"Ron, maaf ya kalau masaknya sayur asem lagi, ini senengannya Caca," ucap Santi saat sarapan pagi. Rony menjawabnya dengan senyum."Kemarin jadi masak ayam?" tanya Santi.
"Jadi, Mah. Enak resepnya Mamah," puji Rony.
"Heh, itu gue yang masak ya!" Salma tidak terima, kesal Rony masih gengsi saja mengakui keenakan masakannya.
"Iya, iya..." akhirnya Rony terkesan mengalah menanggapi Salma.
"Eh, kalian dari kolam yak? Ngapain?" tanya Salma. Sepulangnya dari pasar tadi dia tidak mendapati dua lelaki tersebut.
"Rahasia," Anang yang menjawab.
"Ish!" Salma hanya ngedumel.
Rony diam saja. Salma menerka-nerka air muka Rony, seperti menyimpan sesuatu. Entah apa yang Rony dan Anang bicarakan sebelumnya.
"Oya, Ca. Soal travelling ke luar negeri, kayaknya papah nggak bisa ijinin. Kejauhan deh. Kalau mau travelling deket-deket aja ga papa," ucap Anang. Salma nampak kecewa. Tapi perempuan itu hanya diam. Sesekali melirik Rony.
"Jangan kecewa gitu. Mamah tu khawatir aja,"
"Kan sama Rony, Mah," Salma merajuk. Tapi Rony tidak membuat pembelaan apapun.
"Ya, papah bolehin jalan-jalan sama Rony, tapi di Jawa aja," Anang memberikan penawaran.
"Road trip aja, boleh tu, ke Semarang, Malang atau Surabaya," ucap Santi.
"Ke Semarang lanjut ke Surabaya terus Malang, boleh?" Salma mengajukan permohonan, menanggapi tawaran yang diberikan padanya.
"Hem, nglunjak ya..." ucap Santi.
"Ya kan gantiin rencana sebelumnya, beberapa kota pah. 2 minggu gitu?"
"Nggak kurang lama?" Santi menyindir. Rony hanya membiarkan Salma tawar menawar dengan orang tuanya. Dia lebih banyak diam kali ini. Salma begitu penasaran.
"Ya udah, maksimal 2 minggu, lebih cepat lagi baik. Tapi awas kalau lebih dari 2 minggu," ucap Anang. Di kalimat terakhir dia menatap Rony. Rony menerima tatapan itu dengan senyum tipis saja. Aneh.
"Serius boleh, Pah?" tanya Salma. Anang mengangguk, yang langsung dapat pelukan dari anak perempuannya. Road trip sesuatu yang seru juga untuk Salma. Apalagi dengan Rony seorang.
"Kalian boleh bawa si Mini,"
Rony yang tercekat mendapat kejutan beruntun sepagi ini.
"Besok kita berangkat ya, Ron!" titah Salma.
Rony tidak langsung menjawab, dilihatnya Anang dan Santi.
"Ca, buru-buru amat?" keluh Santi yang baru saja meletakkan potongan semangka di depan mereka. Buah favorit nomor 2.
"Takut papah berubah pikiran lagi!" ucap Salma dengan wajah girangnya. Rony seperti pernah mendengar kalimat itu. Salma terus tersenyum sedari tadi karena ijin 2 minggu yang panjang disetujui. Sampai sepotong semangka membuatnya mingkem.
"Yaudah Ron, nanti mobilnya diservice dulu, di cuci juga,"
"Oke pah," Rony benar-benar irit bicara pagi ini.
"Makasih ya, Pah," ucap Salma, penuh rasa sayang. Anak perempuan ini benar-benar girang.
Akhirnya travelling! Tapi, kenapa Rony kek aneh gitu ya? Apa karena obrolannya dengan papahnya? Apa yang sudah mereka bahas?
__________
Salma dengan semangat membereskan piring kotor di meja makan setelah mereka sarapan. Seperti seorang anak kecil yang jadi rajin setelah dibelikan mainan baru. Membawanya ke dapur. Rony mengikutinya ke dapur, untuk mengambil air putih. Saat tahu ada Rony Salma langsung memberondongnya dengan pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan [End]
Fiksi PenggemarCerita mengenai perjodohan lelaki dan perempuan yang tidak mudah. Perjalananan panjang untuk bersatu bertemu cinta. Seperti layaknya perjalanan, dalam prosesnya bertemu jalan yang berlika liku juga tanjakan dan turunan. Sebuah perjalanan menelusuri...