Bab 36| Pakaian Renang

90 34 0
                                    

Hari hari Misca secara perlahan sedikit demi sedikit telah berubah, lantaran sang suami yang terkadang memberikan sebuah perhatian yang lebih pada nya selama ia masih tak diizinkan ke kantor oleh suaminya, hanya boleh beristirahat di rumah selama kurang lebih seminggu.

Selama itu pula Philip dengan sendirinya selalu menyempatkan waktunya untuk memberi perhatian kecil pada sang istri barunya itu layaknya memang sepasang suami istri dalam hal normal nya.

Mulai dari hal kecil membuat kan sarapan oleh nya, hingga menemani Misca hingga tidur terlelap di ranjang nya.

Jujur saja terkadang Misca lupa bahwa awal mula mereka menikah lantaran dirinya yang hanya berniat ingin membantu Veer merubah sikap Philip yang dingin, tetapi tanpa di sangka justru semakin lama ia tinggal bersama dengan suaminya, maka secara perlahan ia melupakan tujuan utamanya, dan menganggap pernikahan ini layaknya pengantin baru lainnya.

Beberapa kali Misca tampak menghela nafasnya panjang, entah mengapa hari ini perasaan nya sedikit gelisah.

"Mengapa perasaan ku tidak enak?" lirih Misca sembari memegangi dada nya.

Perasaannya yang terasa gelisah membuat nya merasa sedikit sesak, bahkan beberapa kali gadis itu tampak memukul kecil dada nya, lantaran berfikir jika tindakan kecil yang ia lakukan tersebut dapat mengurangi rasa gelisahnya.

"Mengapa aku merasa ada yang tak beres?" Lirih Misca dalam benak, dan tak lama ia mencoba mengecek handphone nya curiga bahwa akan ada yang akan menghubungi dirinya.

Tak ada satupun pesan ataupun telefon yang masuk pada handphone yang Misca pegang saat ini, bahkam pesan dari suaminya pun tak ada.

"Ini aneh, mengapa Philip tak menghubungi ku? Apakah ia baik baik saja?" Lirih Misca yang entah mengapa khawatir pada suaminya itu.

Seperti sebuah kebiasaan bagis gadis itu, Misca refleks membuat gestur dimana ia sibuk menggigiti kuku kukunya itu.

Ada perasaan bimbang yang tengah di rasakan oleh nya saat ini.

Di satu sisi ia ingin sekali segera menghubungi suaminya itu, tetapi di sisi lain ia takut salah langkah, bagaimana jika ia menghubunginya dapat mengganggu pekerjaan Philip?

Hal seperti itulah yang kini ada di pemikiran Misca.

Setelah cukup lama mempertimbangkannya, barulah ia memutuskan untuk menghubungi sang suami, dengan harapan tentu saja Philip mengangkat telefonnya tersebut.

Nihil!

Tak ada satupun telefon dari Misca yang di angkat oleh pemuda itu.

"Mengapa ia tak mengangkat telefon ku?" tanya Misca pada dirinya sendiri penuh kebingungan.

Rasanya ingin sekali ia menghubungi sekretaris Philip, hanya saja Misca belum memiliki kontak sekretaris dari suaminya tersebut

Tak hilang akal hingga disaa.

Misca pada akhirnya memberikan sebuah pesan singkat pada mertuanya, yang ia rasa paling memungkinkan memiliki sebuah jawaban akan hal yang tak ia ketahui.

Benar saja tak lama setelah nya ia telah mendapatkan sebuah nomer yang ia butuhkan.

Tanpa ragu Misca yang telah mendapatkan sebuah pesan dari Veer segera mengirimkan sebuah pesan yang di kirimkan pada nomer yang baru saja di berikan.

Tak sampai satu menit, Misca segera mendapatkan sebuah balasan dari Josh yang merupakan sekretaris dari Philip, suaminya sendiri.

[Mr. Philip sedang ada rapat yang telah berlangsung selama kurang lebih dua jam yang lalu]

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang