Suara ketukan pintu terdengar jelas di telinga Misca. Gadis itu terlihat tersenyum melihat pintu yang menurut nya dapat di pastikan akan segera terbuka.
Wajah Misca kian semakin bersinar saat mendapati sosok yang di nantikan oleh nya itu.
"Phi--"
Kalimat nya tiba tiba saja terputus saat ia baru saja mendapati Philip yang tak sendirian. Beberapa kali Misca mengerjapkan maniknya, dan menatap bingung pada Philip dan juga seseorang lainnya yang berada di sebelah nya itu.
"Siapa?"
Satu kalimat itu yang terlihat di wajah Misca menatap suaminya. Jika sebelumnya ia melihat dokter yang memeriksa Misca adalah pemuda dengan jas putih nya, maka pria yang di temui Misca bersama dengan Philip bukanlah pria dengan jas putih, sehingga Misca tak menyadari bahwa pria yang berada di sebelah Philip adalah seorang dokter.
"Saya Lionel," ujar Lionel lebih dahulu mengulurkan tangannya pada Misca, seraya memperlkenalkan dirinya.
Misca menganggukan kepala nya, dan ikut memperkanlkan dirinya pada Lionel.
"Ah, nama yang bagus, aku kira Mr. Philip tengah berbohong padaku jika ia benar benar telah menikah," ujar Lionel sekedar berbasa basi agar suasana di sana dapat sedikit mencair. Jujur saja Lionel sendiri menyadari sorotan mata Philip yang penuh waspada padanya.
Misca terkekeh pelan pada Philip dan juga Lionel.
"Apakah paman teman dari Philip?" tanya Misca pada Philip.
Lionel menatap ke arah Misca sejenak, dan tak lama ia menganggukan kepala nya mengiyakan perkataan Misca.
"Lebih tepat nya aku adalah kerabat nya, karena aku adalah dokter nya sedari kecil."
Butuh beberapa waktu bagi Misca untuk mencerna semuanya.
Oh ayolah Misca membutuhkan waktu untuk memastikan kalimat dari Philip.
"Maksudmu?"
"Aku adalah dokter Lionel, dimana sebelum aku melakukan penelitian dan berakhir terdampar disini, aku adalah dokter yang merawat Mr. Philip sedari kecil."
Misca cukup terkejut dengan pernyataan yang baru saja di katakan oleh Lionel.
"Kau serius?" tanya Misca kembali memastikan apa yang baru saja di katakan oleh Lionel tersebut.
Lagi lagi sebuah anggukan kepala Misca dapatkan dari Lionel yang membenarkan kalimat nya, belum lagi dengan Philip yang mendapatkan sebuah pertanyaan yang tak terucap juga menganggukan kepala nya.
"Woah, it's cool ... bagaimana bisa kalian bisa bertemu disini, luar biasa bukan?"
Lionel spontan tergelitik dengan perkataan yang baru saja MIsca katakan itu.
Sungguh ia tak dapat menyembunyikan tawa dari apa yang baru saja di katakan oleh gadis itu.
"Sekarang aku dapat menyadari mengapa Mr. Philip dapat terjatuh pada pesonamu, rupanya kau sangat bertolak belakang dengan manusia dingin yang menjadi pasien ku itu."
Secara spontan Philip menatap tajam ke arah Lionel, ia tak menyangka akan mendapatkan perkataan demikian.
"Dokter hati hati, lihat di belakang mu, sepertinya sebentar lagi suami ku akan siap menerkam mu begitu saja."
Gerakan refleks Philip lakukan menoleh ke arah yang di katakan oleh Misca.
"Apakah tujuan mu kesini memang hanya untuk menjatuhkan ku di hadapan istriku?"
Lionel menegukkan saliva nya kasar.
"Sepertinya kau benar Mrs. Misca," ujar Lionel mengakui perkataan Misca ada benar nya. Kali ini Misca lah yang sibuk menertawakan suaminya itu.
Dengan bangga Misca mengangguk anggukan kepalanya itu, sungguh ia puas sekali ketika ia dapat menertawakan suaminya.
Philip yang sebelumnya hendak benar benar marah atas Lionel, seketika menurunkan ego nya ketika melihat Misca benar benar terhibur akan hal kecil tersebut.
"Mrs. Misca, apakah selama kau tinggal dengan Mr. Philip pernah mendapati hal ganjil yang terjadi padanya?" tanya Lionel yang mulai memasuki pertanyaan serius pada Misca.
Lebih tepat nya apa yang di lakukan Lionel sekarang adalah inti dari maksud kunjungannya sekarang.
Misca terdiam sejenak, dan berusaha mengingat ingat dari kalimat yang baru saja Lionel katakan tersebut.
"Hanya sekali, selebihnya tak ada. Ia melakukan hal normal layaknya sebagai suami yang cukup protektif padaku."
Seulas senyuman Lionel berikan pada Misca.
"Kalau boleh tahu hal yang anda maskud tadi bisa di jelaskan lebih detail pada saya?" tanya Lionel menatap ke arah Misca.
Misca cukup ragu, dan pada akhirnya memilih untuk menatap ke arah Philip, dengan harapan suaminya memberikan sebuah jawaban.
Hanya sebuah anggukan kepala pada akhirnya Philip berikan pada Misca. Setelah ia yakin bahwa Philip memberikan jawaban bahwa ia mengizinkan dirinya untuk mengungkap kan nya pada Lionel, barulah Misca membeberkan nya.
Misca memberitahu waktu ia dimana akhirnya mengetahui bahwa sang suami memiliki hal semacam trauma yang tak pernah ia ketahui sama sekali, hanya saja hari itu juga ia di kejutkan oleh suaminya sebagai obat nya.
Lionel mengangguk anggukan kepalanya, sebab hal yang baru saja di katakan oleh Misca memang ada benar nya, bisa di lihat dari wajah Philip yang sebelumnya masih sedikit terlihat pucat, kini terlihat biasa saja.
"Saya rasa memang anda obatnya Nyonya."
"Begitu kah?" kaget Misca mengerjapkan manik nya beberapa kali.
Sebuah anggukan kepala Lionel berikan pada Misca. Ia tak berbohong jika Philip memang mengalami perbaikan yang cukup signifikan karena Misca.
Secara psikologis Lionel dapat memahami apa yang terjadi dengan pemuda itu sehingga pada akhirnya Philip tanpa sadar membuat pertahanan yang ada di dalam dirinya kini mulai sedikit demi sedikit terkikis dan berbaur sebagaimana manusia normal, walaupun tak di pungkiri sepersekian dari batasan kecil Philip belum dapat menghapus semua nya akan sikap nya yang unik.
Mendengar pernyataan yang di berikan oleh dokter yang selama ini memeriksa nya tentu saja membuat Philip bangga pada dirinya sendiri, karena ia tak salah akan dugaannya itu.
"Mrs. Misca, apakah aku boleh meminta bantuan padamu?" tanya Lionel di luar ekspektasi Philip dan juga Misca tentunya.
Tanpa ada keraguan Misca segera menganggukan kepala nya mengiyakan perkataan Lionel.
"Tolong bantu saya agar Mr. Philip selalu dalam pantauan anda, jika anda menemukan hal yang janggal, anda dapat memeluk nya, dan jika memang cara itu tak berhasil, baru anda hubungi saya," ujar Lionel dengan santai sembari memberikan kartu namanya di akhir kalimat nya itu.
Misca mengerjapkan maniknya pelan, dan tak lama menganggukan kepala nya, lagi pula tentu saja ia tak dapat menolak permintaan Lionel jika menyangkut suaminya.
"Baiklah, sepertinya kehadiran saya sudah cukup disini, jadi sebaiknya saya pergi dulu," ujar Lionel sebelum pergi dari sana meninggalkan Philip dan juga Misca yang tetap tak berpindah dari sana.
Keduanya menganggukan kepala nya balasan dari perkataan Lionel sebelumnya.
"Kau memiliki dokter yang baik sayang," ujar Misca sembari menampilkan senyumannya itu.
"Kau benar, dan jujur saja aku sempat kehilangannya ketika aku tahu ia tak praktek di tempat nya dahulu, serta karena alasan itu pula beberapa waktu terakhir aku tak konsultasi dengan dokter pengganti yang ia berikan padaku."
Misca terlihat mengangguk anggukan kepala nya memahami maksud perkataan Philip yang cukup emosional untuk pria itu.
---
TBC
See you next chapter
Leave a comment, and vote
.
.
Seya
KAMU SEDANG MEMBACA
Misanthropy Vs Philanthropy [END]
RomanceBlurb : Pernahkah kalian menyadari bahwa ada segelintir orang yang menganggap bahwa manusia hanyalah pengganggu, dan penuh kemunafikan? Manusia umum nya tentu saja akan bergantung satu sama lain dengan manusia lainnya, karena bagaimanapun juga man...