Misca dan Philip yang telah melakukan pagi panjang mereka, kini keduanya memilih memeluk satu sama lain dengan manik keduanya yang masih terpejam menghabiskan waktu pagi mereka.
Lalu bagaimana dengan pekerjaan mereka?
Tentu saja mereka akan melewatkan pagi mereka yang seharusnya keduanya telah berada di kantor mereka masing masing.
Dering telefon sedari tadi sudah berbunyi cukup keras beberapa kali pada layar handphone Philip, hanya saja seakan tak mendengar bunyi dering telefon tersebut keduanya memilih mengabaikannya.
Sungguh Misca dan Philip seperti sedang tak dapat di ganggu oleh yang lainnya.
.
.
Waktu terus berjalan, dan hari tentu saja semakin siang. Jika Misca masih berada di ranjangnya, maka tidak dengan Philip yang telah membersihkan dirinya, sembari menyiapkan makanan untuk makan siang mereka.
Philip yang bangun lebih dahulu tentu saja langsung mengatakan pada Josh sekretaris nya dan juga Leo selaku sekretaris dari Misca bahwa mereka berdua sama sama tak masuk ke kantor karena ada urusan pribadi mereka yang tak dapat di ungkapkan oleh pemuda itu.
Mau tak mau sekretaris keduanya dengan terpaksa mengubah jadwal mereka, agar dapat di sesuaikan.
Hampir dua puluh menit Philip berada di dapur, yang pada akhirnya ia menyelesaikan masakannya itu.
Setelah ia rasa rasa telah menyelesaikan dengan pekerjaan nya di dapur, barulah ia melangkahkan kaki nya menuju kamar mereka berdua, dimana Misca masih memejamkan kedua maniknya dengan beralaskan selimut saja.
"Misca," ujar Philip dengan lembutnya sembari mengusap pipi Misca dengan nada bicaranya yang terdengar rendah.
Oh ayolah Philip tentu saja dengan hati hati membangunkan istrinya yang bisa di bilang terlelap.
"Misca," lirih Philip sekali lagi mencoba membangunkan Misca yang masih belum juga terbangun.
Setelah panggilan ketiga yang Philip lakukan barulah Misca sedikit melakukan pergerakan, dan mengerjapkan maniknya secara perlahan.
Manik Misca mulai mengedar lemah ke arah penjuru tempat yang tengah ia tempati.
"Akhirnya kau bangun, ayo kita makan siang sekarang, aku telah menyiapkan makan siang bersama kita."
Tanpa menunggu lama, Misca yang benar benar bangun, kini mulai menggeliat secara perlahan dengan maniknya mengedar dan menatap ke arah pesta.
Butuh beberapa menit bagi seorang Misca dapat mencerna seluruh perkataan dari Philip tersebut, sebelum pada akhirnya gadis itu mendudukkan dirinya sendiri, sembari menganggukan kepala nya menatap ke arah Philip.
Seulas senyum Philip berikan pada Misca sembari tangannya yang bebas mengusap rambut gadis itu.
Tak lama keduanya beranjak dari ranjang tersebut, menuju dapur bersih mereka, di mana Philip telah menyiapkan makan siang mereka sesuai dengan apa yang di katakan oleh Philip sebelumnya.
.
.
"Woah! Apakah kau benar benar yang memasak ini semuanya sendiri?" tanya Misca yang cukup kagum dengan apa yang di lakukan Philip sebelumnya.
Philip tentu saja menganggukan kepala nya, karena memang benar adanya bahwa makanan yang tertata rapi di meja makan dirinya lah yang memasak semuanya, tanpa terkecuali.
Misca yang mendengar jawaban dari suaminya tersebut langsung terhipnotis dengan mengagungkan kepalanya, dan kembali menatap makanannya itu dengan seksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misanthropy Vs Philanthropy [END]
RomanceBlurb : Pernahkah kalian menyadari bahwa ada segelintir orang yang menganggap bahwa manusia hanyalah pengganggu, dan penuh kemunafikan? Manusia umum nya tentu saja akan bergantung satu sama lain dengan manusia lainnya, karena bagaimanapun juga man...