Sudah hampir empat puluh lima menit perjalanan menuju rumah Misca, dimana itu artinya sebentar lagi telah sampai di rumah gadis itu.
Misca masih tampak terlelap dengan tenang nya di bangku di sebelah Philip.
Lengkungan senyuman dapat terlihat dari wajah Philip. Entah mengapa ia merasa senang ketika melihat Misca tidur dengan damai.
'Mengapa aku menjadi seperti tergila gila pada wajah nya? Apa ada yang salah dengan diriku?' Monolog Philip dalam benak yang sedikit demi sedikit menyadari akan keanehan yang ia rasakan pada dirinya sendiri.
Philip menarik nafas panjang dan menghela nya secara perlahan.
"Kita sudah sampai sir," ujar Benny yang baru saja memarkirkan mobil nya tepat di halaman parkir rumah Misca.
Beberapa kali Philip tampak menimbang ketika melihat gadis itu tertidur apakah ia tak usah membangunkannya, atau ia tetap membangunkan gadis itu.
Philip mengambil nafasnya dalam, dan tak lama ia memilih untuk membangunkan Misca terlebih dahulu.
Gadis itu tampak mengerjapkan maniknya, dan butuh waktu beberapa menit untuk benar benar sadar bahwa ia telah sampai di rumah Misca.
"Kau hendak turun?" tanya Misca menawarkan pada Philip.
"Apakah ayahmu ada di rumah?" tanya Philip kembali memastikan.
Sebuah gelengan kepala yang justru di berikan oleh Misca pada Philip.
"Kalau begitu lain waktu saja, saat ayahmu ada di rumah," ujar Philip yang menolak pertanyaan Misca, yang di balas dengan anggukan kepala dari Misca.
'Lain kali kau harus hati hati Philip.' Monolog Philip yang masih mengingat ingat kejadian tak mengenakkan sebelumnya.
Setelah Philip tak dapat melihat punggung gadis itu, barulah Philip menyuruh Benny untuk kembali melajukan mobil nya.
"Garnet, kau cari tahu detail data list seluruh peserta undangan yang ada dalam event lelang tahunan dari Miracle Foundation," ujar Philip yang tiba tiba kembali dalam mode serius.
Kali ini ia benar bertekad menebus kesalahannya dengan membantu Misca tanpa sepengetahuan gadis itu tentu nya, karena tentu saja secara telak pasti Misca akan kembali menolak seperti biasa.
{Baik, Bos.}
Tak sampai tiga menit, Garnet telah melampirkan deretan nama yang ia susun sebanyak 200 list seperti yang di katakan oleh Misca sebelumnya.
"Apakah kau bisa tandai perusahaan mana saja yang tertulis disana tetapi tak mengikuti acara lelang tahunan ini?"
{Baik, Bos.}
Seperti biasa Garnet yang memang terbilang efektif langsung menandai nama nama perusahaan mana yang sudah memiliki konfirmasi tak hadir dari daftar list lelang yang ada tersebut.
Beberapa kali jari Philip ia ketuk ketukan di pahanya sendiri.
"Haruskah aku membuat mereka menjadi merasa di rugikan?" lirih Philip dengan ide yang tiba tiba saja ada di kepalanya.
Tak lama sebuah senyuman sulit di artikan terlihat pada wajah Philip.
***
Misca yang sudah berada di kamar nya kini tampak terdiam pada ujung ranjangnya sembari memegangi ranjang nya itu.
Sungguh ia benar benar tak menyukai hal seperti ini, dimana hal seperti yang ia alami sekarang hanya berlaku jika ia harus menggunakan akal pikirannya terlalu berat lantaran merubah kalimat yang negatif menjadi positif dalam sudut pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misanthropy Vs Philanthropy [END]
RomanceBlurb : Pernahkah kalian menyadari bahwa ada segelintir orang yang menganggap bahwa manusia hanyalah pengganggu, dan penuh kemunafikan? Manusia umum nya tentu saja akan bergantung satu sama lain dengan manusia lainnya, karena bagaimanapun juga man...