10 Serius

11.9K 599 13
                                    

Rony terbangun saat menjelang siang, dia melewatkan sarapan bersama keluarganya. Mamahnya sudah membangunkannya tapi sepertinya tidak berhasil, "Aku tidur pagi mah, hari ini aku di rumah aja,"

Saat Terjaga dia mengambil hp di meja samping tempat tidurnya. Ada banyak bubble message dari Salma.

SS : Cok!!! Lo serius???

SS : Si anjing belum bangun

SS : ini Lo beneran mau sunat

SS : ehm, mamah ngasih tau

SS : heh! bangsat! bangun Lo

SS : kok Lo nggak bilang-bilang, kasih aba-aba kek!

SS : Tai, nggak dibales

SS : Rony!!!! please lah, ini gue bingung mesti gimana

SS : Cok!!! ngomong dong!

SS : si Bangsat, dasar

Setelah ke kamar mandi untuk kencing dan cuci muka dia kembali meraih hp-nya, membalas pesan-pesan Salma.

R~ : gue baru bangun, ga bisa tidur anj

R~ : gue udah bilang sama Lo semalam

SS : Si anjing udah bangun

SS : gue udah tidur, Tai

R~ : Kaget Lo?

SS : ini Lo seriusan?

R~ : it won't be easy...

SS : Tai!

SS : tapi trauma lo gmn?

R~ : trauma yang mana?

SS : kemarin Nabila cerita, soal Lo pagi-pagi, bangun tidur tereak-tereak, nangis

R~ : Si Babi ngapain cerita-cerita, cepu banget bangsat

SS : si anj adiknya sendiri dibilang babi

R~ : adek gue malah bocorin ke eLu

SS : dia sayang tau sama Lu, dia ngasih tau gue keadaan Lu, minta gue narik syarat itu.

R~ : gue malu anj

SS : punya malu juga rupanya

R~ : bangsat! Lo orang yang ngatur-ngatur kemaluan gue, anj

SS : ya itu gimana? trauma Lo?

R~ : itu gue mungkin kebawa tontonan aja

SS : tontonan apaan? ga dong

R~ : dong dong dong dongo!

SS : cok, serius lah

R~ : ya kemarin gue nonton bbrp vlog soal itu, nyari tau, kebawa mimpi kali

SS : ini Lo seriusan beneran?

R~ : liat aja besok

SS : Lo nggak takut?

R~ : gue nggak cemen

SS : ciyus?

R~ : tai! takut lah, itu kan mengerikan banget, setakut itu gue sampe kebawa mimpi, masih nanya, dongo.

SS : kok Lo mau?

R~ : ya nggak ada salahnya buat gue, buat kebersihan dan kesehatan gue

SS : itu kata-kata gue cok

R~ : ya emang bener

SS : tai lu, seriuss cok!

R~ : ini kurang serius apa?

SS : biar apa coba?

R~ : mau ngajakin

SS : ngajakin apa?

R~ : kawin sambil jalan 🤭

SS : bangsat!!! susah itu cok

R~ : udah pernah?

SS : si anjing, gue cuma bayangin

R~ : ciyus?

SS : bangsat gue jadi bayangin beneran!

R~ : hahahahaha

SS : ini seriusan beneran?

R~ : liat aja

SS : ya udah jangan lupa ya...

R~ : lupa apa?

SS : nge-vlog!

R~ : bangsat!

Lagi-lagi hari ini dia dibuat nggak karuan. Antara kekhawatiran besok, dan lucunya percakapannya dengan Salma. Apa benar Salma mengkhawatirkannya juga? Ah, mana mungkin, dia pasti hanya kebingungan karena jika syaratnya dituruti maka rencana kedua keluarga mesti berlanjut. Lalu bagaimana jika rencana itu berlanjut?

Kegalauan mengenai rencana keluarga yang absurd itu juga menghantui Rony. Seharian dia hanya di kamar. Mamahnya sampai membawakan makan ke kamarnya. Semalas itu dia. Pikirannya kacau, sampai bingung tidak tau harus memikirkan apa. Dia meyakinkan dirinya sendiri dengan keputusannya untuk menuruti syarat Salma.

She's worth, perasaan itu dijaganya, alasan kenapa dia mau melancarkan rencana kedua keluarga. Apakah ini cinta? Bukan, atau mungkin belum.

Tengah malam dia menghadapi puncak kegalauannya. Dia membuka aplikasi pesan, lalu:

R~ : Sa, gue takut

Beberapa saat kemudian:

SS : katanya nggak cemen

Rony menyesali pesannya. Dia lupa Salma aktif di jam pocong. Dia tidak membalas pesan Salma.

SS : Lo gelisah besok ya?

SS : si anj ga balas

Jeda

SS : Ron?

Tidak ada respon.

SS : Lo mau cerita?

SS : Ron, please jangan bikin gue khawatir

SS : Rony...

SS : Ron, mau gue telepon?

Rony semakin galau, dia tidak membalas Salma, tidak juga mengangkat teleponnya. Dia gengsi setinggi awan, bukan hanya itu, dia bingung, ketakutan juga menyelimutinya. Dia malas jika Salma menanyakan banyak hal. Rony berharap malam tidak buru-buru berlalu berganti esok.

Tak juga direspon pesan dan teleponnya membuat Salma tidak kalah khawatir. Namun juga bingung. Kenapa Rony tiba-tiba mau melaksanakan syarat yang dia berikan. Salma sama sekali tidak membayangkan hal ini sebelumnya. Bagaimana jika syaratnya dituruti?

Malam itu kekalutan juga menyelimuti Salma, dia memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada Rony sampai dia mau melakukan hal yang ditakutinya. Salma mulai melirik sisi lain Rony, ah mungkin soalan keluarganya, dia mencoba menepiskan kemungkinan-kemungkinan lainnya. Semakin ditepiskan pikiran-pikiran liar berkelindan di kepalanya. Malam itu justru dirasakan lambat berlalu bagi Salma.

Diam-diam Salma juga mengkhawatirkan Rony...

Katakan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang