SS : Ron, Lo ngetok pintu kamar gue?
Rony tidak langsung membalas, membuat Salma harus mengirim ulang pesannya.
SS : Ron, Lo udah tidur?
R~ : belum, ini tapi udah di kasur
SS : Lo ngetok kamar gue?
R~ : enggak, Sa. udah di kasur ini.
SS : terus yang ngetok siapa?
R~ : cuma perasaan mungkin. atau kamar sebelah.Jeda, Salma tidak juga bisa memejamkan matanya. Dia merasa tidak nyaman.
SS : Ron, diketok lagi
R~ : masa sih?
SS : beneran! gue ga bohong
SS : ini kamar gue yang diketok
SS : Ron, gue takut
R~ : biarin aja, Sa. Orang salah kamar paling.Salma mencoba mengabaikan ketukan di pintu kamarnya, tapi ketukan itu semakin keras dan sedikit kasar. Salma memberanikan diri mengintip dari jendela. Ia terkejut. Ada seorang pria, berkacak pinggang, membelakangi pintu. Salma hanya bisa melihat punggungnya. Dia langsung mengenakan kerudungnya lagi. Lalu mengurung diri di kamar mandi.
"Rooon!!!!" Salma menelepon Rony yang sudah hampir terlelap.
"Kenapa lagi sih, Sa?" tanya Rony mulai kesal.
"Ron, gue takut, yang ngetok om-om,"
"Hah?" Rony langsung terjaga, "Lo dimana? kok suaranya dengung?" tanya Rony yang berkuping sensitif.
"Gue takut Ron, ini di kamar mandi,"
"Lo tenang," hanya itu yang bisa Rony ucapkan.
"Ini pintunya digedor-gedor. Ron...." suara Salma sudah begitu parau karena ketakutan.
Rony bergegas keluar dari kamarnya, menguncinya dari luar. Benar saja seperti yang Salma sampaikan, ada seorang om-om berambut gondrong nanggung dengan potongan mulet. Berkumis tidak terlalu tebal, mengenakan jaket jeans. Orang itu masih menggedor kamar Salma. Rony menghampiri orang itu.
"Maaf, Om. Cari siapa?" tanya Rony mencoba sopan.
"Bukan urusan Kamu," jawab orang itu ketus. Gelagatnya seperti tidak tenang.
"Ini kamar cewek saya, jadi ini urusan saya juga," ungkap Rony. Orang itu sedikit terkejut.
"Kamu siapa? Nggak usah ikut campur!" orang itu berkata keras, Rony yang bingung.
"Maksud Anda apa?"
"Bukan urusan Kamu!" tukas orang itu lagi.
"Sekali lagi, ini kamar cewek saya, dan Anda mengganggunya,"
"Heh! sudah kubilang ini bukan urusan Kamu, pergi dari sini!" orang itu mengancam, dari aromanya sepertinya bau alkohol murahan. Orang itu nampak sedikit bingung dan marah dengan pernyataan Rony.
"Anda sudah mengganggu, Anda yang pergi dari sini," ucap Rony tak kalah keras.
"Jangan kurang ajar Kamu!" ucap orang itu sambil mendorong Rony, dan memojokkannya ke dinding. Tangannya sudah mengepal, siap menghantam.
"Kamu siapanya, Asya?" tanya orang itu.
Siapa Asya? Salma dipanggil Asya juga?
"Jawab!!! Jangan kaya orang bisu!" kata orang itu sambil menekan keras dada Rony. Rony terdesak.
Salma ada urusan apa sama orang ini? Siapa dia? Rony terus membatin, kebingungan. Tapi Salma tidak mengenali orang ini.
Rony menelpon Salma. Dia mengukur kekuatannya tidak akan kuat bila melawan pria yang berbadan kekar itu. Paling tidak Salma bisa menjelaskan nantinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/347744651-288-k971590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan [End]
FanfictionCerita mengenai perjodohan lelaki dan perempuan yang tidak mudah. Perjalananan panjang untuk bersatu bertemu cinta. Seperti layaknya perjalanan, dalam prosesnya bertemu jalan yang berlika liku juga tanjakan dan turunan. Sebuah perjalanan menelusuri...