"Lama banget si, mules Lo?"
"Cepet ya, yang lama tu tadi Nyariin pak Aris, dia berteduh di pojokan. Kenapa si Ron?"
"Kalau kelamaan nanti gue diambil orang!" ucap Rony, sebenarnya bingung perlu menjelaskan siapa orang tadi tidak, apakah Salma akan marah melihatnya bersama perempuan lain?
"Jangan tunggu lama-lama, nanti lama-lama~~~" Salma malah menyanyi. Dia sudah menata hatinya.
"Aku diambil orang~~~" Rony melanjutkan. Mereka pun tertawa bersama.
"Jadi ini Lo mau makan yang mana?" tanya Salma.
"Kan gue bilang nggak mau makan,"
"Tapi kan Lo mesti minum obat, makan lah sedikit, tuh udah dibelikan cheese cake juga sama mbaknya,"
Rony memicingkan mulutnya, sambil seakan-akan menghirup sesuatu, "Lo bau sesuatu nggak, Sa?"
"Apaan? gue bau ya? huft Jakarta panas banget,"
"Bau kebakar gitu..."
"Bangsat! Anjing! Enggak yo.... bau wangi, ini lho banana cake-nya wangi banget, aroma pisangnya kerasa," ungkap Salma yang paham arah pembicaraan Rony.
Rony masih bingung, ini beneran Salma nggak cemburu? gue kudu happy apa enggak? Salma nampak biasa aja. Apa memang dia biasa saja? Ya, mungkin Salma tidak sedalam itu perasaannya.
"Sini gue minta sandwichnya," Rony meminta sandwich croissant yang sudah dimakan Salma separuh.
"Eh jangan, kalau mau aku pesenin lagi,"
"Gue nggak jijik kok bekas Lo,"
"Enggak, gue suka sandwichnya, berkurang dong jatah gue!" keluh Salma kesal.
"Enggak, ini Lo mesti habisin banana cake sama cheese cake-nya nanti kekenyangan lagi," ungkap Rony sambil memakan Sisa sandwich Salma.
Salma memanyunkan mulutnya. Lalu membantu Rony membukakan obat-obat yang mesti diminumnya.
"Ini tadi nggak dikasih obat warna biru ya?" tanya Rony.
"Enggak, cuma obat oles sama itu,"
"Huft,"
"Obat apa sih?"
"Penahan rasa sakit, kemarin cuma dikasih 3 kan pas abis operasi. Yang dikasih langsung sama susternya tu lho. Gara-gara kemarin Lo sama Bang Neyl, tingal satu. Gue ketar-ketir,"
"Ketar-ketir kenapa?"
"Kalau sakit banget lagi..."
"Enggak, Lo nggak perlu, bentar lagi sembuh kok..." ungkap salma sambil mengusap lengan Rony. Ni anak suka banget pegang-pegang, ngagetin. Ga ngerti serseran apa... tapi nyaman...
"Kalau cepet sembuh mau ngapain emang?"
"Mau ngajakin~~~"
"Stop!" Rony langsung memicingnkan matanya.
Hati Salma sebenarnya gosong kebakaran. Tapi namanya juga aquarius, pandai menyembunyikan perasaannya. Dia tidak mau merusak suasana yang sedang menyenangkan ini. Bukan berarti dia melupakannya juga. Seorang Salma menyimpannya dulu. Dia akan memikirkan apa yang mesti dia lakukan dengan hal tersebut. Itulah kerjaannya saat masih terjaga di jam pocong. Seperti soalan keanehan papahnya yang baru dia ceritakan ke Rony. Setelah dia memikirkannya betul.
"Lo mau minum yang mana?"
"Teh aja deh,"
"Yah, itu yang gue mau,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan [End]
Fiksi PenggemarCerita mengenai perjodohan lelaki dan perempuan yang tidak mudah. Perjalananan panjang untuk bersatu bertemu cinta. Seperti layaknya perjalanan, dalam prosesnya bertemu jalan yang berlika liku juga tanjakan dan turunan. Sebuah perjalanan menelusuri...