45. Pacaran

163 12 0
                                    

Rama tidak pernah berekspetasi menjalin hubungan dengan Bella akan semanis ini, memang beberapa kali Bella terlihat kasar dan berada dalam tengah-tengah konflik huru-hara di kampus tapi begitu berhadapan dengan Rama sudah bagai pribadi yang lain, dia bisa mengeluh, manja, dan perhatian dalam satu waktu.

"Aduh ma kamu pipinya merah gini, udah tau lagi panas banget ih. Sunscreennya pake atuh!"
"Rama mau elus piton ya please kan gak pake mulut harusnya boleh ya ya ya?"
"Kamu makanya jangan minjemin uang kalau gak deket, kelas mana orangnya? Aku yang tagih."
"Ini kenapa luka? Siapa orang nyakitin kamu, aku hajar."
"Mana dosen yang mempersulit tugas kamu? Urang acak-acak ruangannya, tuman."

Rasanya Bella bukan hanya berperan sebagai pasangan yang memberikan semangat namun juga membantu kehidupan Rama lebih mudah, dia sering kali melindungi dan memberikan solusi walau sebagian besar hampir solusinya merekomendasikan kekerasan tapi niat baik, tulus, dan wajah serius yang mendengarkan ketika Rama berbicara adalah pemandangan yang cantik untuk seorang Christian Bramantya. 

Rama suka dengan kehadiran Bella di sampingnya, rasanya jika pun di masa yang akan datang dia akan diterpa ujian berat Rama akan bisa menghadapinya selama Bella menggenggam tangannya.

"Jangan cuma liatin tangannya kali ini pacarnya liat elah." Protes Bella kepada Rama yang sedang melamun sembari melihat tangan mereka yang saling menggenggam erat.

"Apa baby kenapa?" Tanya Rama mendekatkan wajahnya membuat Bella salah tingkah dengan senyuman lebar yang Rama berikan.

"Jangan gitu kalau pitonnya gak mau dimainin, jangan godain! Biasa aja." Protes Bella yang dibalas tawa oleh Rama.

Walau pun sudah melewati rangkaian tes, vaksin, dan ikut pendidikan sex secara singkat Bella tetap tidak bisa mendapatkan yang dia mau dengan mudah. Rama memberikan banyak aturan untuk kegiatan seksual dalam hubungannya agar mereka tidak terlalu jauh atau melewati batasan berdasarkan standar yang Rama miliki. Larangan yang diberikan adalah ;
Dilarang bermesraan yang berlebihan di area kampus,
Dilarang sering melakukan hubungan sex,
Dilarang sex oral.
Semua larangan yang Rama ajukan sebenarnya cukup berat untuk Bella namun si wanita tetap bertahan karena Rama memperlakukannya dengan baik, menghargainya dan juga menyayangi yang semua orang bisa melihat itu bagaimana Rama memperlakukan Bella di ruang publik.

***

Beberapa orang yang melihat bagaimana Rama memperlakukan Bella tentu membuat sebagian orang iri ingin ada di posisi Bella ditambah mereka yakin bahwa mereka lebih baik dari Bella dan Rama berhak mendapatkan yang lebih dibanding wanita urakan yang sering terlibat baku hantam.

Semua opini itu mereda saat Joseph Affandra menjadi perbincangan setelah tanding persahabatan di kampus Regulus, pasalnya akun sosial medianya terdapat beberapa foto bersama Bella Tanaya si Yakuza Regulus yang saat itu belum segarang sekarang. Foto yang menampilkan Joseph dan Bella benar-benar menuai pro dan kontra, ada yang menyukainya dan ada yang menuduh macam-macam. Namun yang menjadi topik utama adalah bagaimana bisa seorang Bella bisa menaklukan pria-pria tersebut dimulai dari foto yang tersebar dia bersama Sebastian Ahmad di hotel lalu menjadi kekasih Christian Bramantya dan sekarang entah apa hubungannya dengan seorang atlit muda Joseph Affandra yang parasnya tidak kalah dengan semua pria yang pernah dekat dengannya.

Hari ini Bella dengan melipat tangannya dengan wajah yang ditekuk duduk di atas perut Rama yang sibuk menyusun rubik.

"Ada yah pacar begini cuekin cewenya."

Rama tertawa sambil mengelus paha Bella sebelum melanjutkan fokus pada mainannya kembali "Nanti sayang ini dikit lagi beres."

Kesabaran Bella sangat tipis tapi untuk Rama Bella bisa menahannya sedikit lebih lama, elusan tangan Rama di pahanya saja membuat amarah Bella yang tadi memuncak tiba-tiba reda walau wajahnya masih terlihat ketus.

"Ma."

"Hmm?"

"Liat base kampus gak?"

"Iya."

"Itu si Ocep mantan aku."

"Ocep?" Rama terlihat bingung, baru mendengar panggilan tersebut.

"Iya si Joseph yang atlit, bisi kamu mau tau aku udah move on dari lama da." Bella mendekatkan wajahnya untuk memberikan kecupan di pipi Rama lalu berakhir tidur di atas tubuhnya dengan nyaman.

"Oke."

"Kenapa kamu gak nanya?" Tanya Bella penasaran.

"Aku udah tau, Sawal nanya Karmika soalnya. Terus aku ngerasa ya udah gak perlu tau, kalau aku perlu tau kamu kan pasti cerita." Begitulah jawaban Rama kepada kekasihnya.

Namun dalam hatinya 'By aku cemburu, Aku baru tau Joseph si atlit mantan kamu. Aku ajak kamu ke apart biar fokusnya ke aku aja hari ini gak liat-liat base nyebelin yang sebarin foto kalian berdua.'

"Aduh si cakep baik banget gak tantrum, lucu deh." Puji Bella tanpa tau kekhawatiran Rama yang sempat cemburu melihat pujian-pujian warga net pada Joseph dan Bella.

Rama fokus pada rubiknya dan Bella diam mengelus-ngelus dada kekasihnya, terkadang dia memainkan pipi Rama dengan mencubit "Ayo nakal-nakal yu sama pacarnya sayang, ciuman kek minimal malah main rubik aja ih."

"Bentar by." Tolak Rama mengecup pucuk kepala Bella, dahi yang berkerut itu langsung menghilang dengan kelembutan respon Rama.

Tidak terasa Bella pun terlelap di atasnya saat Rama berhasil menyusun rubiknya cukup lama "Kamu tuh cape seharian kuliah by, malah minta nakal ckckck."

"Emmm." Seolah Bella merespon dan mendengar keluhan Rama saat si pria yang ada di bawah tubuhnya bergerak.

"Pindah ya by bobonya biar enak, Rama sesek lagian ditindih begini." Ucap Rama walau tau kekasihnya mungkin tidak akan mendengarkannya.

Pelan-pelan Rama bangun dengan memeluk Bella, berusaha memindahkan kekasihnya agar tidur lebih nyaman walau cukup sulit.


🌻

METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang