Bab 82| Kondisi Philip

59 17 0
                                    

Philip yang hendak keluar dari rumah sakit menuju hotelnya untuk mengambil barang barang yang mereka tinggal disana sebelumnya, kini justru mengalami kepanikan luar biasa, lantaran beberapa menit lalu beberapa orang berlalu lalang di hadapannya.

Apa yang terjadi?

Rumah sakit tersebut baru saja menerima pasien korban kecelakaan yang terjadi disana, oleh karena itu pula Philip berpapasan dengan anggota keluarga dari para korban.

Tubuh nya perlahan mulai melemah, belum lagi degup jantung nya yang semakin berdetak cepat, dan jangan lupakan jika wajah nya kian memucat.

"Anda baik baik saja?" tanya seseorang yang menghampiri Philip.

Rasanya ingin sekali Philip mengelak uluran tangan dari pemuda yang ada di hadapannya itu, hanya saja tubuhnya tak dapat berbohong jika memang ia membutuhkan pertolongan!

Beruntunglah pria baik yang baru saja bertanya pada nya segera membantu Philip.

Dengan cepat pria yang tak di kenal oleh Philip membawanya menuju IGD yang berada di sana.

.
.

Suasana IGD tak seperti Misca sebelumnya saat berada di sana.

Banyak korban kecelakaan itu satu ruangan dengannya.

Denyut jantung Philip semakin memicu cepat, dan pemuda itu semakin merasa sesak bukan main.

"To...-tolong bantu aku keluar dari sini, a...-aku merasa semakin sesak," ujar Philip yang sudah hampir putus asa itu.

Pemuda itu jujur saja bingung, lantaran Philip yang terlihat pucat justru memintanya keluar dari sana.

Seakan tak langsung menurut perintah dari Philip, pemuda itu merasa tersiksa.

Hingga...

Salah seorang dokter menghampiri Philip hendak memeriksa kondisi Philip.

"Tolong pisahkan aku di ruangan lain, jika seperti ini secara terus menerus maka kondisi ku semakin memburuk.

Dokter yang baru saja memeriksa nya tentu saja kaget di buat nya, sebab memang benar kondisi Philip jauh dari kata baik.

Seakan memahami kondisi sang pasien, dokter tersebut segera membawa Philip ke ruang yang terlihat seperti tengah di isolasi.

Philip jauh lebih tenang dari sebelumnya, hanya saja bukan berarti ia langsung dapat terlihat normal.

Gejala gejala kepanikan Philip jelas sekali terlihat dari kondisi pemuda itu saat ini.

"Apakah kau memang memilki penyakit khusus?" Tanya dokter itu lebih dahulu.

Sebuah anggukan secara perlahan Philip berikan pada sang dokter.

Setelah nya Philip dengan terpaksa memberitahu akan kondisi nya yang tak semua orang tahu. Dokter tersebut segera menelfon khusus untuk staf dokter yang memang menangani kondisi nya tersebut.

Tak butuh waktu yang lama seorang dokter yang terlihat jauh lebih senior dari dokter sebelumnya menghampiri Philip.

Philip mengerutkan keningnya seakan ia pernah bertemu dengan dokter yang ada di hadapannya itu.

"A...-anda," lirih Philip menatap dokter tersebut penuh kegugupan.

"Mr. Philip, sudah lama kita tak bertemu."

Satu kalimat itu mampu membuat Philip terlonjak menyadari bahwa ingatan dirinya tak salah.

"Dokter Lionel?" tanya Philip dengan ragu ragu menatap ke arah Lionel.

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang