62 Day 4 Semarang

10.1K 529 33
                                    


R~ : Sa udah siap?
SS : dikit lagi, masih siap-siap.
R~ : gue udah siap, gue ke kamar Lo ya?
SS : takuut... Jangan om Rony...
R~ : apasih!
R~ : daripada nungguin bengong disini
SS : iya iya
SS : eh, bentar pake jilbab dulu
R~ : gue udah di depan kamar
SS : bentar!

Jam 11.00 pagi, Rony dan Salma berencana check out dari hotel. Saat ini mereka masih bersantai, tidak ingin tergesa, menikmati suasana hotel yang menyenangkan. Sebelum check out, Rony masuk ke kamar Salma. Rony mengenakan kaos putih bergambar tokoh kartun dan memakai celana jeans. Salma mengenakan blouse putih dan celana denim serta pashmina abu-abu. Padahal mereka tidak janjian.

Salma duduk di tepi kasur, menghadap kaca, merapikan pashmina yang tadi dipasang sekenanya karena Rony sudah tidak sabar mengetuk pintu berulang-ulang. Rony meletakkan backpack-nya asal, menjatuhkan diri ke kasur.

"Ron, kayaknya gue mau cari laundry deh, baju gue abis, baju lo juga kan?" usul Salma.

"Iya, tadinya gue kepikiran ngajak Lo beli baju, tapi nge-laundry oke juga,"

"Yang kita cuci sendiri aja, Ron,"

"Males lah,"

"Ga papa, kalau ditinggal paling baru bisa diambil besok,"

"Kan ada yang ekspress,"

"Ya nanti seketemunya aja. Lo cariin tempatnya ya, deket Kota Lama aja,"

"Ok,"

Salma masih berkutat dengan pashminanya. Melihat pangkuan Salma menganggur dia bergeser lalu menyandarkan kepalanya disana, sambil mencari lokasi laundry.

"HEH, enak amat hidup Lo!" hardik Salma, namun tetap membiarkan.

Rony hanya tersenyum tengil. "Gue jadi inget malam itu, pas habis shoowcase, nyaman banget rasanya,"

"Lo waktu itu belum tidur ya?"

Rony menggeleng, "Sakit. Susah tidur."

 "Jadi Lo denger semua obrolan?"

"Iya, termasuk...."

"Rony!!!" Salma malu, lalu bangkit dari duduknya, membiarkan kepala Rony terhempas.

"Aduuuh, sakit, Sa...." gerutunya. "Nggak usah malu si," pintanya.

"Stop. Nggak usah dibahas!" Rony menyadari, ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda hal itu. Ingat, red day.

"Eh, perut Lo masih sakit ga?" tanya Rony mengalihkan perhatian. Salma menggeleng.

"Tangan Lo? Maaf semalam ga sengaja, panik," kata Rony.

"Ga papa si, semalam jarinya yang kelingking agak ketarik, jadi sakit,"

"Tapi masiih bisa nyetir ya?"

"Marah soalnya, jarinya ga kerasa sakitnya, hati gue yang lebih sakit," jawab Salma. Rony tersenyum getir.

"Coba liat," pinta Rony. Salma mengulurkan tangan kirinya. Rony mengusap lembut tangan itu. Lalu didaratkannya sebuah kecupan di jari tangan Salma. Jantung Salma bergetar....

"Cepet sembuh ya...." ucap Rony lucu. "Dulu gue waktu kecil, kalau jatuh atau luka, nyokap cium yang sakit, biar cepet sembuh katanya,"

"Alesan!"

________

Rony dan Salma menuju arah Utara dari hotel mereka semalam. Tujuan awal mereka adalah laundry. Mencari yang bisa cuci ekspress atau yang bisa self service. Rony memutuskan yang dicucikan saja, one day service yang buka sampai malam. Pilihan jatuh di sekitar Jl. Pemuda.

Katakan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang