60 Malam Ketiga

8.6K 476 10
                                    


"Rony?" panggil suara seorang perempuan, Shinta.

Perempuan itu menghampiri Rony, merangkulkan tangannya ke bahu lelaki yang sedang menikmati kopinya sambil merokok.

"Hey, Shin, Lo ada disini?" tanya Rony basa-basi.

"Lo juga ada disini?"

"Gue liburan, Lo?"

"Eyang gue kan asli sini, ini abis berkunjung. Ada saudara gue lagi nginep disini, gue nyamperin,"

"Oh..."

"Kita berjodoh ya? Ga sengaja ketemu terus," ucap Shinta sambil memegang lengan Rony.

Rony hanya membalas dengan senyum ke Shinta. Se-ajaib pertemuannya kembali dengan Salma setelah huru-hara. Se-ajaib itu pula pertemuannya dengan Shinta. Dari ribuan kemungkinan, mengapa dia dipertemukan dengan Shinta disini?

Semesta kadang memang suka bercanda.

Tanpa sepengetahuan Rony yang duduk membelakangi arah lift berada, Salma sudah berdiri di dekatnya. Senyumnya seketika hilang melihat wajah Salma yang datar, bibir perempuan itu ditutup erat oleh si empunya.

"Eh, Sa... Ke..." ucap Rony bermaksud memperkenalkan Shinta pada Salma.

Namun Salma tidak menghiraukannya. Rony baru menyadari keadaannya. Tapi Salma langsung menyambar kunci mobil yang tergeletak di meja sebelah kopinya. Secepat kilat Salma pergi meninggalkan Rony dan perempuan di sebelahnya, menuju mobil. Rony bergegas beranjak mengejar Salma.

"Sa!! Sa! Lo mau kemana? Sa!" panggil Rony sambil sedikit berlari.

"Sa, Lo salah paham! Gue bisa jelasin!" Salma bergeming, mempercepat langkahnya.

Di dekat pintu kemudi mobil Rony berhasil meraih tangan Salma, salahnya itu adalah tangan kiri. Tangan Salma yang sakit.

"Awh! Sakit!" pekik Salma. Rony reflek melepaskannya.

"Sa, sorry, sorry," Rony bingung sejenak, apa yang harus dilakukannya.

Salma hanya memberikan tatapan penuh amarah. Masuk ke dalam mobil tanpa menghiraukan Rony.

"Sa!!!" panggil Rony lebih keras, menempel ke kaca jendela mobil, nafasnya menderu. Mobil yang dikendarai Salma pun melesat.

"Bangsat!!!!"

Rony kembali ke cafe, ke meja dimana kopinya tadi ditinggalkan, tasnya pun masih ada di sana. Dia menata pikirannya, apa yang harus dilakukannya.

"Ron?" Shinta yang dari tadi kebingungan kembali menghampiri Rony. "Dia siapa?"

"Dia cewek gue, so please jangan ganggu gue lagi. Mending sekarang Lo pergi dari gue, sorry," ucap Rony berusaha pelan.

"Tapi, Ron?"

"Please," ucap Rony tanpa melihat perempuan itu. Shinta pun pergi dari hadapannya, menghargai mau Rony.

Rony kalut. Mencoba menelpon nomor Salma berkali-kali tetapi tidak diangkat. Dia benar-benar bingung. Jika dia pergi dia tidak tahu kemana harus mencari. Barang-barang Salma masih di hotel ini pasti perempuan itu akan kembali. Pun jika ia pergi, dia justru tidak bertemu Salma kalau perempuan itu kembali. Rony memutuskan untuk menunggu.

R~ : Sa, please, gue bisa jelasin.
R~ : gue nggak sengaja ketemu Shinta
R~ : dia tiba-tiba datang
R~ : kami juga belum ngobrol apa-apa
R~ : Sa, Lo kemana?
R~ : balik ya, let's talk
R~ : atau Lo kemana, gue susulin

30 menit pertama
R~ : Sa Lo dimana?
R~ : Sa, please gue khawatir
R~ : ayolah, ini bukan masalah besar

45 menit berikutnya
R~ : Sa, gue mohon
R~ : maaf kalau ada yang salah
R~ : please balik ya


1 jam pertama, kopi cangkir kedua.
R~ : Sa, Lo kemana si?
R~ : nggak kangen gue?
R~ : Sa, Lo makan ya
R~ : Sa....

1 jam 20 menit
R~ : Sa, angkat telpon gue

2 jam 10 menit
R~ : Sa....

Rony masih duduk di cafe, menghadap pintu masuk lobby hotel dimana dia bisa mengawasi kehadiran mobil yang datang. Di meja itu juga dia bisa melihat orang yang keluar masuk hotel, juga lift ke kamar. Dia sampai takut mengedipkan mata, takut kalau Salma terlewat dari pandangannya.

Hatinya benar-benar gelisah. Sialnya, tidak ada usaha atau upaya yang bisa dilakukannya. Dia merasa lumpuh. Sedikit kesal, sedikit marah karena Salma tidak menghiraukannya. Dan lagi-lagi tidak mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Permasalahan yang sama terulang lagi. Mungkin dia butuh sendiri dulu, hibur Rony pada hatinya sendiri.

2 jam 40 menit, kopi cangkir ketiga
R~ : Sa, please gue minta maaf
R~ : Sa, gue ga ngerti mesti gimana
R~ : Sa, tolonglah
R~ : kita ngobrol ya
R~ : kasih tau Lo dimana
R~ : udah malem, Sa

3 jam 5 menit
R~ : Sa, angkat telepon gue, please

3 jam 30 menit

Salma mungkin butuh sendiri dulu, tapi ini terlalu lama. Kalau dia kenapa-kenapa gimana?

Rony menyerah dengan kekalutannya, butuh bantuan dari orang. Dia benar-benar khawatir saat ini. Tapi tidak mungkin menghubungi orang tuanya maupun orang tua Salma. Pilihannya pada teman-teman studionya.

Rony : gaes, gue minta tolong
Paul : Wah, akhirnya muncul juga, dimana?
Neyl : Iya nih, udah sampai mana, Bro?
Danil : KL?
Neyl : Bangkok?
Danil : Honai
Angg : Hanoi bang!

Rony kesal karena harus banyak menjelaskan

Diman: berhari2 pesan cuma dibaca, sekalinya nongol minta tolong
Novia: Lo mau minta tolong apa, Ron?
Rony : ada yang tau caranya nyari orang pake apa ga?
Novia: Maksud Lo?

Penjelasan yang lebih panjang.

Rony : Caca pergi, gue gatau kemana
Rony : ga bales chat, ga angkat telpon
Nabil : Jujur! Lo bikin salah apa kak?
Rony : lupa gue, ada Lo
Rony : please jangan cerita ke siapa-siapa dulu Nab!
Rony : gue ga jadi ke asean
Diman: Bwahahahah
Nabil : ga dapet ijin dia
Rony : road trip jawa, skrg d semarang

Rupanya urusannya terlalu panjang, Rony memesan kopi keempatnya.

Novia: terus Salma kenapa, Ron?
Rony : tadi gue ketemu shinta, ga sengaja
Danil : jodoh
Rony : Anjing!
Rony : Caca liat, langsung pergi bawa mobil
Rony : ada yang tau caranya?
Paul   : Salma tau Shinta?
Rony : iya, pernah ketemu, tapi ga kenalan
Paul   : dia cemburu itu
Rony : maybe, mana lagi PMS. gimana caranya? gue udah pusing bgst!
Danil : wadaw! Red day!
Neyl   : waini
Novia: kenapa bang?
Neyl   : Enggak, Novia sayang. 
Diman: GPS mobil?
Rony : gue ga mgkn hubungi orangtuanya. 
Paul   : tapi ngapain Lu ketemuin Shinta
Danil : selesein urusan maybe?
Nabil : ya ngapain shinta ditemuin kak
Rony : Nab, please
Nabil : gue kesel sama Lo, nyakitin kak Caca mulu

Lo adek siapa sih Nab?

Rony : sumpah gue kalut banget, tolong gmn caranya
Paul   : Find my phone?
Rony : gue baru jadian semalam, belum ngurusin itu
Paul   : jadi udah jadian
Neyl  : jadi udah jadian
Danil : jadi udah jadian
Novia: jadi udah jadian
Nabil : Whaaaa!!! jadian. finally
Nabil : tapi kak cacanya pergi

B.A.N.G.S.A.T!!!!

Rony : anjing kalian
Rony : tolonglah
Rhmn: Tanya orang pinter?
Rony : apapun itu, gue udah kaya orang gila
Rony : nungguin 3 jam lebih
Paul  : find my phone itu paling bener
DIman: tanya orang rumahnya
Rony : gue bisa disunat lagi, anj
Neyl   : gue ketawa dulu boleh? temennya?
Rony : Gue nggak punya nomornya
Nabil : Mau gue dm kak Galuh?
Rony : bentar Nab, sama aja, gue bakal dicurigai
Nabil : ya bilang aja hp kak caca ilang
Rony : galuh tau caca sama gue, ngapain Lo yg nanya
Rony : bakal aneh bgt

Duh, Nabila...

Novia: ya mending bilang keluarganya, jujur
Rony : gue aja baru baikan sama keluarganya
Rony : bikin perkara lagi
Rony : ayolah bantu gue, Man, ada orang pinternya?
Rhmn: gue tanyain bokap dulu
Angg : beneran pake org pntr? crazy ini
Rony : gada yg kenal orang yg bs lacak IMEI gitu?
Neyl : adapun prosesnya bakal panjang
Novia: Sabar dulu kau Ron
Novia: kita sambil doa baek-baek

Semua doa udah gue baca, Nov. Doa sama pohon?

Rony mencoba berhenti dari kalutnya. Lalu menutup matanya, berdoa dari hatinya yang terdalam. Doa yang paling sungguh. Sa... please balik, gue nungguin Lo disini...


Katakan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang