Bab 2| Philip Camille Baldwin

303 71 2
                                    

Pernahkah kalian merasakan sangat membenci manusia lain selain dirimu sendiri?

Jika tidak, maka kalian tak sama dengan pemuda yang hanya menyukai gambar dan benda mati yang ada di sekelilingnya, tetapi jika iya maka kalian sama dengan pemuda bernama Philip Camille Baldwin.

Pemuda jenius yang memiliki IQ sekelas Einstein, seorang hacker ternama dengan identitas tersembuyi, hanya saja berhubung keluarga nya membutuhkan dirinya menjadi salah satu penerus perusahaan maka ia berakhir bekerja di perusahaan besar ternama di kawasan Asia, yang tak lain V&P Technology.

Bisa kalian bayangkan betapa tersiksa nya dirinya ketika bertemu dengan orang orang yang ada di hadapannya, yang notabene ia benci.

Lalu bagaimana dengan orang tuanya? Apakah ia juga membencinya?

Hanya pemikiran sempit Philip yang dapat memilah apakah ia benar benar tak menyukai kedua orang tuanya atau ...

... sebaliknya!

Ia hidup penuh dengan di dasari pemikiran sempit dan trauma nya yang terus menghantui dirinya, sehingga ia bisa menjadi seperti sekarang ini.

Tunggu ...

Apakah ia tak pernah merasakan kebahagiaan ataupun kasih sayang?

Tentu saja pernah!

Hal itu yang paling ia rindukan, dan sepertinya tak dapat ia rasakan hingga saat ini....

... Dimana ia tak pernah merasakan semenjak 15 tahun lalu.

Mengapa demikian? Apakah ada yang membuat dirinya seperti itu? Bisakah ia berubah?

Semua pertanyaan itu adalah gambaran dirinya yang seakan stagnan tak berniat membuka lembaran baru, bisa di bilang bagaikan sebuah luka yang ia biarkan begitu saja mengering hingga berbekas tanpa di obati sedikit pun oleh nya.

"Garnet, apakah kau memiliki hal yang ku minta kemarin?" tanya Philip pada AI miliknya, yang dimana 'Garnet' bisa di bilang sebagai pengganti sekretaris nya, walaupun secara formal ia memiliki sekretaris dalam versi manusia.

{Sudah, Bos.}

Tak lama setelahnya Garnet menampilkan beberapa tayangan gambar yang memang sebelumnya Philip mintakan pada Garnet.

"Bukankah gadis ini terlihat sangat muda? Mengapa Dad menginginkan ku menjadi suaminya?"

Nada kesal terdengar jelas pada intonasi Philip, belum lagi setelah ia mengklik satu tayangan video yang semakin membuat nya naik darah.

BRAK!

"Aku harus mengatakan pada Dad bahwa aku tak setuju dengan hal ini!" Pekik Philip dengan amarah nya meluap luap.

Philip mengambil nafasnya dalam dalam dan berusaha menenangkan dirinya.

'Mana bisa aku hidup dengan gadis pencari perhatian seperti dia? Bukankah ini menjijikkan?' Monolog Philip kesal dengan tangannya yang mengepal.

{Mr. Darwin ke arah ruangan ini.}

Philip memutarkan maniknya malas. Ia tak menyukai hal ini!

Mengapa ia harus bertemu dengan orang di saat hatinya bisa di bilang tak baik?

"Bisakah kau me-reschedule nya Garnet? Aku tidak dalam suasana hati yang dapat berdiskusi dengan baik."

{Baik, akan saya kirimkan email untuk Mr. Darwin agar bertemu dengan anda besok di jam yang sama?}

Hanya anggukan malas, yang di berikan oleh Philip pada Garnet.

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang