53. Kos

97 8 0
                                    

Selain karena permintaan kekasihnya Bella memang ingin mencoba untuk tidak sebrutal dulu, tapi memang lucunya hidup ini setelah kita berniat untuk melakukan hal baik di situlah ujian tiba-tiba hadir dengan kadar yang tidak masuk akal. Ya memang hidup adalah ujian hanya saja untuk Bella yang kesabarannya setipis tisu ini sungguh berat.

(funfact : Antara piton atau kesabaran Bella lebih memilih hidup tanpa piton dan bebas marah-marah sesukanya.)

Bella sudah menahan-nahan rasa marahnya dimulai dari ketika ia membayar kos di bulan Januari untuk 3 bulan ke depan namun baru bulan Febuari ibu kos sudah menagih untuk bulan April dan Mei dengan alasan membutuhkan biaya rumah sakit untuk anaknya yang mengidap penyakit paru-paru, jantung dan ginjal.
Memborong penyakit.

Keesokan harinya sepulang kampus Bella mendapati anak ibu kos sedang merokok dan bercanda dengan bapak-bapak di pos ronda terlihat sehat tidak seperti orang yang sakit keras seperti yang ibu kos ceritakan, pemandangan anak ibu kos itu bukan hal yang mengagetkan sebab Bella juga tau dia pemabuk yang hanya membebani orang tuanya sejak Bella menempati kamar kos nya. Bella pikir dia yang rebel karena merasa putus asa tidak memiliki pekerjaan dan sakit keras tapi ternyata seperti dugaannya ibu kos lah yang mengarang cerita.

Sebenarnya Bella menemukan fakta bahwa adanya penjaga di pintu masuk dan pagar yang kokoh dibangun setelah kejadian jabret ini hasil dari uang Rama yang diberikan pada ibu kos secara diam-diam, Bella mengetahui hal ini dari ibu kos nya sendiri yang terlihat senang berlebihan seolah ingin memanfaatkan Rama dengan terus memuji dan mengakrabkan diri pada dirinya yang nyatanya malah membuat Bella semakin muak dengan tindakan aneh itu.

Semenjak itu pula Bella lebih memilih menghabiskan waktu di apartment kekasihnya sebab tiap Rama mampir ibu kos menyebalkan itu akan mencari perhatian menceritakan kisah sedih yang berujung membuat Rama iba dan sedikitnya memberikan uang yang Bella tidak suka.

Puncak kesabaran Bella diuji hari ini, dimana ibu kos melarang seluruh penyewa untuk menggunakan listrik di malam hari dengan alasan lampu dan tv di rumahnya akan mati secara otomatis karena terlalu banyak daya yang digunakan. Sedangkan Bella yang sedang memasak nasi tentu perlu menggunakan listrik, dengan perasaan yang kesal akhirnya Bella sengaja mematikan dan menyalakan listrik lewat meteran yang ada di lantai 1 agar ibu kos jengkel rumahnya mati dan nyala dengan cepat membuat seisi rumah bingung harus keluar atau tidak untuk memeriksa.

Pembalasannya tidak sampai situ, dia yang sudah muak akhirnya berniat pindah dari tempat kos nya yang telah menemaninya selama beberapa tahun. Sebelum hal itu terjadi Bella ingin memberikan sebuah kenang-kenangan perpisahan berupa sebuah karya di kamar kos nya yaitu dengan menggambar menggunkan cat pylox di dinding dan atap kamarnya.

Rencananya ini diketahui oleh seluruh penghuni kos bahkan mereka mendukung Bella terkecuali Rizki atau Kiki yang baru mengetahuinya hari ini, dia yang hendak ke kamar mandi mampir masuk ke kamar Bella langsung tercengang melihat tembok sudah di poles oleh cat dengan sembarangan ditambah di atap tergambar tengkorak dengan tulisan pemilik kos ini setan.

"Anjing bel ih!"

"Fuck kaget bego! Main masuk aja." Bella yang berdiri di tangga terkejut hampir terjatuh di tengah menciptakan maha karyanya.

"Ngapain anjir kamu nanti tidurnya sesek mereun bau cat."

"Engga lah aku indit malem ini pindah kosan."

"Hah?"

"Muak aing sama si nini lampir miskin banyak drama."

Kiki sebagai sesama penghuni tentu senang karena ada seseorang yang berani membalaskan dendamnya pada sang pemilik kos, dia terkagum sambil tertawa melihat keberanian Bella karena orang biasanya akan menerima nasib tanpa membalaskan rasa ketidaksukaannya. 

Saat Kiki hendak mengabadikan momen yang ada di hadapannya dia sudah diancam duluan oleh Bella "Liat aja kalau fotonya sampe di tangan si Rama."

"Iya engga anjir, ini buat video pribadi aja." Ungkap Kiki girang kesana-kemari bagaikan vlogger yang sedang menjelaskan lukisan mahal.

"Nanti bantuin angkut barang ya anjir."

"Siap bos." Ucap Kiki masih merekam "Anjing ieu tengkorakna edan sumpah, kenapa di gambar di atap bel?"

"Biar si ibu effort ngahapus naik-naik tangga, atau nyuruh anaknya yang pemales atau bayar tukang cat tapi jigana moal da koret si eta mah."
Koret = Pelit

***


Cerita gambar tengkorang legendaris akhirnya sampai di telinga anak bercanda lewat mulut Bella sendiri sebab temannya berhak tahu atas kepindahan dirinya dengan menjadi buronan ibu kos yang baru dia ungkapkan setelah selesai kepindahannya.

"Bodo ih bel gimana kalau dilaporin polisi?" Ungkap Karmika sambil tertawa.

"Moal wani, orang si ibu aja tuman hidupnya pasti dia mikir mau ngelapor juga da dia orang gak bener jadi pasti bingung sorangan da dia ge jahat."
Moal wani = Gak akan berani

"Kamu tau dari mana ibu kos mulai nyari kamu?"

"Si Kiki, pas udah 3 hari mereun kepo naha aku gak keluar kamar eh dia ketuk-ketuk seharian gak kebuka. Iya da ku aku dikunci anjir pas kabur aing bawa kuncinya dan buang di jalan. Nah si ibu kos minta bapak-bapak buat dobrak lalu dia histeris lebay dan murka melihat tulisan umpatan sama gambar tengkorak udah deh dia kageloan nyari-nyari aku tapi semua yang ngekos dipihak aku lah jadi mereka moal ngasih tau. Lemari aku aja masih ada di kos Kiki dititipin heula."

Karmika puas tertawa semakin kencang sementara Didi wajahnya serius lebih menghawatirkan kondisi Bella "Aduh bel terus kamu gimana dong?"

"Ya gak gimana-gimana aing puas membalaskan dendam sama si nenek lampir penjual cerita sedih."

"Ih kamu gak takut?"

"Engga lah semua aksi aku mah pancingan reaksi dari jelema-jelema gelo, bukan aing ujug-ujug melakukan suatu hal tanpa alasan."

"Marah anjir kalo si Rama tau." 

"Ya sia jangan bilang dong mi elah." Protes Bella pada Karmika yang masih tertawa sebab hal ini seperti adegan-adegan sinetron yang berlebihan.

"Ngakak anjir subuh-subuh kaya jabret berarti bawa satu per satu bareng hahahaha kebayang riwehnya anjir." Karmika masih terhibur dengan kisah-kisah Bella yang di luar nalar.

"Sia meni beuki denge aku ripuh teh, hh nanti kalian mampir ya ke kos aku, lebih bagus dari pada si yang si nenek lampir. Udah gak kaya gubug derita yang baru mah alus ada AC." Bella membanggakan kos baru nya yang membuat Didi lega melihat temannya baik-baik saja setelah membuat keributan, di sisi lain Karmika masih suka tertawa tiba-tiba membayangkan apa yang dilakukan Bella.


🌻


METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang