Bab 65| Kembali Ke Rumah

42 23 0
                                    

Sepanjang perjalanan Misca yang di temani oleh Brady terlihat tak seperti biasanya. Gadis itu sibuk bersungut sungut dan beberapa kali hanya menatap ke arah layar telefonnya yang tak mendapat panggilan dari Philip.

"Apakah ia akan pulang malam ini kembali ke rumah?"

Brady mengendikkan bahunya pelan, dan mengatakan pada Misca bahwa pemuda itu akan berusaha pulang secepat nya setelah pekerjaannya selesai, lagi pula Philip tak mungkin melupakan istrinya.

Mendengar hal itu Misca hanya menghela nafasnya berharap apa yang di katakan oleh Brady itu benar adanya.

"Pejamkan matamu dulu agar kau dapat merilekskan tubuhmu, aku tak ingin suami mu marah padaku karena kau jatuh sakit."

Misca mengerucutkan bibirnya, dan mengikuti instruksi dari Brady.

'Semoga saja Philip tak melakukan hal hal konyol.'

"Ah, boleh—"

Baru saja Brady hendak bertanya pada Misca, dengkuran halus justru yang dapat ia dengar dari belah bibir gadis itu.

Seulas senyum dapat Brady berikan saat melihat sang adik yang telah tertidur lelap.

Setelah memastikan sang adik benar benar lelap, barulah Brady memutuskan menghubungi Philip yang ia sendiri tak tahu akan rencana yang akan di lakukan oleh Philip.

Suara telefon dapat di dengar telah tersambung ke nomer Philip, hanya saja Philip yang ia harapkan langsung mengangkat telefonnya tak juga menggubrisnya.

Jujur saja perasaan Brady yang sebelumnya biasa saja dan tak tergubris atas perkataan Misca, mendadak ia merasa sedikit khawatir dengan pemuda itu.

Apa yang sebenarnya sedang Philip rencanakan dan juga fikirkan?

Hal hal semacam itu yang saat ini mengganggu pemikiran Brady saat ini.

Tak ingin berlanjut dengan perasaannya yang campur aduk, Brady kembali mencoba menghubungi Philip.

Philip tak kunjung merespon telefon dari Brady.

Hingga ...

Sebuah notifikasi email masuk kedalam akun Brady.

Sekilas ia mengecek nya pada jam tangan milik nya.

'Apa ini?' Lirih Brady bingung dengan sebuah pesan yang baru saja di kirim oleh iparnya itu.

Manik Brady sesaat menatap fokus pada jam nya sebelum beralih pada jalan menuju ke arah rumah Misca yang ia ketahui.

Jujur saja ia sempat bingung dengan isi pesan yang Philip berikan padanya bukan seperti sebuah pesan biasa, melainkan layaknya sebuah sandi yang harus di pecahkan.

Degup jantung Brady tampak berdegup semakin cepat ketika menyadari isi dari pesan tersebut.

Beruntung Misca saat ini masih tertidur, sehingga tak melihat kegugupan Brady yang kali ini sedikit terusik dengan pesan tersebut.

"Mungkinkah?" lirih Brady tak sengaja terucap.

Selama ia membawa mobil tersebut ia tak dapat fokus sama sekali. Rasa kekhawatiran kian memuncak, hanya saja tentu saja ia tak dapat memutuskan untuk menghentikan mobil, sebab jika hal itu yang ia lakukan maka sama saja jika dirinya yang secara terang terangan mengatakan bahwa sebenarnya ia mengetahui ada hal yang tak beres.

Hal itu yang tentu saja sebisa mungkin Brady hindari!

.
.

Tak terasa sudah hampir satu jam berlalu, dan lokasi rumah Misca dan Philip sudah mulai terlihat di kanan jalan.

Misanthropy Vs Philanthropy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang