Forced Circumstance 35 ⚠️ - End

112 13 3
                                    

Basah.. penuh.. bergerak.. licin.. bergulir

"heung uhmp.. ha... Law"

lick.. "kau suka? bukankah bibirku ini manis"

Sanji mengangguk.

"Apa yang kau berikan padanya?" tanya zoro, dia tau Law tidak memberikan ciuman biasa.

"Hanya drug dari tanaman dipulau zou, fungsinya seperti afrosidiak.. hanya agar dia tidak merasa kesakitan"

"ouhh baguslah karena Zoro sebelumnya terlalu bersemangat dan membuatnya berdarah" tuduh Luffy.

"Kau juga bersemangat hampir mematahkan rahangnya"

"Sanji, cium aku juga" pinta Luffy tidak peduli zoro, sanji menatap luffy lalu hanya mengikuti pintanya.

"cup" suara kecap yang lebih gila dari law.

"Nah sanji, lakukan energi Fokus.. dengarkan aku guide.. Sanji.." Law berbisik disisi lain tetap pada telinga sanji. mengigit daun telinga dan menjilat disana menyentuh anting yang sebelumnya Brook pasang. ujung jepit menyentuh hidung law. tapi tidak masalah dan dia berbisik "Sayang..Fokus"

dengan suara rendah berdesih yang hanya sanji yang bisa dengar, tubuhnya bereaksi geli ditengah lumatan bibir luffy karena suara menggoda law.

Law turun kebawah dan membuka lubang sanji, isiannya makin keluar banyak. Sanji mengelinjang ketika luffy merangsang puting dan menghisap disana.

"Ahhh Ahh sudahh" bibirnya merengek dan sudah meleleh.

"Sudah? ini baru dimulai" kekeh Law.

"hehe tubuhnya semakin panas, dan aku merasakan energi yang lebih melimpah masuk kedalamku" ucap Luffy.

Sanji benar-benar mendengarkan law untuk fokus pada daerah yang tersentuh tapi itu membuat tubuhnya semakin sensitif dan otaknya meleleh. tidak ada luapan ke arah negatif seperti sebelumnya, yang mungkin disebut gelisah, takut, malu. sekarang dia hanya seperti mengikuti alur bagaimana keadaan seorang guide...

"heukk.. luffy ahhh Law" daerah yang mereka pegang sangat-sangat aneh. 

pluk! sesuatu menghantam wajahnya dan Sanji mengadah melihatnya dengan wajah yang sudah tidak bisa menyelamatkan dirinya.

"hee" zoro melihat wajah sanji saja sudah sangat bersemangat, lalu berkata singkat "Hisaplah" Sanji meraih dengan kedua tangannya. penis yang seharusnya sudah tertidur sejak sepenuhnya mengeluarkan sperma sampai perutnya kembung. itu kembali gemuk dan besar. Sanji membuka mulutnya akan mengulumnya.

itu tidak bisa masuk karena tidak muat mulutnya. Zoro mengernyit dan tersenyum dengan senang. dia melihat sanji sedang berusaha memasukannya dan itu terlihat lucu bagaimana dia patuh tapi gagal karena bibir kecilnya berhadapan dengan kebanggaannya yang besar.

"Sayang, kau harus membuka lebih lebar.." Zoro memasukan ibu jari pada ujung bibir sanji dan menariknya lebih lebar membuka jalan. pipi sanji mengembung dan penis Zoro berhasil masuk memenuhi mulutnya. mata itu hanya melihat lugu pada zoro, seperti meminta pujian, apa dia melakukannya dengan baik?

"Nah ahhh didalamnya hangat dan penisku senang masuk pada bagian manismu yang lain. ughh hah hisaplah Love cookku yang cantik" jari zoro mengelus lembut sanji seperti pada puppy kecil.

Sanji mendengarkan, selain hisapan dan lidah yang bekerja, energi guide mengalir disana. zoro bergairah dan keenakan memasukan lebih dalam sampai mata sanji berair akibat tersedak. zoro menahan kepalanya, menggerakan maju dan mundur. hidung sanji terkadang membentur perut bawah zoro berkali-kali.

Luffy dibawah sana sedang meremas penisnya bersama dengan milik sanji. dia menggosok bagian ujung terus menerus. titik sensitif yang menegang dan akan terasa nikmat jika masuk lubang vagina seperti saat masuk lubang robin sedang dimainkan luffy. bergulat dengan miliknya yang berurat dan panas. bagian gatal itu terbakar dengan aneh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

side story from one Piece (Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang