat hendak menyusuri ke arah toilet dimana pemuda itu meminta izin pada Misca.
Baru saja Misca melangkahkan kaki nya beberapa langkah, sosok Brady yang hendak ia cari justru terlihat berjalan santai ke arah dirinya bersama dengan Philip sang suami kesayangannya itu.
"Kalian bersama?" lirih Misca bingung mendapati keduanya.
Philip dan Brady seakan dapat berkomunikasi satu sama lain hanya dengan sebuah tatapan spontan menatap satu sama lain dalam sepersekian detik, dan setelah nya serentak menganggukan kepalanya.
"Aku hendak keluar dari ruang kerjaku dan menemukan Brady disini, apakah kau yang mengundangnya?" tanya Philip mulai memainkan perannya.
Misca tentu saja mengiyakan pertanyaan dari Philip, mana mungkin ia menyangkal hal tersebut.
Jujur saja Philip berbasa basi seperti itu tak lain karena ia tak ingin sang istri curiga serta khawatir padanya, dan oleh karena itu pula lah Philip serta Brady memilih menyepakati beberapa hal yang memang sengaja di buat di antara mereka saja.
Misca sibuk ber-oh ria tanpa adanya kecurigaan sama sekali pada Philip maupun Brady.
Gadis itu terlalu lugu dan naif!
"Pekerjaan mu sudah selesai?" tanya Misca kemudian pada sang suami yang tentu saja di balas dengan anggukan kepalanya itu.
"Kau yakin tak ada kesalahan?" tanya Misca sekali lagi memastikan. Ia tak ingin karena suaminya ingin memiliki waktu yang banyak bersamanya, pekerjaan nya menjadi sedikit terbangkalai.
Philip menatap Misca dengan seksama.
"Apakah menurutmu aku akan melakukan kesalahan?"
Pertanyaan balik yang justru di dapatkan oleh Misca dari suaminya itu. Oh ayolah Misca mana tahu apakah suaminya pernah melakukan kesalahan atas pekerjaannya atau tidak.
Hal seperti itu kurang lebih yang ada di dalam pemikiran Misca saat ini.
Philip yang menyadari kebingungan Misca dari raut wajah nya itu tentu saja refleks tangannya yang terulur mengusap rambut Misca penuh kasih sayang.
"Aku tak melakukan kesalahan, lagi pula jika aku melakukan kesalahan Dad sudah pasti akan menelfonku, dan pastinya aku akan meminta tolong pada Brady untuk mengoreksi nya."
Lagi dan lagi Misca semakin bingung dengan perkataan Philip.
Oh ayolah tak bisakah Philip menjelaskannya secara gamblang padanya tanpa di penuhi teka teki yang ia harus jawab sendiri.
"Baiklah jika kau yakin tak melakukan kesalahan atas pekerjaan mu itu lebih baik, aku akan berusaha percaya padamu."
Seulas senyum Philip berikan pada Misca, sedangkan Brady yang sedari tadi berdiri di samping Philip hanya tersenyum tipis melihat sang adik yang terlihat bahagia lebih dari dugaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misanthropy Vs Philanthropy [END]
RomanceBlurb : Pernahkah kalian menyadari bahwa ada segelintir orang yang menganggap bahwa manusia hanyalah pengganggu, dan penuh kemunafikan? Manusia umum nya tentu saja akan bergantung satu sama lain dengan manusia lainnya, karena bagaimanapun juga man...