63

72 0 0
                                    

"Jinaaaan!"

Jinan terkejut mampus saat Neli memanggilnya ketika dia baru saja sampai di kelas sehabis dari toilet. Neli bahkan menghampirinya dan menarik tangan gadis itu. "Ikut gueee. Ayok."

"Mau ke mana, sih?" gerutu Jinan ketika Neli setengah berlari dengan terburu. "Buru-buru amat."

"Lo harus tau ini. Hari ini Alaska ulang tahun! Lo lupa? Kita bakal ngerayain bareng anak desain. Ini ide gue sama Zidan tauuu."

Jinan terpaku. Hari ini? Dia kira masih seminggu lagi, astaga! Sibuk menghindar dari Alaska membuatnya tidak tahu-menahu dan melupakan hari penting itu. Neli terus membawanya ke ruang desain.

"Kita harus cepet sebelum Alaska ke ruang desain duluan. Hhhh... kenapa juga sih milihnya harus banget pas abis pulang sekolah? Apalagi di ruang desain. Minimal cafe kek atau apaan gitu." Neli mendumel sementara Jinan masih melamun.

Saat mereka sampai, ternyata sudah ramai di sana. Ada Zidan, Wildan, dan beberapa teman-teman desain yang lain. Ada juga anak OSIS yang mengenal Alaska dan Neli. Sontak Neli menyapa mereka satu-persatu dan langsung menyatu di obrolan. Jinan malah memindai ruangan itu. Sudah ada cake yang agak besar beserta kue-kue kecil lain. Meja-meja disatukan dan dipinggirkan sebagai tempat prasmanan. Ada juga foto-foto mereka yang dipasang seperti pohon dan dihias lampu tumblr. Minuman, makanan, dan beberapa piring cake benar-benar disiapkan secara apik.

Jinan menyadari jika Alaska pasti sangat disayangi di sini.

Gadis itu tersenyum canggung melihat beberapa orang yang tidak menyukai kehadirannya dengan sangat kentara, salah satunya adalah Tasya. Ya, dia maklum. Bahkan jika mereka semua tidak menyukainya dan masih dendam karena masalah flashdisk dan ketidakprofesionalan-nya, Jinan juga tidak masalah. Dia malah merasa malu dan takut menganggu berada di sini.

"Eh, Nel... gue balik aja, ya? Lagian lo bilang cuma kita berdua yang ngasih surprise, " bisiknya pada Neli. "Gue malu anjrit."

"Ihhh, kok gitu, sih. Jangan, ah... lo nggak mau apa ngerayain bareng anak desain juga? Mereka udah nyiapin ini tauuu untuk Alaska. Ya walaupun gue cuma ngasih duit doang, sih."

"Tapi-

" Sssst! Kalian diem, ya. Bentar lagi Alaska menuju ke sini, nih. Lagi dijemput ama Adel." Zildan memberi aba-aba pada mereka untuk mengecilkan suara. Satu menit terlewati.

Pintu terbuka dan semua langsung bersorak. "HAPPY BURTHDAY, PAK KETUAAAA!" Kemudian disusul party pooper, letusan balon dan tepukan nyanyian happy birthday untuk Alaska.

"Happy birthday, pak ketu! Happy birthday, pak ketu!"

Alaska terdiam seraya mengerjap memandangi mereka satu-persatu. Lalu pada Jinan yang juga menatapnya, tapi buru-buru mengalihkan pandangan ke arah lain. Rangkulan hangat melingkari bahu Alaska. Zidan dan Wildan tertawa-tawa seraya mengajaknya meloncat-loncat. "Tiup dulu dong lilinnya!"

"Tiup lilinnya, tiup lilinnya!"

Kali ini Tasya menyodorkan tart dengan susuan lilin itu di hadapan Alaska, mengintruksikan cowok itu agar segera meniup. Lagi-lagi matanya melirik Jinan ketika memajukan wajah ingin meniup lilin.

"Et, et, wishnya dulu dong, bapak!" Zidan menahan saat Alaska akan meniup lilin itu.

Alaska menutup mata sejenak, lalu meniup lilin itu dengan pelan. Sisanya ia matikan dengan kipasan tangan. Lalu semuanya tertawa-tawa seraya menepuk tangan gembira. Alaska tersenyum menatap mereka seraya mengucapkan terima kasih. Begitu pun mereka yang mengucapkan terima kasih banyak atas bimbingannya.

Bahagia sekali. Jinan melihat mereka semua yang memiliki binar bangga dan bahagia. Lagi-lagi memuji Alaska atas kerja kerasnya yang membawa mereka sampai di titik ini. Begitu pun Alaska yang mengatakan lebih bangga lagi atas pencapaian mereka.

.niskalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang