Meira membeku, tak menyangka bahwa adiknya akan menemukan sosok pemuda tampan di hadapannya.
"Ha..-hai, aku Meira Olive Johanson ... kakak dari Misca," ujar Meira menyambut tangan Philip yang semula terulur, sedangkan Misca sibuk mengerjapkan maniknya pelan, dan karena hal itu pula dengan terpaksa Philip berusaha merangkul Misca agar apa yang ia lakukan tak sia sia.
"Apakah anda keberatan jika kami menikah lebih dahulu?"
Pertanyaan telak yang justru di tanyakan oleh Philip secara langsung tanpa basa basi pada Meira yang ia tahu sedari tadi tengah menyudut kan Misca.
Bagaimana Philip bisa menyadari Misca sedang di sudutkan? Mengapa Philip tiba tiba membantu Misca?
Flashback On
Seorang pemuda melangkahkan kaki nya menuju resto yang tentu saja di beritahu oleh Josh.
Josh mengatakan bahwa malam ini ia memiliki temu klien yang sulit di temukan, untuk alasan itu Philip yang seharian ini tak terlalu memerhatikan jadwal nya, bahkan tak berniat mengecek ulang pada Garnet hanya mengikuti arahan dari Josh semata.
"Dimana klien itu?" tanya Philip dengan tenang bertanya pada Josh yang berada di samping nya itu.
Josh menegukkan salivanya kasar, dan hanya asal menjawab pertanyaan dari Philip.
Hingga sorot manik Philip teralihkan pada sosok gadis yang terlihat tengah di interogasi oleh wanita lainnya.
Jujur saja Philip tak suka ikut campur, hanya saja saat maniknya menatap gadis yang merasa ia kenal, entah apa yang merasuki pikirannya Philip justru melangkah kan kaki nya mendekat ke arah keduanya.
Ia penasaran...
Ada rasa kesal, sekaligus marah ketika melihat gadis yang tak lain calon istrinya terlihat di pojokkan begitu saja.
"Josh, sepertinya aku memiliki urusan lain, kau batalkan temu dengan klien kita hari ini."
'What?!'
Josh menegukkan salivanya kasar. Sungguh ia tak dapat berfikir jernih.
Bagaimana jika Veer nanti memakinya karena tak berhasil membawa Philip bersama nya ke resto itu?
Hal itu yang ada di dalam pemikiran Josh yang sempit.
Hingga ...
Sosok Philip yang menghilang begitu saja dari hadapan Josh.
Flashback Off
"Aku tak berhak menjawab sepihak, lebih baik kau tanyakan juga pada yang lain."
Jawaban ambigu yang Philip benci justru ia dengar dari mulut Meira, selaku kakak Misca.
'Ck, ikut campur!'
Misca yang sedari tadi masih membutuhkan waktu untuk mencerna, kini justru dengan santai ia mengintrupsi Meira dan Philip.
"Ayo kita bertemu yang lain, kau sudah datang, jadi sebaiknya kau bertemu dengan Daddy," ujar Misca yang langsung menggandeng tangan Philip.
'Wait ... bukankah ia seharusnya mengucapkan terimakasih padaku? Lalu mengapa ia merasa telah akrab dengan ku?' Panik Philip yang kaget dengan jalan pemikiran Misca.
"Aku duluan," ujar Meira yang pergi lebih dahulu meninggalkan Philip dan Misca.
.
."Lepaskan tangan mu dari tangan ku," ketus Philip yang tak suka dengan gadis 'sok kenal' dengannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misanthropy Vs Philanthropy [END]
RomanceBlurb : Pernahkah kalian menyadari bahwa ada segelintir orang yang menganggap bahwa manusia hanyalah pengganggu, dan penuh kemunafikan? Manusia umum nya tentu saja akan bergantung satu sama lain dengan manusia lainnya, karena bagaimanapun juga man...