93. Tidak akur

38 4 0
                                    

"Katanya mau bobo." Tegur Rama yang masih melihat kekasihnya belum juga memejamkan mata. 

Jelas kepala Bella yang tidak pernah memikirkan hal rumit selain skripsinya akhir-akhir ini dibuat pusing dengan fakta yang baru dia ketahui, mulutnya bungkam sepanjang perjalanan pulang dan Rama menyadari itu hanya saja dia biarkan wanitanya bercerita duluan.

"Kebayang sosis, pingin sosis." Jawab Bella asal dengan mengeratkan tangannya pada pinggang Rama.

Rama menghembuskan napasnya dengan menarik tangan yang cukup pegal telah menjadi bantal untuk Bella beberapa menit yang lalu "Kan... tadi aja heboh mau pulang gak ikut bbq sekarang tiba-tiba mau sosis."

"Ya udah sosis Rama gantinya." Dengan beraninya Bella langsung menyentuh milik kekasihnya tanpa rasa berdosa terpancar sedikit pun dari raut wajahnya, Rama sedikit terkejut akan aksinya tapi jelas hal itu dapat ditebak karena dia mengenal Bella sudah cukup lama. Rama singkirkan tangan kekasihnya dengan menggengam dan memberikan kecupan di punggung tangannya.

"Gak boleh nakal baby, kalau masih laper Rama ada simpan pop mie. Mau?"

"Rama."

"Iya by?"

"Sedih gak kalau ada cowo lain mau rebut aku?"

"Lebih ke kesel sih tapi kan aku tau Bella juga sayangnya sama aku, ya udah sini lawan aku yang mau rebut kamu hehe pede banget ya?" Rama menutup wajahnya mendadak malu.

"Iya kamu pede banget dan gak apa-apa karena emang iya aku maunya sama kamu aja."

"Kenapa emangnya?" Tanya Rama asal.

"Mau tau aja sesayang apa kamu sama aku."

"Sayang banget sampe kamu salah pun akan aku maafin by, kamu ogo juga aku ngalah."

"Sayangan ke aku apa ke Sawal?"

"Ya beda dong sayangnya, masa kamu dibandingin sama Sawal." Jawab Rama memainkan hidung Bella karena merasa pertanyaanya terdengar lucu.

"Kalau mau keep salah satu di hidup kamu?"

"Sawal kayanya."

"Ih sebel aing mah jadi aku dibuang gitu?" Dorong Bella pada tubuh Rama lalu membalikan tubuhnya sebab jawabannya diluar ekspetasinya.

"Kamu kemungkinan bisa ketemu yang lebih baik dari aku tapi Sawal temen baik aku dari awal terus aku gak yakin bisa nemu lagi orang kaya dia lagi by." Rama memeluk Bella dari belakang yang tadi hampir turun dari ranjang karena jawaban Rama tidak sesuai harapannya.

"Kalau dia jahatin kamu gimana?"

"Ya udah mau gimana kita gak bisa nuntut orang juga." Menurut Bella jawaban Rama itu terdengar menyedihkan jadi dia berbalik untuk memeluk Rama kembali dengan mengelus kepalanya sesekali.

"Ih kamu jangan pasrah gitu kenapa sih kalau ada yang jahat jahatin balik aja sayang, Ramaku kenapa sih ah sebel aku."

"By kamu aneh deh hari ini." Jelas Rama tidak tahu apa yang terjadi dengan perubahan emosional Bella.

"Soalnya mau piton kangen emut-emut udah lama."

Rama mengelus punggung Bella sambil mengecup pundaknya "Sabar ya sayang bakal ada waktunya kok."

Bella merubah posisinya menjadi di atas kekasihnya "Iya aku sabar, nurut, mau baik juga buat kamu biar kalau ada yang jahat biarin aja masih ada aku yang bakal baik sama Rama terus ASAL GAK ANTER CEWE LAIN PULANG TERUTAMA INISIAL S." tuturnya dengan penutupan kecupan di bibir Rama yang membuahkan senyuman pada wajah Rama.

"Iya baby iya, yu ah bobo."

***

Sawal meminum kopi dengan santai sementara di hadapannya Bella yang memakai masker serta kaca mata hitam terlihat melihat kanan dan kiri yang entah sedang memeriksa siapa, tampaknya sudah seperti artis-artis yang menghindari penggemar yang justru malah terlihat mencolok sampai orang yang duduk di kanan dan kirinya melihat ke arahnya.

METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang