Bab 60| Acara Lelang (3)

38 20 1
                                    

Kini semua mata benar benar tertuju pada Misca. Di satu sisi Philip senang karena sang istri mampu menunjukkan pada para tamu di sana bahwa dirinya memang pantas menjadi pimpinan yang patut di hormati, tetapi di sisi lain ia kesal, lantaran beberapa pria di antara undangan ada pula yang hanya memperhatikan kecantikan Misca.

'Ugh, mengapa istriku cantik sekali sih,' keluh Philip dalam benak tak dapat mengutarakan nya.

Namun siapa di sangka jika di akhir penutupan dari sambutan Misca, gadis itu tak melupakan suaminya!

"Di akhir sambutan ini saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih pada suami saya yang selalu ada untuk saya ... sayang, terimakasih."

Segala kekesalan Philip seakan sirna begitu saja tepat saat istrinya menyebutkan dirinya dalam sambutan tersebut.

Bukankah bisa di bilang sikap Misca terbilang manis? Terlebih ia memanggil sebutan suaminya dengan 'sayang'?

'Kau memang istriku.'

Sontak beberapa pria yang sebelumnya mengangumi kecantikan Misca tampak kaget dengan penuturan Misca yang mengatakan bahwa ia telah memiliki suami.

Kapan menikah?

Hal itu yang paling di pertanyakan oleh para tamu yang hadir.

Sungguh bagi mereka yang baru saja menjadi pengagum Misca seketika patah hati mendapati perkataan Misca yang tak terduga.

Bukankah Misca terbilang sangat muda di usia nya untuk menikah?

Hal hal semacam itu yang kurang lebih ada dalam pemikiran pria pria disana.

Melihat para lelaki yang sebelumnya terlihat antusias pada Misca dan kini tampak lemas dengan berita tersebut, Philip dengan rasa bangga justru sibuk tersenyum pada Misca yang baru saja turun dari podium tersebut.

'Untung saja aku telah menikah dengan Misca, jadi tak ada satupun laki laki disini dapat menyaingi ku karena aku memang pemenangnya.'

Tak lama dari Misca yang baru saja turun dari podium, maka kini sosok Parvez yang naik ke atas podium sebagai sambutan selaku mantan pimpinan Miracle Foundation.

"Jika melihat dari wajah tamu tamu disini, sepertinya banyak yang baru saja mengetahui bahwa putriku yang tak lain Misca Jharna Johanson telah menikah dengan pria yang memahami putriku, dan tentu saja pria itu sangat mencintai dan menyayangi Misca."

Semuanya tampak terdiam mendengar patah perpatah kata yang di lontarkan dari belah bibir Parvez tersebut.

Para tamu yang merasa tersindir oleh Parvez tentu saja tak dapat berkata apa apa selain membenarkannya, karena memang benar adanya bahwa beberapa tamu yang ada disana cukup terkejut mendengar pernyataan dari Misca secara tersirat.

Sejauh ini tak ada yang menyadari bahwa sosok suami Misca adalah pria misterius yang sedang duduk dibangku tamu sama dengan yang lain.

Setelah di rasa cukup berbicara panjang lebar di podium, Parvez kembali turun dari podium tersebut dan duduk tepat di samping Misca.

"Misca, mengapa suami mu tak duduk bersamu disini?" tanya Parvez yang tak mengerti dengan jalan fikir putrinya itu.

"Agar kinerja ku hari ini dapat terlihat maksimal, aku tak ingin Philip membayangi pekerjaan ku ini Dad, serta aku ingin memperlihat kan padanya saat aku bekerja, lagi pula ia tak marah padaku saat aku meminta izin padanya agar kami duduk terpisah."

Jika Misca telah mengatakan demikian, maka secara otomatis Parvez tak dapat menyalahkan putrinya begitu saja, terlebih Misca mengatakan bahwa ia telah mendapatkan sebuah izin dari Philip, jadi bukankah Parvez tak berhak mengatur Misca bukan?

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang