90. Waktu istirahat

84 6 1
                                    

Hubungan Bella dengan Sarah sedari awal tidak semulus dirinya saat mengenal Karmika, sempat juga Sarah memiliki masalah dengan sahabatnya Karmika beberapa minggu lalu yang menyebabkan hubungannya kandas dengan level kesalahan yang besar menurut Bella.

Lantas dari semua cerita dan pengalaman dirinya bersama Sarah yang tidak menyenangkan itu otomatis menyebabkan Bella sangat tidak nyaman juga, sehingga dia tidak ingin berhubungan dengannya. Di sisi lain kekasihnya malah menjadi salah satu penolong yang terkesan mau menjaga hubungan baik dengan wanita yang tidak dia sukai, ditambah Sarah sempat menjadi sosok yang Rama kagumi sebagai tipe ideal perempuan yang ingin dia miliki. Hampir saja kepercayaan diri Bella terguncang tapi fokusnya bukan di situ Bella memang tidak nyaman dan merasa tidak sejalan saja dengan wanita bernama Sarah.

Setelah mengusir Rama tempo hari, setiap sudah selesai dari kampus Bella akan mengurung diri di kamar kosnya yang diam-diam Rama ikuti dari belakang. Rama juga perhatikan kamarnya yang biasa dibukakan jendelanya kini semua tertutup rapat dengan gorden dan lampu yang tidak menyala, entah apa yang Bella lakukan di dalam sana yang pasti Rama belum berani mendekati kekasihnya yang sedang marah.

Beberapa kali Rama juga meminta solusi pada Karmika yang menerima respon yang sama pada akhirnya, memang bagi Karmika mau pun Bella nama Sarah rasanya menyulut emosi keduanya apapun kasus yang sedang mereka hadapi.

Dari jendela di sisi lainnya yang menghadap lapangan Bella lagi-lagi mendapati mobil Rama terparkir dengan sosoknya yang tidak ada, dia tahu kekasihnya ada di sekitarnya namun dia abaikan karena Bella sedang tidak dalam kondisi ingin berbincang membahas hal yang membuatnya sebal jadi walau dia menyadari hal itu Bella memilih diam dan menjalani hari-harinya sampai penetapan judul untuk tugas akhirnya pun dimulai.

Mengerjakan skripsi dengan beban masalah belum terselesaikan bukanlah hal yang mudah, hari-hari biasa tanpa masalah pun sudah cukup sulit baginya kini ditambah mengerjakan tanpa support dari sosok Christian Bramantya.

Ada rasa rindu di dadanya yang dia sembunyikan karena bukan saatnya dia memikirkan percintaan, walau sulit akhirnya belajar menjadi distraksi rasa sedihnya yang paling ampuh dan itu terlihat dari berhasilnya garapan skripsi yang cukup lancar dibandingkan teman-teman lainnya termasuk Karmika yang lebih giat darinya.

Saat dia berjalan menuju parkiran motor namanya dipanggil dengan suara yang tidak asing "Bel."

Bella menoleh tanpa memberikan ekspresi apapun yang membuat si pria semakin tengang terlihat dari gelagat tubuhnya "I-ini udah cukup lama, bisa kita ngobrol sebentar?"

"Engga."

"Butuh waktu berapa lama? Aku kasih waktu sampai kamu siap ngobrol sama aku lagi."

"Gak tau." Jawab Bella acuh sambil memakaikan helmnya seperti bersiap untuk pergi dari sana, tidak peduli dengan Rama yang sepertinya sudah lama menunggu.

"Aku kangen kamu by." Ucapnya yang tentu dapat Bella dengar walau telinga terhalang helmnya.

"By please."

Bella menoleh "Aku mau pulang, cape." 

"A-aku yang nyetir, kamu kamu aku bonceng."

"Gak usah." Tolak Bella mendorong motornya keluar dari jajaran barisan motor, saat dia hendak naik lagi-lagi Rama menahan kepergian Bella kali ini bukan dengan ucapan tapi tangannya yang menahan.

"By." Hanya itu saja yang keluar dari mulutnya saat Bella menoleh ke belakang.

"Aku mau sendiri mungkin sampai 1 bulan." Akhirnya kalimat jelas itu terlontar karena sedari tadi Bella tidak memberikan kalimat pasti.

"U-udah sebulan baikan ya?" Tanya Rama kini menghalangi, berdiri di depan sepeda motor Bella.

"Jangan ngelunjak." Ada rasa kesal dari balasan Bella yang membuat Rama menciut.

"Ya udah see you 1 bulan ke depan, aku juga bakal fokus skripsiku." Kini suaranya lebih bersemangat. Bella kecolongan karena setelah kalimatnya selesai Rama memangku helm Bella dan memberikan kecupan di bibir dan hidungnya lalu berlari begitu saja saat Bella hendak mengatakan sesuatu.

Perdana Christian Bramantya yang tidak mau bermesraan di lingkungan kampus mematahkan aturannya sendiri yang sudah dia cetuskan dari awal mereka menjalin hubungan, bahkan secara tegas selalu menolak ajakan Bella tapi baru saja hal di luar dugaan terjadi.

"RAMAA!" Panggil Bella yang tidak ditanggapi prianya, terlihat Rama menutup kedua telinganya lalu lari semakin kencang.

"Anjir emang Rama tai, bisa-bisanya udah cipok indit! Cowo siapa sih itu ngundang birahi wae arghhh!" Bella yang hatinya bercampur segala emosi yang dimiliki akhirnya pulang dengan menarik gas yang sudah setara geng motor Bandung yang sering ugal-ugalan.


🌻

METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang