08 Adik Cantik

12.1K 577 2
                                    

Hari ini Rony dan Nabila berangkat bersama, ya, Rony mengantar Nabila ke kampusnya. Rony dan Nabila terpaut usia 5 tahun, meskipun demikian, sebenarnya hubungan mereka sangat baik. Sebelumnya. Ya, sebelum kejadian di Jogja yang membuat Rony kesal. Setelah itu, hubungan mereka menjadi dingin. Meski masih sedikit berinteraksi. Namun hari ini ada perubahan.

"Nab, maapin gue ya," pinta Rony sambil mengulurkan tangannya di salah satu lampu merah.

"Apaan si Kak," Nabila menggerutu sambil menerima uluran tangannya.

"Lo nggak mau minta maap?"

"Ya, sebenernya kan ga salah ya orang yang diomongin itu fakta. Tapi iya sih, Maafin Nabila juga ya Kak," ucap Nabila mengulum senyum.

"Ah, Lo nggak ikhlas amat,"

"Iya, iya, maaf ya kak Rony-ku sayang..."

"Nab, minta tolong boleh?"

"Apaan? pantess minta maaf, ada maunya ni,"

"Hehehe, tau aje Lo,"

"Apaan?"

"Lo punya akun sosmed-nya Salma?"

"Hah? gue lebih kaget kalo Lo nggak punya,"

"Ngapain?"

"Ya kali, Lo nggak kepo-kepo gitu? profiling orangnya? secara Lo kan calonnya,"

"Ya ini dalam rangka itu, njir. IG sama twitter-nya di gembok,"

"Hah, Lo nggak follow? Gengsi digedein!"

"Nab, tolonglah,"

"Nih, buka aja di Hp-gue, tapi nanti, gue ga mau mati muda. Nyetir dulu yang bener,"

"Adek cantik, makasih,"

"Demi kak Salma si,"

"Sial, Lo adek gue bukan si,"

"Soalnya kak Salma lebih sayang gue dari pada abang gue sendiri,"

"Bangke,"

"Nanti tungguin gue kuliah, 2 jam doang. Lo bisa bawa hp gue. Abis tu gue mau ketemu kak Paul, gue ikut ke studio?" Rony mengangguk.

Jadilah Rony menunggu Nabila kuliah. Dia mencari kantin kampus, lalu memesan segelas kopi. Dia diberi akses oleh adeknya untuk melihat akun sosial media Salma. Dia mendedikasikan hari ini untuk profiling Salma, seperti apa sebenernya manusia satu itu. Perempuan ajaib yang tiba-tiba harus masuk dalam dunianya. Tiba-tiba mengatur hidupnya.

Sebenarnya Rony mulai semakin tergerak sejak beberapa hari terakhir. Saat chat mereka semakin intens. Ada sesuatu yang menarik perhatian Rony dari cewek dari Jogja ini.

SS : Ron

R~ : apa

SS : gue mau ngomong, boleh ya

R~ : apaan si, anj

Salma is typing...

R~ : Lama banget ngetik apa si?

SS : gini Ron, soalan perjodohan kita. gue tau gue di posisi yang nggak enak, semua asasnya karena papah. gue menyetujui karena papah yang sakit, dan itu menyakitkan buat gue, keluarga gue. Kebahagiaan papah adalah yang utama buat gue. itu dasar gue menurut sejauh ini. gue tidak mungkin menolaknya. tapi sesungguhnya gue juga tidak serta-merta menerimanya. hal yang di luar nalar, menikah dengan orang yang bahkan belum kita kenal sama sekali. Gue kira Lo sepakat soalan ini.

awalnya gue benci sama Lo, orang yang mau-maunya menerima perjodohan ini. gue picik si. kesal tentu saja. tapi, sejauh ini yang gue pahami sepertinya posisi Lo juga tidak mudah. mungkin Lo menjadi orang yang 'kena getahnya' dari ide papah gue ini. sungguhpun, gue juga nggak pengen ngerugiin Lo, apalagi bikin hubungan Lo sama Nabila jadi renggang.

So, intinya gue nggak bisa menolak permintaan papah, terlalu melukai, jadi gue harap Lo bisa menolaknya karena Lo punya alasan tidak bisa memenuhi syarat. menurut gue Lo bisa segera mengatakan ini ke papah. gue harap papah lebih bisa menerima ini dan tidak akan merepotkan Lo dan keluarga Lo lagi.

R~ : udah?

SS : udah. udah paham?

R~ : Lo bilang, it won't be easy, I'll make it easier!

SS : maksud Lo?

R~ : it's not as easy as you say, tho

SS : Apa maksud Lo?

SS : bangsat!

R~ : Lo aneh

SS : Aneh gimana?

R~ : tiba-tiba ngomong gitu, gue curiga Nabila?

SS : cenayang kamu ya? anj

R~ : bangsat! ngomong apa dia ke Lo?

SS : soalan Lo,  gue si yang nanya duluan, soalan Screenshot story yang dikirim ke Lo

R~ : kepo

SS : gue kepo Nabila, ga usah ge er anj

R~ : alasan

SS : aku peduli sama Nabila, Lo? bodo amat bangsat

R~ : tai

Rony memang tidak suka diatur, apalagi ditantang, sama seperti Salma. Kalau dilepaskan, dia malah justru tertantang. Aneh. Rangkaian kalimat panjang yang Salma kirim dibaca berulang oleh Rony. Salma bukan pilihan buruk sebagai seorang perempuan. Dan bagaimana dia menyayangi ayahnya nampak jelas di kalimat tersebut. Pada dasarnya perempuan itu juga tidak mau memaksakan kehendaknya pada Rony. Sebenarnya dia perempuan yang baik, lucu lagi. Pesan panjang itu mengetuk hatinya.

Alasan pertama tentu saja karena kehormatan keluarganya. Sama seperti Anang yang tanpa pamrih membantu David sewaktu masih muda. Tidak ada salahnya membalas budi untuk kebaikan Anang. Alasan selanjutnya karena Salma memang layak diperjuangkan. Rony tersenyum sendiri saat menyadari dia mulai tertarik dengan perempuan itu. Senyumnya seketika hilang karena teringat syarat yang diberikannya. Tapi sunat juga nggak ada salahnya...

Rony menggulirkan hp Nabila, dari Instagram, twitter, sampai tiktok. Salma suka musik, itu satu nilai plus. Dia banyak mengcover lagu dengan kualitas yang tidak main-main. Bisa main gitar juga rupanya. Rony tersenyum, dia geli sendiri dengan kelakuannya. Juga travelling, nongkrong... sejalan semuanya dengan Rony. Dan tentu saja, Salma cantik.

Tapi.... Ada banyak foto laki-laki di feed instagramnya. Edo, Dimas, Jo, Binta, dan banyak lainnya.... Kenapa dia merasa kelu...

Setelah melihat cowok-cowok disekitar Salma, dia memilih mengakhiri pencariannya. Moodnya merosot. Ah, mana dia tidak menghubunginya lagi, walau sekedar mengejeknya atau saling mencela. Kenapa dia merasa kehilangan.

Rony mencoba berinisiatif menghubungi duluan.

R~ : image received

SS : Apaaan nih?

R~ : di Vietnam, seru lah kesana aja, daripada....

SS : ga sekalian pesiar pake titanic?

R~ : Lo mau? Asal.....

SS : Nggak, itu urusannya soal duit, gue ga butuh duit. Duit ga membuktikan apapun anj

R~ : tai! seru lho itu

SS : gue seneng travelling, tapi ga menggantikan syarat itu

R~ : susah amat si Sa...

SS : Gue sudah memberi penawaran bukan? So... you may take it or...

R~ : Bangsat!

SS : Kenapa?

R~ : ga semudah itu buat gue Anj!

SS : terserah

Katakan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang