28 Caca Mana?

13.8K 643 33
                                        

"Eh, Kamu siapa??!" tanya gadis itu nampak ketakutan.

Rony tercrkat, lidahnya kelu.

"Kamu siapa? Mana mamah papahku?"tanya Salma kepada Rony ketika Salma sudah membuka matanya secara sempurna. Rony kaget bukan kepalang, apakah benturan di kepalanya membuat Salma amnesia? Hati Rony sedih sekali rasanya.

"Ini aku Sa... Rony..."

"Siapa?" melihat wajah Salma yang kebingungan, Rony sedih sekali. Air matanya tidak bisa ia bendung.

"Sa, gue Rony... " Rony kesulitan menjelaskan, "Temanmu...teman hidupmu...." jawab Rony pelan sambil menyeka air matanya.

"Enggak! mana ada? apa aku udah di surga?" tanya Salma lagi.

"Enggak Sa," Rony kehilangan kata-kata, lututnya rasanya sangat lemas membayangkan kalau Salma melupakannya, padahal dia sedang merasakan hatinya berbunga-bunga jika di dekatnya. Rony terus memandang wajah Salma dengan sendu.

"Soalnya kok ada cowok ganteng Jakarta ada disini, kan aku bingung, ini nyata apa halu,"

"Ya ampun, Sa.....! sempet-sempetnya bercanda!" Rony kesal dan terharu, rupanya Salma hanya pura-pura.

"Hahahaha...."

"Nggak lucu, Sa!" Rony membenamkan wajahnya ke ranjang Salma, tangisnya benar-benar pecah, kesal karena hatinya dipermainkan.

"Ron, udah Ron," Salma mengusap rambut Rony. "Jangan nangis, gue nggak papa kok,"

Rony menegakkan duduknya, "Nggak papa kok gini,"

"Ya kan bersyukur cuma kayak gini, nggak lebih parah,"

"Iya," Rony tersenyum.

"Kok ada disini?"

"Lo nggak ada kabar dari 3 malam yang lalu, terus gue harus berdiam diri?"

"Trus bisanya tau gimana?"

"Nabila liat di twitter, kayaknya ada postingan yang nge-tag Lo, udah ada yang jengukin?"

"Ada beberapa teman, temen-temen, terakhir kan gue bilang kalau lagi nongkrong,"

"Iya, sama temen-temen cowok Lo kan? trus ilang kabar, apa ga bikin ketar-ketir,"

"Lo pasti udah mikir yang macem-macem," ucap Salma dengan senyum tengilnya, dia nggak bisa menahan tawa. "Adududuuuh...." Salma menahan sakit di jidatnya.

"Pelan-pelan makanya, mau minum?" tawar Rony mengambilkan botol air mineral dengan sedotan disisinya. Salma mengangguk. Rony mengambilkannya.

"Lo ga pake helm? kok bisa bocor gitu?"

"Pake, tapi gue jatohnya ngepas di trotoar jalan yang menjorok gt, jadi kena deh jidatku, sakit banget. Darahnya banyak banget Ron," cerita Salma.

"Dijahit?"

"Iya, lah. Wah pas dijahit itu kan aku masih setengah sadar ya, kebayang si Lo sakitnya gimana. Di kepala aja kaya gitu rasanya, apa lagi Lo," Salma antusias cerita.

"Eh, Lo udah sembuh?" lanjut Salma.

"Much better,"

"Makasih ya udah kesini, aku seneng banget,"

"Apaan sih, cuma datang doang,"

Tak lama Anang dan Santi datang, membawa paper bag berisi makanan.

"Sayang, udah sadar," Santi langsung mendekat ke Salma, Rony menggeser duduknya, dia bangkit sedikit meringis.

"Eh, nggak papa Ron, duduk aja. Itu ada makanan, dimakan Ron, Kamu pasti belum makan,"

"Iya baik Mah," sebelum mengambil makanan Rony ke toilet dulu. Salma agak heran dengan bagaimana Rony memanggil mamahnya.

Katakan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang